Ting-
Sebuah notifikasi pesan masuk dari bilah atas ponselku yang terlentang di meja. Tanganku tak langsung tergerak untuk meraihnya. Pandanganku masih terkunci ke depan sebab manipulasi dari seorang Mr. Boston saat masuk kelas. Kedua mata ini tanpa sadar mengekor gerak-gerik profesor tua dengan rambut putih yang jarang di kepala. Seolah ia membawa serta sihir bersamanya atau yang kita lihat adalah buah dari pengalaman mengajarnya selama puluhan tahun. Saking menikmati kelas pria itu, aku bahkan sampai tak sadar pesan yang masuk itu berasal dari Iqbal. Notifikasi yang seharusnya membuatku begitu excited setelah penolakannya akan kasus Flo semalam.
Aku meninggalkan pesan disini, cepat ambil! - Iqbal
Detektif itu mengirimnya bersama dengan foto novel 'Pride and Prejudice' di perpustakaan lama. Apa maksudnya? Pesan seperti apa? Dan mengapa ditinggalkan di sebuah buku? Aku pun tak tahu.