Kota Chongdu

Kakek dan cucunya itu kembali saling pandang. Sepertinya meskipun bagi Zhang Yi keputusan ini sangat mudah, namun bagi mereka berdua, tidaklah seperti itu.

Apalagi, kedua orang tersebut sudah menghabiskan waktu yang tidak sedikit. Mereka sudah lama tinggal di gubuk tua dan sederhana itu. Segala macam kenangan, baik yang manis maupun yang pahit, sudah terkumpul sangat banyak bersama bangunan itu.

Sekarang, secara tiba-tiba, mereka harus pergi ke kota? Bukankah ini sangat menyedihkan?

Cukup lama keduanya terdiam. Setelah beberapa saat kemudian, tiba-tiba si kakek tua itu menghela nafas panjang.

"Baiklah. Kalau memang semua ini demi kebaikan kami berdua, maka kami akan mengikuti niat baikmu, Tuan Muda," ujarnya dengan nada lemah.

Zhang Yi tersenyum ramah. Ia merasa lega hatinya. Pundaknya yang tadi berat, sekarang pun terasa lebih ringan.