Sepuluh Serigala Pembunuh

Zhang Yi bersama si Tua Sun dan cucunya itu sudah keluar dari rumah makan sederhana tadi. Sekarang mereka berjalan di tengah kerumunan warga yang kebetulan hilir mudik silih berganti.

"Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Kota Yilin itu, Kek?" tanya Zhang Yi di tengah perjalanan.

"Tidak begitu lama, Tuan Muda. Sore hari nanti pun kita sudah pasti sampai,"

"Hemm, apakah kita akan istirahat?"

"Tidak perlu, Tuan Muda. Kami masih kuat menempuh perjalanan,"

Zhang Yi melirik sekejap ke arah Bing Ni. Sepertinya gadis itu sangat pendiam. Buktinya saja, sejak awal sampai kini, ia sangat jarang bicara.

Selain pendiam, tentunya ia pun sangat tabah. Zhang Yi tahu kalau Bing Ni sebenarnya sudah merasa lelah. Ia bisa melihat hal itu dari wajahnya.

"Kalau begitu, kita naik kereta kuda saja, Kek. Bagaimana?"

"Tidak, Tuan Muda. Tidak. Kalau naik kereta kuda, pasti akan memerlukan biaya yang sangat mahal,"