Kakek Caping

Mendengar jawaban itu, Zhang Yi langsung terkejut. Tapi mendengar nada ucapan orang bercaping itu, mau tak mau ia harus percaya juga.

Namun lebih daripada itu, Pendekar Naga Putih juga ingin memastikan hal tersebut. Maka dari itu, ia pun bertanya lagi.

"Kau tidak bercanda?" tanyanya lebih jauh.

"Apakah aku sedang terlihat bercanda?"

"Hemm, kalau memang arak itu mengandung racun, lalu kenapa kau tidak mengatakannya sejak tadi?"

Kalau ia sudah tahu arak itu beracun, kenapa orang tersebut tidak bicara secara langsung?

Bukankah hal itu malah jauh lebih baik, daripada harus memecahkan arak sampai tiga kali banyaknya?

"Karena aku tahu, kau pasti tidak akan percaya dengan ucapanku,"

Sepanjang pembicaraan tersebut, orang bercaping itu masih tetap berada di posisi sebelumnya. Mulutnya bicara, tapi tubuhnya sama sekali tidak bergerak.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Zhang Yi sambil memicingkan mata.