Lima Pedang Darah

Kuil terbengkalai itu mempunyai ukuran yang sangat luas. Halamannya juga luas. Menurut dugaan Zhang Yi, dulu, kuil itu pasti sangat ramai. Malah bisa jadi juga pernah dijadikan tempat berdirinya sebuah partai.

Seperti cabang Kuil Awan Putih maupun sejenisnya.

Sayang sekali, kuil yang luas dan megah tersebut harus terbengkalai tidak terurus begitu saja. Rumput liar sudah tumbuh subur di setiap penjuru tempat.

Sarang laba-laba juga memenuhi setiap sudut ruangan kuil. Atapnya sudah banyak yang bolong dan hampir ambruk.

Cukup lama Zhang Yi berdiri di ambang pintu gerbang. Ia masih mengawasi keadaan sekitar dengan seksama.

Pemuda serba putih itu baru melanjutkan langkah kakinya ketika sepasang mata yang tajam tersebut menyaksikan adanya bekas langkah kaki kuda di atas tanah bersalju.

Apakah itu bekas langkah si Putih?