Bab 4

Pegungungan Aklay, Vila Eddie.

Di ruang penelitian bawah tanah, Eddie sibuk meneliti serum di depan bangku tes. Tangannya memegang sebuah botol berisi obat berharga!

Ramuan berwarna biru mengisi wadah yang diletakkan di sebuah tabung reaksi, tabung reaksi itu memancarkan kekuatan hebat yang mampu membunuh hampir segala makhluk hidup.

Di sisi lain, Alex duduk di sebuah bangku, diam-diam mengamati setiap gerakan Eddie, kekasihnya.

Pria ini selalu saja berhasil membuatnya penasaran, bagaimana dia tahu konspirasi Spencer? Kenapa dia menyembunyikan sifat aslinya di balik fasad pria manja? Semua itu bagaikan kabut tebal yang tak bisa dia lewati. Semakin mengenal pria ini, semakin dibuatnya penasaran! Alex berkedip beberapa kali saat dirinya memandang ke arah Eddie.

Di dalam layar proyeksi, Eddie sedang mengamati data genetik. Adapun alat canggih ini berhasil ia peroleh berkat bantuan Alex.

Karena dia selalu sibuk berakting seperti pria manja sejak awal, hal ini membuatnya tak memiliki waktu untuk meneliti lebih dalam.

Karena penjagaan Spencer mulai melemah, saat ini adalah saat yang pas untuk melanjutkan penelitiannya tanpa takut identitasnya yang sebenarnya terbongkar!

Karena dia tidak memiliki cheat atau sistem, dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri. Berusaha menjadi efisien, lebih cerdas, serta cermat. Jika tidak hidupnya akan dalam bahaya, karena Outbreak tak lama lagi akan berlangsung!

Dia hanya bisa mengandalkan keberuntungan serta kepintarannya. Jika keberuntungan tak berhasil, maka dia harus bermain seperti Chris Redfield. Jika hal itu tak juga berhasil, maka gunakan sains untuk mengalahkan sains!

"Jadi, apa yang telah menyibukkanmu, Eddie?"

Alex mendekat ke arah kekasihnya, wajahnya menunjukkan ekspresi keingintahuan.

"Apa yang kamu teliti?"

Eddie mencium bau harum Alex, Alex semakin dekat dengannya dengan suara langkah kaki yang khas dari sepatu hak tinggi miliknya.

Walaupun bukan pertama kali, namun jantung Eddie tak henti-hentinya berdetak kencang. Kekuatan Alex dalam pesona wanitanya sungguh tak bisa Eddie lawan!

"Ah, aku sedang mencoba menggabungkan Gen ku dengan T-Serum, jika hal ini berhasil, maka aku bisa memperkuat keseluruhan kemampuan fisik. Singkatnya aku bisa menjadi manusia super kuat!"

"Di bawah Umbrella, yang cocok dengan T-Serum hanya Kolonel Sergei saja. Tapi Serum ini tak maha kuasa, benar kamu bisa menjadi sangat kuat. Tapi keabadian? Hal itu masihlah sangat jauh."

Eddie menjawab sambil menjelaskan apa yang dia lakukan.

"Kamu tahu banyak hal, Eddie. Jadi apa rencanamu untuk menyempurnakan Serum ini?"

Alex bertanya dengan rasa ingin tahu, matanya yang indah terus berkedip. Hanya tuhan yang tahu apa yang dia pikirkan sekarang.

"Hal ini sangat sulit, dan aku perlu belajar lebih. Jika bisa aku ingin meminta bantuan orang tertentu."

Eddie menoleh ke arah samping. Di sana dia melihat wajah Alex sudah sangat dekat dengan wajahnya, sekilas mereka terlihat seperti ingin berciuman!

Eddie kaget saat melihat betapa dekatnya dirinya dengan Alex.

"Oh, siapa orang itu?" Alex memiringkan kepalanya. Dia penasaran, kenapa Eddie tak ingin bantuannya?

"William Birken!" Jawab Eddie dengan nada yakin.

"Kamu yakin? Bukannya William Berkin orang yang mengembangkan G-Serum? Hubungannya dengan Spencer juga tak terlalu bagus. Terlebih lagi, dia tak akan menyerahkan hasil penelitiannya dengan mudah!"

"Kamu tahu kan, jika kamu entah bagaimana berhasil belajar di bawah sayap William Berkin. Saat Spencer meminta hasil penelitian, dan kamu menolaknya. Kamu tahu konsekuensinya kan?"

Alex tertawa kecil, di dunia ini, tak ada orang yang lebih mengenal Spencer lebih darinya!

Pak tua itu selalu melihatnya sebagai anaknya sendiri, yang mana membuat Alex sedikit jijik.

"Tentu saja aku tahu akan konsekuensinya. Oleh sebab itu aku ingin meminta bantuanmu."

"Aku ingin bertemu dengan Spencer dan memberitahunya sesuatu."

Eddie berkata dengan penuh percaya diri.

Perkataan Eddie membuat Alex terkejut. Apakah pria ini benar-benar ingin menemui rubah tua itu? Dahi Alex sedikit mengerut. "Apakah kamu gila? Kamu ingin menemui Spencer, pak tua itu? Apakah kamu bisa meyakinkan pak tua itu?"

Alex berkata dengan ekspresi khawatir. Mencoba menjelaskan kekasihnya tentang betapa buruknya ide miliknya.

Melihat reaksi Alex, Eddie malah tersenyum. "Oh, kamu terdengar sangat peduli padaku? Kamu khawatir tentang keselamatkanku, kan? Khawatir akan ada sesuatu hal buruk yang akan terjadi pada suamimu?"

Eddie berkata dengan main-main, dia sangat suka menggoda wanita cantik yang satu ini.

"Bangunlah dari mimpimu, siapa yang khawatir akan keselamatanmu... Hmph."

"Aku hanya khawatir seseorang akan mati bahkan sebelum menempati janjinya."

Alex berpaling dengan penuh arogansi. Ekspresinya dingin, tapi Eddie paling tahu apa yang ada di dalam hati kekasihnya.

"Haha, tak perlu khawatir, tak akan ada hal buruk yang akan terjadi. Toh aku paling tahu kelemahan rubah tua itu."

Kata Eddie dengan tawa puas.

Alis alex terangkat, kuku jemarinya yang telah di cat dengan warna hitam mulai menggesek layar tablet. Dia berkata. "Dari nadamu, kamu seperti tahu segalanya tentang Spencer. Orang macam apa sih kamu ini? Aku sangat penasaran."

"Hanya seorang yang ingin hidup lama dan juga bersenang-senang. Jika memungkinkan, aku ingin menikahi wanita cantik serta memiliki beberapa anak yang manis dan juga lucu. Hal itu akan sangat menyenangkan."

Eddie menjawab sambil tertawa.

Hidung Alex mengerut, ekspresi skeptis yang lucu terpampang jelas di wajahnya. "Menikahi satu orang istri? Katakan yang sejujurnya!"

"Aha, jika bisa lebih, maka aku tak akan menolaknya."

Jawab Eddie tanpa malu.

"Tapi, hal terpenting yang harus aku lakukan sekarang adalah memanfaatkan sumber daya Spencer. Aku akan memperkuat diri sendiri!" Nada bicara Eddie berubah menjadi lebih tegas.

"Omong-omong, sebelum anda pergi untuk menyelesaikan proyek selanjutnya. Aku akan memastikan anda mendapat perawatan yag baik!"

Lanjut Eddie dengan nada misterius.

Setelah bersama Eddie selama beberapa tahun, Alex tahu arti dibalik kata-kata kekasihnya. Dia hanya mengangguk ringan.

"Sebelum itu apa yang kamu ingin aku lakukan sekarang?"

Alex bertanya.

"Katakan saja kepada Spencer bahwa aku ingin bertemu dengannya. Serta, sertakan informasi tentang Marcus. Katakan saja bahwa Marcus telah dibangkitkan dari kematian!"

Eddie menjawab ringan.

"Tunggu... Apa!? Bukankah pria itu telah mati lebih dari sepuluh tahun yang lalu? Kamu tak sedang bercanda kan?"

Mata Alex terbelalak lebar, ekspresi ketidak percayaan terlihat jelas di wajahnya yang cantik.

Marcus, seorang pria yang telah mati selama bertahun-tahun tiba-tiba bangkit dan hidup? Hal ini sangat tak bisa di percaya, bahkan sains tak bisa menjelaskan kejadian ini!

"Di dunia ini apa yang tidak mungkin? Apakah kamu sudah lupa efek samping paling umum dari T-Serum?"

Kata Eddie dengan ekspresi seirus.

"Bagaimana kamu tahu bahwa Marcus telah dibangkitkan? Pernahkah kamu melihatnya?" Alex sangat tahu efek samping T-Serum, yang mana mampu membuat orang menjadi mayat hidup!

Tapi ekspresi bingung masih tak lepas dari wajahnya. Sebagai orang penyandang IQ tinggi, dia tahu bahwa ada yang salah dalam hal ini.

"Aku belum melihatnya, aku hanya menduganya saja. Sebelumnya aku menemukan beberapa informasi rahasia dalam folder eksperimen. Yang mana aku berhasil menyimpulkannya."

Eddie melanjutkan.

"Selain itu, aku juga mendengar bahwa banyak sekali orang telah melihat sosok berpenampilan seperti Marcus di daerah pegunungan Arklay." Kata Eddie secara terang-terangan.

Perkembangan situasi ini telah melampaui harapan Alex. Dia berkata. "Jika benar begitu, maka konsekuensi serius akan segera terjadi. Kau tahu, begitu banyak eksperimen yang telah di lakukan dibawah perusahaan Umbrella. Kemungkinan besar akan ada penyelidikan dari pihak pemerintah."

Demi mencapai rahasia umur panjang, telah banyak eksperimen tak manusiawi yang telah dilakukan manusia. Di bawah undang-udang yang ketat, bahkan informasi yang paling rahasia memiliki jangka waktu, jika tenggat waktu tersebut telah habis, maka informasi itu harus di buat publik!

"Aku tahu, justru karena itu aku ingin bertemu Spencer." Eddie mengangguk.

"Apakah kamu tak takut Spencer akan membunuhmu? Atau bahkan memenjarakanmu setelah kamu berbicara dengannya?"

"Apakah kamu lupa tentang keluarga arsitek yang dibunuh oleh Spencer?" Alex mencoba mengingatkan Eddie.

"Aku butuh bantuanmu, aku yakin kamu bisa membantuku."

Eddie hanya bisa menjawab sambil tersenyum.

"Aku?" Jari telunjuk Alex yang mungil menunjuk dirinya sendiri, dia terlihat kebingungan.

"Apa yang sebenarnya bisa aku lakukan?"

"Sangat sederhana, beri tahu Spencer tentang bakatku. Jika aku bergabung dengan proyeknya, dalam kasus ini aku bergabung dengan anda."

"Maka peluang untuk membuat Serum keabadian meningkat! Dia tak ingin meninggalkan dunia ini dan bertemu dengan Tuhan begitu cepat, bukankah begitu? Dia pasti tak akan menolak saran ini."

Eddie sangat memahami kepribadian Spencer. Rencana ini akan 100% berhasil!

"Kamu sangat mengenal pak tua itu dengan baik."

Alex berkedip beberapa kali. Tatapan keingin tahuan tercermin dengan jelas dari matanya yang indah.