Bab 5

Raccoon City, di dalam sebuah rumah besar yang mewah. Duduk seorang lelaki tua di atas kursi roda, di pelipis kirinya terdapat selang yang tertancap, selang itu adalah alat bantu pria tua itu untuk mendapat nutrisi bagi tubuhnya. Pria tua itu tak lain adalah Spencer!

"Kamu bilang Marcus masih hidup? Jika memang benar begitu, lalu kenapa kamu datang kesini dan berbicara padaku?" Alis Spencer sedikit terangkat, dia berkata kepada pemuda di depannya dengan nada main-main.

Di sisi lain, pria muda itu tetap tenang, Eddie menjawab dengan nada percaya diri. "Saya curiga 'Sesuatu' yang telah terinfeksi oleh T-Serum mendapatkan ingatan atau penampilan Marcus. Jadi kemungkinan besar Marcus yang satu ini bukanlah Marcus yang asli!"

"Singkatnya, orang yang mirip Marcus ini bukanlah Marcus yang sesungguihnya. Aku tidak tahu alasan kenapa 'Sesuatu' ini mencoba menyamar sebagai paman Marcus."

Tangan Eddie sedikit mengepal.

"Hal ini benar-benar tak bisa di maafkan! Bahkan setelah kematian Paman Marcus, mereka masih mencoba mempermainkannya!"

"Paman Spencer, anda ingin membantu saya untuk menyingkirkan sesuatu itu kan? Paman Marcus bilang bahwa kamu dan dia adalah seorang teman dekat. Apakah anda bersedia untuk membantu saya?"

Kata Eddie sambil mencoba membujuk Spencer. Dia mulai memainkan kartu emosional yang telah dia rencanakan jauh-jauh hari.

Di sisi lain, Spencer tertawa dalam hati, nampaknya pemuda yang bicara padanya ini tak tahu bahwa kematian Marcus terkait erat dengannya.

Menurut laporan dari Alex Wesker, pria muda ini adalah anak dari seorang pria yang kaya, dia memiliki sifat arogan serta manja, EQ-nya juga tak begitu tinggi. Tapi jika masalah IQ, bisa di pastikan bahwa pemuda ini memiliki kapasitas di atas rata-rata, yang mana sangat berguna untuk kondisinya sekarang! Spencer ingin pemuda ini masuk dalam proyek yang ia kerjakan, proyek penelitian Serum panjang umur!

"Tentu saja aku akan membantumu, katakan saja bantuan apa yang anda inginkan, aku akan memfasilitasinya."

Spencer menjawab dengan senyum licik.

"Aku ingin paman membantuku mendapatkan sebuah Tim Militer khusus. Paman tak berpikir bahwa aku akan memukul paman Markus palsu itu dengan kekuatanku sendiri kan?"

"Aku khawatir sesuatu itu akan sangat susah untuk di bunuh."

Eddie menggelengkan kepalanya. Dia melanjutkan. "Omong-omong, bisakah paman Spencer memberiku lima juta dollar?"

Eddie tak bisa melewatkan kesempatan ini, mumpung dia berhadapan dengan orang terkaya di kota Raccoon, dia ingin meminta sedikit uang saku!

"Lima juta dollar? Ingin kamu buat apa uang sebanyak itu?"

Jangan salah, di mata Spencer, lima juta dollar bukanlah apa-apa. Bahkan jika pemuda itu memintanya sepuluh akan dia berikan. Hanya saja dia ingin mendengar alasan yang memuaskan dari pemuda itu, alasan kenapa ingin dia memberinya lima juta dollar.

"Anda tahu, saya kurang suka tim taktis yang telah ada di kota Raccoon (S.T.A.R.S), jadi saya berencana untuk merekrut tim khusus saya sendiri! Oleh sebab itu saya membutuhkan beberapa uang."

Eddie mengungkapkan keinginannya, dia tak berbohong tetang ingin merekrut sebuah tim taktis khusus.

Spencer yang mendengar hal ini hanya bisa berkedip bosan.

"Baiklah, karena kamu sangat menginginkannya, maka aku akan memberimu hak istimewa."

"Kamu dapat membentuk tim beranggotakan enam orang. Adapun bagaimana anda merekrut mereka, aku tak ingin mengambil pusing. Aku akan segera memberi anda modal tiga puluh juta dollar!"

Spencer menganggukkan kepalanya, dia memberi pria muda itu hak yang bisa dikatakan luar biasa!

"Aku juga mendengar bahwa anda cukup berbakat dalam bidang serologis, sangat baik, mulai sekarang aku akan menempatkan anda di institut penelitian bawah tanah kota Raccoon. Anda akan bertugas di bawah William, bantu dia meningkatkan Serum yang dia kerjakan saat ini."

Eddie yang mendengar pernyataan Spencer segera menunjuk dirinya sendiri. "Anda memintaku untuk membantu orang lain? Jangan bercanda, aku bahkan tak tahu bagaimana cara mengobati pilek, apalagi mempelajari Serum."

Eddie menjawab dengan ekspresi bingung yang tentunya di buat-buat.

"Oh... Benarkah begitu? Sejauh yang saya tahu anda cukup kompeten. Apakah anda ingin menolak? Apakah kamu tidak ingin membalaskan dendam pamanmu, Marcus?" Kata Spencer dengan tawa terkekeh.

"Bukan begitu, hanya saja aku sedikit heran, anda dan paman Marcus teman dekat kan? Kenapa anda tak mencoba membantu paman Marcus lebih awal?"

Pernyataan lucu pria muda itu langsung membat Spencer tertawa terbahak-bahak. Sungguh mudah untuk berbicara dengan pria muda yang tak mampu bersosialisasi.

"Eddie, kamu masih muda. Dunia orang dewasa itu rumit, perlu anda tahu, kematian pamanmu, Marcus melibatkan banyak sekali orang."

"Bahkan aku sendiri tak mampu menghilangkan mereka semua dengan sekali lambaian tangan, oleh sebab itu aku perlu bantuanmu juga."

Eddie mengangguk mengerti. Dia menjawab. "Yah, jika paman berkata begitu, maka baiklah. Aku menerima permintaan paman!"

"Bagus. Sergei, segera pergi dan atur keponakan kecilku ini. Segera tugaskan dia dibawah William Berkin." Spencer segera menginstruksikan seorang pria berpenampilan kuat yang selama ini menjaga di belakangnya.

"Baiklah bos!" Pria berotot itu memiliki bekas luka sayatan pisau di bagian mata kananya. Dia mengenakan pakaian militer kuno, rambutnya putih dan matanya terlihat sangat tegas. Sekilas pria itu terlihat seperti banteng yang sangat kuat!

Pria itu tak lain adalah Sergei Vladimir, seorang komanda tertinggi yang bekerja di bawah Umbrella.

Namanya saja sudah terlihat megah dan kuat, kau tahu, orang Tsar Russia.

---

Hari berlalu, keesokan harinya.

Di vila pribadi Eddie, ada seorang tamu datang, tamu itu memiliki rambut pirang panjang, wajah cantik serta mata yang tegas. Saat ini tamu itu menunggu di teras vila.

Nampaknya tamu itu telah menerima undangan dari Umbrella, dan dia datang ke sini untuk melamar pekerjaan, yang tak lain sebaga penjaga pribadi Eddie. (Tim beranggotakan enam orang)

Saat wanita itu menunggu di luar, Eddie baru saja keluar dari kamar Alex. Adapun kenapa dia keluar dari kamar Alex, anda tahu sendiri... Terkadang, kakak perempuan itu perlu ditenangkan sedikit...

"Tuan, seseorang telah datang untuk melamar menjadi pasukan segitiga."

Steward berkata dengan nada hormat kepada pria muda yang ada di depannya, berusaha memberitahu bahwa ada tamu yang datang.

Pria tua ini telah bekerja di keluarga Alex Wesker selama berpuluh-puluh tahun, jika menyangkut tentang kesetiaan, hal itu tak perlu dipertanyakan lagi.

Berhubung tuannya (Alex Wesker) menjalin hubungan dengan pria ini, maka otomatis layanannya juga berlaku kepada Eddie.

"Benarkah? Kalau begitu biarkan mereka masuk."

Eddie mengangguk, dia sudah tak sabar untuk melihat siapa saja yang datang melamar. Sekarang dia sangat ingin meningkatkan pertahanannya!

Beberapa saat kemudian, Eddie melihat seorang wanita dewasa melangkah masuk, ekspresi wanita itu sangat dingin, seperti seorang prajurit elite terlatih.

"Halo, saya Eddie Cai, penanggung jawab Tim Segitiga. Panggil saja aku Eddie, tolong izinkan saya untuk melihat profil anda terlebih dahulu."

Eddie memperkenalkan dirinya sambil tersenyum. Mereka berdua segera berjabat tangan.

"Selain itu, tolong perkenalkan diri anda secara singkat."

"Oh, dan juga. Aku melakukan perekrutan bukan untuk main-main saja, apa yang akan anda hadapi bukanlah hal yang lumrah. Singkatnya anda akan menghadapi Monster atau sesuatu sejenisnya."

Eddie menjelaskan dengan nada serius.

"Dipahami! Namaku Karen LesProux, saya pernah bekerja di tim Special Force prancis. Saya berpengalaman di banyak operasi khusus, sisanya dapat anda lihat di profil saya."

"Jika anda memilih saya, saya dapat menjamin anda tak akan menyesal! Keselamatan anda akan seratus persen terjamin!"

Karen berkata dengan nada tegas, tak ada unsur kebohongan dalam kata-katanya.

Di sisi lain, Eddie terus membalik-balik lembar informasi Karen, beberapa saat setelah itu dia mengangguk puas.

"Berkode nama LUPO, tahun ini anda berusia tiga puluh delapan tahun, untuk orang seusia anda, fisik dan penampilan anda terpelihara dengan sangat baik."

Kata Eddie singkat.

"Terima kasih!" Jawab Karen, walaupun begitu dia terlihat sedikit tak nyaman. Sebagai seorang wanita, dia tak suka orang lain memberi tahu berapa umurnya.

"Tenang, itu hanya pujian biasa. Omong-omong, ada kasus kriminal yang tercatat di profil anda. Hmm... Kamu membunuh suamimu sendiri?"

Mata Eddie berkedip beberapa kali, dia membaca informasi sambil menyipitkan matanya.

"Benar, saat itu mantan suamiku selalu melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Aku mencoba bertahan, akan tetapi dia semakin menjadi-jadi, dia mengancam nyawa putriku. Jadi aku tak punya pilihan lain, aku harus membunuhnya."

Karen menjelaskan tanpa berkedip, tak ada rasa belas kasih kepada mantan suaminya.