Bab 8

"Kamar anda ada di lantai 3, nomor 69."

"Terimaksih."

"Karen, ayo naik ke dalam lift"

Setelah mengucapkan terimakasih kepada resepsionis hotel, Eddie memegang tangan Karen dan segera membawanya menuju lift.

"Nikmati hari anda."

Sang resepsionis wanita itu menjawab sambil sedikit membungkukkan punggungnya dengan sikap profesional.

---

'I-ini sangat besar...' Karen terkejut saat melihat ke arah penis milik Eddie, kedua pipinya mulai merona.

Apa yang ada di hadapannya sekarang ini benar-benar membuat hatinya mulai berdebar. Setelah kematian mantan suaminya, dia tak pernah dekat dengan kegiatan seksual sedikitpun selama bertahun-tahun.

Memang benar dia melampiaskan hasrat seksualnya sesekali dengan dirinya sendiri, tapi hal itu sangatlah jarang. Kebanyakan dia hanya fokus berlatih serta melakukan beberapa misi berdurasi beberapa bulan.

Oleh sebab itu, hasrat seksual yang ia coba pendam selama ini telah menumpuk, yang dia butuhkan hanyalah pemicu yang akan membuat hasrat gelapnya meledak.

Dan sekarang ini pintu nafsunya mulai terbuka secara perlahan.

Dengan penampilan tampan serta tubuh kencang milik Eddie, tentunya hal ini membangkitkan selera seksual Karen.

'Milikknya bahkan lebih besar dari mantan suamiku.' Gumam Karen sambil menelan ludahnya.

Walaupun nafsu di dalam dirinya mulai terbakar, akan tetapi wajah serta tubuh Karen tidak menunjukkan sedikitpun rasa antusias... Mungkin sedikit?

Hal ini tak lain karena kontrol dirinya yang sangat kuat, serta dia tak ingin menunjukkan kesan bahwa dirinyalah yang menginginkan hal ini dari awal.

Toh dia tak ingin mempermalukan dirinya sendiri, bagaimanapun dialah yang memprofokasi Eddie di tempat pertama! Jadi dia ingin semua 'kegiatan' ini terkontrol sepenuhnya dalam genggamannya.

Secara perlahan, tangan Karen terulur ke arah penis Eddie. Perasaan hangat yang telah lama dia lupakan mulai muncul kembali di telapak tangannya, hal ini membuat tubuhnya sedikit gemetar karena kegembiraan sensualitas.

Setelah itu, Karen perlahan-lahan mendekatkan wajahnya kedepan, lalu mengambil kepala penis besar itu kedalam mulutnya yang semerah buah ceri.

Lidah kecilnya terjulur dan dia mulai menghisap pedang kecil milik Eddie dengan mata terpejam. Hal ini menandakan awal hubungan seksual mereka telah dimulai!

---

"Ah~" Penis raksasa milik Eddie tiba-tiba memasuki tempat lembab dan juga hangat, lidah lembut dan basah milik Karen membuat punggung kuat milik Eddie sedikit bergetar. Rasa nikmat yang dia alami saat ini sangatlah luar biasa.

Kejutan ini jelas memberinya stimulasi seksual instant, tangannya mulai terulur dan segera meraih kepala lawan dengan lembut, dia mulai mendorong kepala Karen maju dan mundur, hal ini membuat 'layanan' blowjob Karen naik ke tingkat yang lebih tinggi.

Karen LesProux adalah seorang janda yang hidup mandiri, dia kuat, terlatih serta memiliki disiplin yang tinggi. Dia sendiri tak pernah menikmati oral seperti ini, bahkan untuk mantan suaminya. Tapi kali ini berbeda, entah kenapa dia mulai mengikuti irama milik Pria yang sebelumnya ia anggap tak lebih sekedar 'anak kecil'.

Tapi, ketika dia melakukan blowjob untuk Eddie, dia merasakan sebuah hal aneh yang bisa dibilang cukup merangsangnya. Benda besar itu terus berkedut di dalam mulutnya, di sisi lain dia juga merasakan cairan aneh yang mulai bocor dari ujung penis tersebut. Hal ini membuatnya terjun lebih dalam ke dalam hasrat seksualnya yang telah lama terpendam!

Melihat wanita dewasa nan cantik yang berjongkok di depannya dengan tatapan penuh nafsu yang di tunjukkan kepada Eddie, Eddie tak bisa berhenti menelan ludahnya. Punggung Karen yang melengkung membuat dua gundukan lembut dan bulat miliknya terekspos dengan jelas! Terlebih lagi lembah merah milik Karen juga mulai meneteskan beberapa tetes cairan cinta.

Keinginan Eddie tak lagi bisa di bendung, ketika pria seusianya melihat seorang wanita cantik yang bersemangat dalam hal seksual untuk penisnya sendiri, sangat sulit untuk tetap diam serta menolak dorongan seksual yang dia rasakan saat ini. Eddie berpikir untuk segera melakukan 'tindakan' lebih lanjut kepada kekasih barunya.

Eddie mengangkat tubuh Karen, setelah itu dia melemparkan dirinya serta wanita cantik itu ke arah kasur yang empuk. Dengan cepat tangannya meraih celana dalam berwarna hitam milik Karen, menyisihkan sudut kain tersebut dengan satu jari. Daging merah muda berair mulai terekspos, Eddie semakin bersemangat, bahkan keinginannya semakin terbakar!

Eddie tak bisa menunggu lebih lama lagi, jadi dia dengan cepat menyesuaikan diri dan mulai mengambil posisi terbaik untuk memasukkan penis ke dalam vagina basah yang ada di depannya.

Waktu yang telah di tunggu-tunggu telah tiba, karena bagian intim milik lawan telah terlumasi cukup baik, jadi Eddie tak perlu melakukan omong kosong lain dan segera bisa mengklaim tubuh kekasih barunya.

Eddie mulai fokus sambil mencoba mengendalikan perasaan euforia yang dia alami saat ini. Kemudian tangannya mencengkeram paha lembut nan kuat milik Karen LesProux, besiap untuk mulai memasukkan penis dan mendorong pinggulkan ke depan.

Dengan hentakan cepat, senjata Eddie langsung menembus dinding daging milik Karen. Perasaan lembut serta panas mulai Eddie rasakan, vagina ketat milik Karen menekan kejantanan Eddie dengan kuat.

Seketika, keduanya mengalami euforia serta rasa menyegarkan di seluruh tubuh mereka.