Bab 7

"Hati-hati!"

Eddie meraih lengan Jill dan segera menariknya mendekat. Beberapa saat kemudian sebuah anjing berpenampilan mengerikan keluar dari arah semak-semak. Anjing itu melompat ke tempat dimana Jill sebelumnya berdiri, mencoba mencabik tubuh wanita itu.

Lupo dengan sigap langsung menarik pistol, mengarahkan moncong senjata itu tepat ke arah kepala anjing. Peluru panas meluncur langsung menembus tengkorak anjing itu dan segera membunuhnya.

"A-apa apaan sebenarnya makhluk itu?"

Jill tergagap saat melihat mayat anjing itu, selain terlihat mengerikan, anjing itu juga mengeluarkan bau busuk yang sangat tak sedap. Seakan-akan anjing itu telah lama mati! Tapi kenapa masih bisa bergerak dan bertindak buas?

Kaki Jill terasa sangat lemas, meski begitu dia masih berdiri. Jika bukan karena latihan yang rutin ia lakukan, pasti dia akan jatuh di atas kedua lututnya dengan ekspresi ketakutan.

Benar, anjing itu tak lain adalah anjing yang telah berubah menjadi Zombie. Anjing mayat hidup!

"Aku juga tidak tahu, sekilas terlihat seperti monster. Baunya juga tak sedap, seperti bau dari anjing yang telah mati selama beberapa hari."

Eddie menggelengkan kepalanya. Nampaknya anjing Zombie mulai bermunculan, tak lama lagi Zombie manusia juga akan menyusul.

"Di sini sangat berbahaya, lebih baik kita kembali."

Eddie mengerutkan keningnya, tangan kanannya masih melingkari pinggang ramping milik Jill... Nampaknya Jill masih tak menyadari hal ini.

Jill segera mengangguk sambil terbatuk gugup. "Kamu benar, di sini sangat berbahaya. Sebelumnya, terima kasih telah menyelamatkanku."

"Tidak masalah, bagaimanapun anda adalah pacar saya, bukankah pasangan harus saling membantu?" Kata Eddie sambil tertawa.

"Pacar? Bukankah hal ini terlalu cepat?" Jawab jill dengan kening yang mengerut. Bukannya dia menolak, tapi bukankah hal ini sangat tergesa-gesa? Toh mereka baru mengenal selama beberapa minggu.

"Tentu saja tidak. Dunia selalu berputar, siklus pun sama. Hari ini dua orang bertemu, besoknya mereka menikah hahaha."

"Pokoknya, mari kembali ke vilaku terlebih dahulu. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang ke apartemen anda."

"Juga, jika kamu menerima sebuah misi, segera hubungi aku, ok?"

Kata Eddie sambil menatap ke sekeliling pegunungan Arklay.

"Baiklah." Jill tak bisa menjawab banyak, dia hanya bisa mengangguk. Untuk sekarang dia perlu menenangkan dirinya terlebih dahulu.

Penyelidikan ini ternyata lebih berbahaya daripada yang ia duga.

Setelah itu, Eddie, Jill, dan Karen pergi ke kota Raccon, niatnya untuk mengantarkan Jill ke apartemennya. Setelah mengantar Jill ke apartemen dengan aman, Eddie mengundang Karen untuk mampir di warung kopi ternama.

"Bagaimana kalau kita minum kopi terlebih dahulu sebelum kembali ke vila?"

Undang Eddie kepada Karen.

"Aku bertanggung jawab untuk melindungi keselamatan anda. Jadi aku ikut kemanapun anda pergi."

Jawab Karen dengan sikap profesional.

Keduanya pergi ke sebuah kedai kopi. Eddie segera memesan dua cankir ke arah pelayan, setelah itu mereka naik ke lantai dua dan duduk di salah satu tempat yang telah di sediakan.

"Kupikir kita perlu membicarakan hal ini denga serius. Anda telah melihatnya dengan mata sendiri, anjing itu tak lain adalah hasil dari insiden Biokimia!"

"Hal ini tak terelakkan, di masa depan kita akan menjumpai hal-hal seperti itu lebih sering."

Eddie berkata dengan serius.

"Saya tahu beberapa informasi mengenai hal tersebut bahkan sebelum kejadian sebelumnya terjadi. Nampaknya sebagain departemen khusus melatih prajurit mereka untuk menangani monster semacam itu."

Karen mengangguk paham, hal ini sudah dia duga. Sebelumnya dia membaca beberapa informasi yang cukup absurd...

"Pokoknya, selama anda membayar saya, saya akan terus menjaga keselamatan anda." Karen berkata dengan penuh percaya diri, ekspresinya tenang. Gerak-geriknya terlihat seperti wanita dewasa yang penuh dengan intelektual.

"Selama anda setia kepada saya, maka aku akan memperlakukan anda dengan baik."

"Dua puluh tahun, dua puluh tahun aku berpura-pura menjadi orang bodoh. Dengan krisis biokimia yang akan terjadi, hal ini adalah waktu yang tepat untukku bersinar terang!"

"Percayalah, jika masalah uang, anda tak perlu khawatir!"

Eddie tertawa bangga.

Kata-kata Eddie terus terngiang-ngiang di dalam otak Karen. Karen berpikir bahwa mereka cukup cocok, dari sifat dan juga perilaku... Mungkin.

"Terus apa rencana anda?" Ekspresi Karen mulai berbubah.

"Aku ingin kamu memimpin Tim Segitiga, anggap saja sebagai milik anda pribadi. Dan juga perhatikan salah satu anggota tim, Bodlovsky, dia adalah mata-mata yang di tugaskan oleh Umbrella."

"Aku sendiri kurang ahli dalam mengatur Tim, jadi aku harap kamu mau menerimanya, aku yakin dengan keahlianmu kerja Tim akan meningkat. Kamu akan memegang kendali penuh atas Tim Segitiga mulai dari sekarang."

Eddie mengutarakan idenya.

"Juga, jangan pernah menghianati saya..."

Ekspresi Eddie menjadi lebih dingin.

"Aku benci seorang penghianat."

Jawab Karen sambil mengerutkan keningnya, dia sangat benci seorang penghianat. Tentu saja dia tak akan menghianati Eddie.

Ekspresi dingin Eddie mulai melunak, digantikan oleh ekspresi hangat yang biasa dia tunjukkan.

"Oiya, maaf sebelumnya, *cough* bukannya sudah saatnya kamu menjalin keluarga baru?" Eddie mulai memainkan kartu kesukaannya, dia menggoda Karen sambil mengedipkan salah satu matanya.

Karen yang paham apa maksud Eddie hanya bisa tertawa dengan lembut.

"Hahaha, perhatikan fisikmu dulu nak. Anda perlu banyak ber-olahraga terlebih dahulu. Setelah itu aku mungkin akan mempertimbangkan proposal anda."

"Jangan remehkan aku! Kita bisa langsung mencobanya jika anda tak percaya!"

Eddie sedikit marah, bagaimana bisa "Tenaga Kuda" miliknya di pertanyakan. Nampaknya wanita ini perlu di didik untuk tak bermain-main dengan api!