Bab 32

Beberapa jam kemudian, Eddie duduk sendirian di depan danau yang ada di universitas kota Raccoon.

Tak jauh darinya terlihat sebuah buaya yang berjemur di bawah sinar matahari.

Adapun alasan kenapa ada buaya di danau universitas? Entahlah, mungkin buaya itu akan dijadikan salah satu eksperimen Umbrella?

Mungkin saja...

Ngomong-ngomong tentang Annette. Eddie merasa sangat menyesal akan kejadian yang sebelumnya terjadi, meskipun telah mencoba yang terbaik untuk menghentikan dirinya sendiri, tapi dia tetap melukai pihak lain. Untung saja dia tak membunuh Annette saat dirinya dalam kedaan marah, meskipun begitu, melihat kondisi Annette, perlu beberapa hari untuk memulihkan luka yang dia dapatkan.

Eddie tak tahu apakah hubungannya dengan Annette akan terpengaruh setelah kejadian tersebut. Semoga mereka masih bisa tetap akrab... 'Semoga saja...' Eddie bergumam sambil menghela nafas sedih.

"Bagaimana cara mengatasi efek samping ini? Kemarahanku sungguh tak terkontol, apakah aku harus menggunakan obat penenang dua kali sehari?" Eddie berkata pada dirinya sendiri.

Serumnya berhasil, tapi ternyata masih ada efek samping yang tak pernah dia pikirkan sebelumnya. Adapun bagaimana cara memperbaiki cacat kecil ini, dia masih mencoba memikirkannya.

Jujur saja, cacat kecil ini tak terlalu serius, tapi jika kemarahannya tak bisa dikendalikan, maka hal ini dapat menjadi sebuah bumerang di kemudian hari.

Saat Eddie terus merenungkan solusi untuk masalahnya, tiba-tiba dia mendengar sebuah suara feminim dari belakang punggungnya.

"Mungkin kamu bisa mencoba saripati dari herbal yang telah diekstrak? Wolfberry dan juga bunga Casandra seharusnya bisa membantu."

Mendengar suara feminim tersebut, Eddie segera berbalik dan mengangkat kepalanya untuk melihat siapa perempuan tersebut.

Ternyata orang tersebut hanyalah mahasiswi dengan penampilan yang cukup biasa saja. Eddie bertanya; "Siapa kamu?"

Eddie yang masih memiliki sedikit gejala kemarahan segera menerjang gadis tersebut. Dia memojokkan gadis itu dalam waktu kurang dari beberapa detik!

"Ahmm!"

Mahasiswi itu mulai menepuk-nepuk tangan Eddie yang digunakkan untuk menahannya. Gadis itu kesusahan dalam bernafas atau bahkan berbicara.

Eddie yang telah sadar akan tindakannya segera melepaskan gadis itu. Tapi dia masih bertanya dengan nada mengancam. "Katakan tujuanmu yang sebenarnya, kenapa kamu mengatakan hal yang telah kamu katakan sebelumnya..."

Melihat tanggapan Eddie, gadis tersebut langsung terlihat sangat ketakutan.

Entah kenapa pria pirang tampan dan juga berotot yang ada didepannya tiba-tiba berubah menjadi galak. "A-Aku... Namaku Yoko Suzuki, mahasiswi ilmu komputer."

"Aku mendengar gumamanmu tentang masalah 'kemarahan', jadi tanpa sadar aku menjawab pertanyaanmu." Gadis bernama Yoko Suzuki tersebut menjawab dengan suara pelan.

"Mahasiswi ilmu komputer? Tidak ada jurusan ilmu komputer di universitas ini." Eddie yang menangkap celah dari pihak lain dan segera bertanya.

Suzuki menggelengkan kepalanya, dia menjawab sambil terlihat bingung. "Untuk beberapa alasan aku ingin pergi berkunjung ke kota Raccoon, dan memutuskan untuk pergi melihat-lihat universitas ini."

"Intuisiku menyuruhku untuk datang ke sini?" Kata Suzuki dengan ekspresi kebingungan.

"Tunggu, kamu bilang namamu Yoko Suzuki?"

Edde tiba-tiba memikirkan sesuatu, bukankah wanita ini adalah salah satu warga sipil yang berhasil lolos dari Outbreak?

***

Siapakah Yoko Suzuki? Orang lain mungkin tidak tahu, tapi Eddie sangat jelas mengenalnya, dia adalah salah satu warga sipil yang berhasil melarikan diri dari kota Raccoon saat Outbreak terjadi.

Untuk seorang warga sipil, dia berhasil melarikan diri dari neraka yang penuh dengan Zombie merukapan hal yang patut di kagumi!

Terlebih lagi gadis ini pernah bekerja di bawah Umbrella! Asal anda tahu, Umbrella tak akan mengambil seorang karyawati dengan acak, ada proses skrinning yang sangat ketat dengan standard kelas elit.

Setiap pekerja yang mampu masuk di bawah sayap Umbrella adalah seorang genius yang nyata!

Dengan kata lain, wanita ini telah mengetahui beberapa eskperimen keji yang telah dilakukan oleh Umbrella.

Demi keselamatan 'seseorang', beberapa ingatan tentang proyek rahasia tersebut telah dihapus dari ingatannya oleh seseorang yang bekerja di Umbrella.

Baru saja dia mengatakan bahwa dirinya datang ke kota Raccoon karena sebuah intusi. Mungkin hal ini berhubungan dengan pikiran alam bawah sadar miliknya, mungkin dia mencoba mencari sebuah ingatan yang telah hilang.

"Ah... Ternyata kamu, maaf soal sebelumnya. Aku sedang dalam masalah baru-baru ini, jadi aku tak bisa mengontrol emosiku."

"Soal saran yang kamu berikan sebelumnya, bisakah kita membicarakannya di tempat yang lebih nyaman?"

Eddie meminta maaf dengan sungguh-sungguh, dia bukan orang yang suka marah atau kehilangan kendali. Tapi semenjak menggunakan Serum, kontrol dirinya sedikit berkurang, plus dia jadi mudah marah sekarang. Pokoknya dia harus segera mendapatkan solusi untuk efek samping ini.

"Ah, jadi begitu. Tidak masalah, aku memaafkanmu. Intuisiku juga berkata bahwa kamu bukanlah orang yang jahat."

Suzuki mengangguk tersenyum, instingnya tak pernah berbohong selama ini. Jadi dia masih mempercayai Eddie.

Mereka berdua segera pergi menuju tempat yang telah mereka sepakati.

Tapi saat dalam perjalanan, Eddie merasakan rasa aneh yang mulai menggelitik indra tubuhnya... Karena T-Serum yang ia kembangkan, semua indranya meningkat dengan pesat, kau tahu, seperti Spiderman dengan indra laba-laba-nya.

Eddie merasakan ada seseorang yang sedang mengikuti mereka berdua.

Eddie meraih tangan Suzuki dan mulai mempercepat langkah mereka.

Belok ke kiri dan kanan, akhirnya mereka berhasil keluar dari pengawasan penguntit yang sedang mengikuti mereka.

Beberapa saat kemudian, ketika sosok Eddie dan Suzuki telah menghilang di kejauhan, muncul seorang pria berpakaian serba hitam. Pria itu berlari, mencoba mengejar target yang telah dia awasi selama ini.

Setelah tahu dia tak mampu mengejar mereka, pria itu berubah marah.

-----

dukung saya di;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77