Bab 63

*Bang!*

Ada Wong yang berpikir bahwa kematiannya sangat dekat tiba-tiba dikejutkan dengan suara tembakan.

Pinggangnya di lilit oleh orang asing yang tiba-tiba muncul. Hal ini menyelamatkannya dari monster berbentuk manusia kadal.

Saat jantungnya berdetak kencang karena adrenalin. Ada Wong mencoba melihat siapakah gerangan orang yang menyelamatkannya.

"!"

Di matanya muncul sosok familiar yang sangat dia kenal.

Orang yang menyelamatkannya itu tak lain adalah Eddie!

"Grraahh!"

Zombie tipe Hunter mulai pulih, kembali berlari menuju kedua sosok yang ada di depannya.

Meloncat tinggi ke udara, Hunter melebarkan mulut serta cakarnya, siap menerkam pria yang meninjunya barusan!

"Cih-" Eddie mencibir tindakan gegabah monster itu. Mundur beberapa langkah kebelakang, Eddie mengeluarkan senapan mesin. Jika dia bisa menggunakan senapan, kenapa harus melawan dengan kepalan tangan?

"Makan permen coklat ini!" Eddie berteriak sambil memberendel Zombie tipe Hunter itu dengan rentetan peluru panas.

Walaupun teriakannya terdengar tak perlu, tapi terkadang anda perlu melampiaskan emosi anda.

Dan benar saja, Ada Wong yang melihat sikap Eddie langsung tertawa geli.

Di situasi berbahaya ini pria itu masih bisa bertingkah lucu. Dua detik kemudian, monster itu langsung terbunuh.

"Huh, apa yang kamu tertawakan? Apakah kepalamu terbentur sesuatu?"

Eddie menurunkan senapannya, dia melihat Ada Wong degan ekspresi bingung.

"Kenapa kamu ke daerah berbahaya ini lagi? Bukankah aku sudah mengatakan untuk tak datang? Terutama di malam hari seperti ini!"

Eddie terlihat marah.

"Siapa kamu mencoba melarangku ini dan itu? Juga, aku datang ke sini karena murni tersesat!" Ada Wong berkata dengan main-main. Sebagai wanita yang mandiri tentunya dia tak akan mudah tunduk kepada pria!

"Entah kamu orang yang tak pernah kapok atau bodoh. Kamu pikir area hutan Arklay ini apa? Taman bermain?" Kata Eddie sambil menaikan alisnya.

"Maaf pria tampan, kami tak terlalu akrab. Aku tak punya kewajiban untuk menjawab pertanyaanmu, mengerti?" Sebenarnya Ada Wong juga sangat kesal. Jika ada pilihan lain yang lebih bagus, dia tak akan pernah pergi ke tempat ini!

Informasi yang dia inginkan sangat susah di dapat. Huh, jika G-Serum sangat mudah di dapat, maka dia telah pergi dari kota Raccoon jauh-jauh hari.

"Sudah menjadi tanggung jawabku untuk melindungi para penduduk kota Raccoon. Aku peringatkan lagi, jangan pernah datang kembali ke area ini, lain kali ingat baik-baik."

"Cepatlah kembali, aku masih punya tugas yang harus aku selesaikan."

Eddie melambaikan tangannya dan bersiap untuk pergi.

Baru saja berjalan dua langkah, Ada Wong telah mencegat Eddie. "Bagaimana bisa kamu membiarkan aku kembali sendiri? Baru saja aku bertemu monster besar, mobilku juga rusak. Kamu ingin aku kembali dengan berjalan kaki?"

Eddie yang tak ingin mendengar omong kosong Ada Wong lagi langsung menyerahkan sebuah berbentuk ransel. "Aku tak akan membawamu kedalam misi ini. Jika kamu bersikeras untuk ikut mungkin selanjutkan kamu akan benar-benar mati."

"Ambil alat ini, terbanglah ke arah vila yang ada di timur laut, sekitar sepuluh kilometer dari tempat ini. Menetaplah di sana sampai besok pagi, setelah itu kembalilah ke kota."

Ada Wong terlihat bingung, kenapa dia tiba-tiba diberi alat berbentuk ransel ini? Sebelum dia bisa menanyakan alat apa ini, tubuhnya langsung dibawa terbang oleh alat itu!

Ternyata alat ini adalah alat portable yang bisa membuatnya terbang.

Selama karirya sebagai agen, tak pernah dia melihat alat secanggih ini.

Alat itu membuatnya terbang sangat tinggi sampai-sampai membuatnya tak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada Eddie.

Setelah mencoba membiasakan diri dengan alat itu untuk beberapa saat. Sekarang Ada Wong merasa bisa mengontrolnya lebih baik.

"Eddie..."

Ada Wong mencoba memberi tahu Eddie sesuatu, sayang sekali suaranya tak bisa didengar oleh pria itu.

***

Svetlana berdiri tegap di sisi Eddie sambil membawa senapan mesin. Terlihat acuh tak acuh dengan sekelilingnya.

"Ayo pergi ke dalam gedung rumah sakit, masih ada monster yang harus kita selesaikan di sana."

Pertemuannya dengan Echo Six dan Ada Wong membuatnya menghela nafas berat.

Wanita-wanita ini sangat merepotkan, bahkan mereka berani pergi ke tempat berbahaya seperti ini. Apakah informasi lebih berharga dari nyawa mereka? Apakah para Zombie itu tak cukup menakutkan untuk membuat mereka berpikir dua kali?

Eddie tak bisa berkata-kata.

-----

dukung saya di;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77