Bab 80

Baca bab lanjutan di;

patréon.com/mizuki77

-----

"Tikus ini adalah hewan eksperimen yang telah ditransplantasikan dengan sel kanker. Anda bisa melihatnya melalui mikroskop."

"Seperti yang anda ketahui, kekebalan tubuh tikus tak dapat mendeteksi sel kanker tersebut, darah putih bisa mencegahnya, tapi kecepatan pembelahan sel kanker terlalu cepat untuk diatasi oleh sel darah putih."

Mendengar hal itu, suara diskusi mulai terdengar. Excella yang penasaran langsung melihat ke arah microskop, dan benar saja. Tikus itu telah di transplantasi dengan sel kanker.

Hampir semua sel kanker sama, mereka sulit dihancurkan serta tersembunyi dengan baik.

"Terus apa solusi pengobatan anda?" Excella menjadi semakin penasaran, sebagai orang ber-IQ tinggi, tentunya dia haus akan ilmu pengetahuan.

"Aku akan menggunakan metode ekslusif yang telah aku buat secara pribadi." Eddie langsung mengeluarkan sebuah tabung, tabung itu telah diisi dengan Serum yang telah dicampur dengan probiotik dan beberapa jenis yang sama.

Secara perlahan, Eddie meneteskan obat itu kepada tikus yang memiliki kanker.

Tindakan Eddie diproyeksikan ke sebuah layar yang cukup besar.

Dan benar saja, tak lama setelah serum disuntikkan ke tikus putih itu, tikus yang awalnya sekarat tiba-tiba menjadi energik dan agresif. Tikus itu lalu memakan makanan yang telah disediakan dengan lahap.

Kanker secara perlahan menghilang. Sedangkan sel darah putih yang sebelumnya tak berdaya menghilangkan sel kanker langsung menjadi lebih aktif. Akhirnya sel darah putih itu menelan hampir semua sel kanker dengan cepat. Bagian tubuh tikus yang sebelumnya terluka juga mulai sembuh.

Eddie segera menyerahkan tikus itu ke orang terpercaya untuk diperiksa apakah benar kanker itu telah hilang atau tidak.

Sekitar tiga puluh menit kemudian, laporan inspeksi telah keluar. Dan benar saja, kanker yang sebelumnya tumbuh di tikus putih itu telah menghilang dan sepenuhnya telah disembuhkan!

Penemuan ini sangatlah luar biasa!

Baik Excella maupun Svetlana langsung terkejut. Kanker yang selama ini tak ada obatnya tiba-tiba berhasil disembuhkan? Berita ini akan membuat orang di seluruh dunia bersorak!

Mata indah Excella mulai bersinar, sorot mata bermusuhan yang sebelumnya dia arahkan ke Eddie telah berubah menjadi tatapan penghargaan dan juga kekaguman!

Pria tampan dengan mobil dan rumah pasti akan lebih mendapat perhatian dari pada pria tampan yang tak memiliki mobil dan rumah. Tentunya hal ini juga berlaku dengan wanita sombong seperti Excella. Prestasi lawan benar-benar membuatnya kagum.

"I-ini! Bagaimana ini mungkin? Hal semacam ini tak mungkin sama sekali, kan? Anda pasti menipu orang!"

"Aku tak percaya bahwa kanker bisa disembuhkan!" Salah satu eksekutif perusahaan Tricell mulai kehilangan akalnya.

"Obat ini masih dalam masa uji coba, tentunya tak mungkin untuk segera di uji cobakan kepada manusia." Eddie tetap bersikap profesional, dia menjelaskan beberapa detail kecil kepada penonton.

"Obat ini menggunakan bahan yang sangat beracun, meskipun kanker tikus itu sembuh, akan tetapi racun yang ada di dalamnya akan menyebar. Jika tikus itu tak mampu menahan racun itu, maka dia akan mati." Eddie menjelaskan secara singkat.

Walaupun begitu, hal ini tetaplah terobosan dalam bidang farmalogi. Jelas eksperimen ini akan dicatat dalam sejarah!

Excella terlihat sangat senang. Eskpreimen ini tentunya sangat menggugah rasa ingin tahunya dengan lebih. Bagaimana jika produk ini disempurnakan? Bukankah hal itu akan menjadi obat paten kanker di masa depan?

Tapi saat melihat Eddie, Excella terlihat heran; "Dr. Eddie, apakah kamu tak merasa bangga dengan hasil penelitianmu ini?"

Excella mengedipkan matanya beberapa kali; terlihat heran dan juga ingin tahu.

"Tidak sama sekali. Memang eksperimen ini bisa dikatakan ok, tapi masih tak sempurna. Aku tak akan pernah merasa bangga sebelum produk ini menjadi produk sempurna."

"Aku tak akan pernah menerima produk cacat!" Eddie menggelengkan kepalanya.

Sungguh dedikasi yang luar biasa, bahkan produk luar biasa ini tak ingin dia banggakan!

Untuk pertam kalinya, Excella mulai mempercayai kata-kata seorang pria, keraguannya atas bakat pria itu telah hilang.

"Dr. Eddie, aku pikir kita bisa mengembangkan proyek ini bersama-sama. Untuk masalah racun, kami sangat ahli dalam hal tersebut."

"Setelah proyek selesai, kita hanya akan membutuhkan empat puluh persen keuntungan. Semua biaya pembuatan akan kita tanggung! Bagaimana menurut anda?" Giovani berkata dengan penuh semangat. Proyek luar biasa semacam ini tak bisa dia sia-siakan, jika proyek ini berhasil, maka hal ini akan membawa keuntungan yang besar untuk keluarga Gionne serta perusahaan Tricell!

Curtis yang mendengar ini langsung mengerutkan kening; "Ini adalah rahasia perusahaan, jika anda ingin bekerja sama, kita harus bernegosiasi dahulu."

Eddie tiba-tiba memotong pembicaraan mereka.

"Maafkan aku, pak Giovani, aku tak tertarik dengan penawaran anda. Aku bisa menyelesaikan proyek ini sendiri."

"Ngomong-ngomong, hanya itu yang ingin aku tunjukkan. Semoga hari anda menyenangkan, ada urusan pentin lain yang harus aku hadiri dengan segera." Eddie menggelengkan kepalanya sambil meminta maaf kepada pihak lain.

Proyek semacam ini bisa dia selesaikan secara pribadi. Jika dia serius, maka dia sangat yakin akan menyelesaikannya dalam waktu beberapa bulan.

Alasan kenapa dia menunjukkan hal ini kepada wakil perusahaan Tricell tak lain karena ingin *cough* sedikit pamer di depan gadis sombong itu.

Dengan menarik minat Excella, maka dia akan lebih muda untuk merekrutnya kedalam tim.

Dengan kecerdasan lawan, Eddie sangat yakin akan meningkatkan laju penelitiannya di masa depan. Selain itu wanita ini sangat ahli dalam bidang bisnis serta memiliki gelar master dalam rekayasa genetika.

Eddie perlu merekrut Excella kedalam tim-nya!

***

Tak lama setelah Eddie meninggalkan gedung Umbrella, Jill tiba-tiba menelponnya; "Sayang, apakah kamu bebas? Ada hal penting yang harus aku katakan kepadamu."

Suara manis Jill datang dari balik telepon.

"Aku bebas sekarang, dimana kita akan bertemu?" Eddie langsung mengangguk.

"Di apartemen kita." Jill berpikir sejenak.

***

Di apartemen.

Rebecca berjalan mengitari Jill dengan riang dan juga penasaran. Terlihat sedang mengajukan berbagai pertanyaan.

"Jill, aku kembali."

"Apa yang ingin anda katakan?" Eddie masuk ke apartemen, setelah itu bertanya dengan penasaran.

Jill terlihat ragu-ragu, tak tahu harus berkata apa.

Dia terlihat khawatir akan sesuatu, wajahnya menunjukkan ekspresi senang, khawatir serta berbagai macam emosi lain.

Rebecca yang melihat temannya susah menjawab langsung membantu; "Hehe, Eddie, kamu akan menjadi seorang ayah!"

"!!!" Mata Eddie langsung melotot! Shok mendengar kabar bagus ini.

"Benar, Jill hamil. Kita baru mengetahuinya saat berbelanja tadi. Tiba-tiba dia muntah, saat diperiksakan ke dokter, ternyata dia hamil." Rebecca tersenyum lebar. Mengucapkan selamat kepada kedua pasangan tersebut.

"I-ini... Sungguhan kan?" Eddie berseru.

Jill menundukkan kepalanya dengan malu-malu, setelah itu mengangguk; "Ya, katanya umur kandunganku telah mencapai satu bulan..."

"Hahaha, jangan khawatir! Karena kamu hamil, maka bayi itu harus dilahirkan dengan sehat dan selemat! Aku akan bertanggung jawab penuh." Eddie terlihat sangat senang.

Beberapa saat kemudian, Eddie terlihat memikirkan sesuatu, nampaknya mulai membuat sebuah rencana cepat.

"Ngomong-ngomong, Jill, kupikir kamu harus segera mengambil cuti hamil. Aku akan mengajukan cuti itu ke Chief Brian."

"Juga, berhubung kota Raccoon masih tak terlalu damai, aku ingin anda untuk pindah ke Eropa."

"Aku akan mencarikanmu tempat bagus serta membelikanmu sebuah rumah di sana." Eddie mengutarakan rencananya. Untuk kehamilan Jill, tentunya dia tak akan main-main!

Jika Jill terus tinggal di kota Raccoon, maka hal ini akan sangat berbahaya. Outbreak akan segera terjadi, Eddie tak ingin calon bayinya menjadi zombie!

"Pindah ke Eropa? Bukankah hal ini sedikit berlebihan, Eddie?" Jill sedikit terkejut, tapi ekspresi kekhawatiran kekasihnya terlihat jelas. Tentunya pria itu menyarankan hal ini demi keselamatannya.

"Ya, sejujurnya aku telah memutuskan untuk membeli rumah jauh-jauh hari. Nanti anda dapat memilihnya secara pribadi. Masalah biaya, jangan khawatir, kantongku cukup tebal." Eddie tersenyum lebar.

Krisis kota Raccoon semakin dekat, Eddie tak yakin apakah semua rencananya dapat berjalan lancar atau tidak. Oleh sebab itu dia tak ingin mengambil resiko tentang keselamatan Jill dan juga kandungannya.

Bagaimanapun kondisi pegunungan Arklay masihlah tak terkendali.

"Baiklah, aku akan mencoba melihat tempat mana yang cocok untuk kita tinggali." Jill mengangguk setuju.

Sejujurnya dia masih terkejut dengan kabar ini, dia hamil dan tak lama lagi akan menjadi soerang ibu! Hal ini datang sangat tiba-tiba...

"Kalian sangt romantis~ Aku benar-benar iri kepadamu, kakak Jill." Rebecca yang duduk di samping temannya berkata dengan gerak tubuh yang sedikit berlebihan.

Dan memang benar, Rebecca merasa sedikit iri. Melihat hubungan temannya berjalan sangat baik, hal ini membuatnya ingin untuk memiliki pacar juga.

"Jangan khawatir, Rebecca. Jika kamu ingin, aku akan meminta Eddie untuk membelikanmu rumah juga!" Jill tersenyum menggoda.

"Kamu sangat jahat, kakak Jill! Jangan coba-coba untuk memainkanku!" Rebecca langsung menunduk malu...