Bab 82

baca bab 162 di;

patréon.com/mizuki77

-----

Mendengar permintaan Eddie. Annette mulai berpikir, "Kamu membutuhkan bantuanku? Memang proyek apa yang ingin kamu lakukan?"

"Umbrella akan runtuh, saham Spencer semakin turun, plus, banyak sekali permasalahan internal di perusahaan kita."

"Aku punya firasat, jika kita ingin keluar, maka kita perlu melakukan hal itu dengan cepat."

Kata Eddie.

"Selain itu, apakah kamu tahu apa tujuanku yang sebenarnya?" Eddie menatap Annette sambil tersenyum lebar.

"Apa?" Annette sedikit tergerak, dia tak tahu apakah harus menerima tawaran pria manis ini atau tidak.

"Aku ingin membuat Serum yang sebenarnya, serum yang dapat mengantar kita ke arah keabadian!"

Tangan Eddie terkepal erat, nampaknya sangat ingin mencapai cita-cita gilanya ini.

"Apakah kamu mau mempercayaiku, Annette? Membantuku dalam mewujudkan keinginan gila-ku ini?" Eddie menatap ke arah mata Annette.

Annette yang berhadapan dengan wajah Eddie secara dekat langsung merasa malu, menundukkan kepalanya, dia berkata; "Jika kamu ingin bantuanku... Maka aku akan membantumu." Katanya dengan suara pelan.

"Kalau begitu jangan mati terlalu cepat. Masih banyak hal indah yang menunggumu di masa depan!" Eddie tersenyum, terlihat puas akan jawaban yang diberikan oleh Annette.

Setelah itu dia menawarkan secangkir kopi kepada wanita cantik itu.

"Huh, siapa juga yang ingin mati." Annette mendengus lucu.

"Jangan khawatir, aku akan menepati janjiku." Mata Annette berkedip untuk beberapa saat, dia terlihat memikirkan sesuatu.

"Apakah kamu memerlukan data dan sampel dari G-Serum? Aku bisa mendapatkannya untukmu." Annette tiba-tiba mengatakan hal yang sangat mencengangkan.

Apakah ini ujian untuk Eddie? Eddie sendiri kurang yakin.

"Jika aku bilang aku menginginkannya, apakah kamu akan marah?" Tentunya Eddie menginginkan hal tersebut, bagaimanapun G-Serum akan sangat berguna untuk penelitian masa depannya.

T-Serum adalah fondasi bangunan, sedangkan G-Serum adalah bahan untuk membangun gedung tersebut. Keduanya adalah komponen yang sangat penting!

Annette tiba-tiba tersenyum sedikit aneh.

"Jangan salah paham, jika bisa, tentunya aku tak akan menolak."

"Tapi jika biaya data G-Serum itu adalah temanku sendiri, maka lupakan saja. Aku masih mengormati hubungan kita, toh aku sendiri bisa membuat Serum yang lebih kuat dari pada G-Serum!" Eddie melambaikan tangannya.

Jika data G-Serum ditukar dengan hubungannya dengan Annette, tentunya dia akan menolak.

Annette lebih penting daripada G-Serum!

Annette menahan senyum dengan tangannya; "Aku tak sedang mengujimu." Katanya dengan sedikit terkekeh, "Aku serius, apakah kamu mau data G-Serum atau tidak?"

"Tentu saja, tapi kenapa kamu mengatakan hal ini? Aku memiliki firasat bahwa kamu akan melakukan hal yang sangat bodoh, Annette."

"Jangan melakukan hal ini jika nyawamulah taruhannya. Jangan bertindak bodoh." Kata Eddie dengan nada gugup, khawatir akan apa yang akan dilakukan Annette demi mendapatkan data G-Serum.

"Pfftt!" Annette tak lagi bisa menahan tawa manisnya, dia tersenyum, "Kenapa kamu terlihat sangat gugup? Tentunya aku tak akan melakukan hal yang bodoh, jangan khawatir. Aku tak sebodoh itu, pria kecil." Kata Annette dengan senyum yang masih terpasang di wajahnya.

"Jika kamu mengatakan hal itu maka, ya. Aku mau data dan juga sampel G-Serum, dan kamu juga!" Eddie berkata dengan bangga. Dia tak akan tanggung-tanggung dengan permintaannya.

Selain data G-Serum, dia juga memerlukan Annette di sisihnya. Sebagai seorang peneliti top, bantuan Annette di masa depan akan sangat meringankan pekerjaannya.

Mendengar permintaan terakhir pria itu membuat Annette memutar matanya dengan genit; "Dasar pria serakah." Katanya singkat.

"Jika itu saja, maka aku akan pergi dulu. Pastikan untuk menjemput Sherry di sekolah." Saat Annette mau pergi, Eddie tiba-tiba menghentikannya.

"Tunggu, bukankah kita harus menjemputnya bersama?" Eddie menyarankan sesuatu.

"Hah... Baiklah. Kalau begitu ayo pergi sekarang."

"Seharusnya jam sekolahnya akan segera berakhir." Annette menyetujui permintaan Eddie. Nampaknya belenggu hatinya telah terlepas, hal ini dibuktikan dengan sikapnya yang lebih terbuka dengan pria itu.

***

Di depan sekolah dasar kota Raccoon, Eddie terlihat duduk di kursi pengemudi. Di kursi belakang adalah Annette, pakaian khas penelitinya telah diganti dengan pakaian sipil.

Begitu keduanya tiba di sekolah dasar itu, bel sekolah telah berdering, menandakan akhir jam sekolah.

Tak lama kemudian muncul seorang gadis manis berpenampilan cerah keluar dari dalam gedung sambil mengenakan sebuah baju sekolah dan juga tas di punggungnya.

Annette yang ada di dalam mobil langsung menurunkan kaca mobil, melambai ke arah putrinya.

Melihat ibunya, Sherry berlari cepat ke arah mobil tersebut; "Ibu!"

"Sherry, ayo masuk terlebih dahulu." Annette tersenyum lembut ke arah putrinya.

"Eddie, perkenalkan, ini adalah putriku, Sherry. Sherry, ini rekan kerja ibu, namanya Eddie." Annette memperkenalkan kedua pihak dengan cepat.

Sherry memandang ke arah teman ibunya sambil tersenyum manis. "Halo, paman Eddie. Senang bertemu dengan anda."

Mendengar kata 'paman', Eddie langsung tertegun. Melihat ke arah gadis itu, Eddie berkata dengan lembut; "Halo cantik, tak perlu terlalu sopan denganku, kamu bisa memanggilku Eddie. Jangan sebut aku paman, aku masih mudah loh." Eddie terkekeh kecil.

Mendengar hal ini, Sherry langsung tercengang!

"Betulkah?" Sherry berkata dengan sedikit ragu-ragu, dia mulai memandang teman ibunya dengan seksama.

'Yah, dia memang terlihat lebih mudah dari ibu...'

Duduk di sebelah Sheery, Annette pun juga tercengang, tak lama setelah itu dia mengangguk; "Dia benar, Sherry."

"Ngomong-ngomong, ibu akan membuatmu tinggal di tempat lain untuk sementara waktu. Maafkan ibu, ibu benar-benar sibuk." Kata Annette.

"Setelah pekerjaanku selesai, ibu janji akan menjemputmu lagi." Annette mencoba menghibur malaikat kecilnya.

Mendengar ibunya akan mengirimnya ke tempat lain, hal ini membuat Sherry sedikit sedih. Jarang sekali dia berkumpul dengan orang tuanya sendiri.

"Hei Sherry, jangan sedih, ok? Ibumu sangat menghawatirkan keselamatanmu. Ngomong-ngomong pacarku juga akan meninggalkan kota Raccoon, kamu bisa pergi menemaninya."

"Begini saja, setelah semuanya selesai, aku akan mengajakmu dan ibumu pergi ke taman hiburan, bagaimana?" Eddie berkata sambil tertawa.

Sherry yang awalnya terlihat sedih langsung menjadi senang. "Benarkah, bu?" Katanya dengan mata berseri-seri.

Sejenak Annette terlihat sedikit ragu, lalu menatap putrinya dengan lembut; "Ya, Sherry. Saat ibu selesai dengan pekerjaan, aku akan membawamu ke taman bermain. Maukah kamu menunggu?"

"Tentu saja, aku akan menunggu ibu dengan baik! Tolong segera selesaikan pekerjaan ibu, hehe~." Sherry langsung mengangguk senang.

"Oke, gadis-gadis, kita akan kembali sambil mengobrol perlahan." Eddie tersenyum, setelah itu mengengendarai mobil secara perlahan.

Mengingat Annette jarang sekali mengobrol dengan putrinya, lebih baik memperpanjang perjalanan ini untuk menghibur gadis kecil itu.

Ngomong-ngomong tentang Sherry, Eddie memastikan untuk melindungi keselamatan gadis itu, dengan ini Annette tak perlu khawatir dan bisa melanjutkan pekerjaannya dengan sepenuh hati.