T-Serum memeberi Eddie kemampuan pemulihan yang cepat, yang seharusnya tidur selama delapan jam untuk memulihkan seluruh stamina dan energi, sekarang dia hanya membutuhkan tidur selama empat jam.
"Hei, Eddie, apakah kamu punya waktu? Ingin keluar dan sarapan denganku?" Sebuah panggilan telepon masuk, ternyata panggilan itu datang dari Katherine, putri walikota kota Raccoon.
Eddie mengangkat alisnya, dia menjawab; "Ada, memang kenapa?"
"Aku hanya ingin mentraktirmu makan. Kamu sangat sibuk akhir-akhir ini, apakah kamu memiliki pekerjaan yang menumpuk? Tidak bisakah kita keluar dan makan bersama?" Kata Katherine dengan anda centil.
"Baiklah." Karena ada wanita cantik yang mengundangnya makan, tentunya Eddie tak akan menolak. Mungkin saja pihak lawan ingin membicarakan sesuatu yang penting, siapa tahu.
Plus, dia tak akan keberatan untuk merubah nasib malang gadis cantik ini.
Di luar restoran barat, Svetlana duduk di dalam mobil sambil menatap seorang pria yang sedang duduk berduaan di restoran mahal.
Dalam hati Svetlana sedikit bingung, 'Kenapa pria ini selalu saja dikelilingi wanita cantik?'.
Di dalam restoran, Katherine berpakaian bagus hari ini, dia terlihat cantik dengan riasan tipis yang ia kenakkan. "Sungguh, sangat sulit untuk mengajakmu keluar, Eddie."
"Yah, mau bagaimana lagi, karir adalah yang terpenting untuk sekarang ini." Eddie tak membantah, beberapa hari ini memang dia sangat sibuk.
"Hmm, aku juga suka berkarir, tapi kebetulan aku sedang libur panjang." Katherine berkata lembut. Sangat jarang seorang gadis kaya sepertinya bersikap lemah lembut dan tak arogan.
"Ngomong-ngomong, apa pekerjaanmu, Katherine?" Eddie tak terlalu mengetahui pihak lain, yang dia ingat hanyalah beberapa informasi kecil dari game yang pernah dia mainkan sebelumnya.
Jujur saja, gadis ini tak terlalu banyak muncul di dalam game.
"Saya seorang guru, tunggu... Apakan anda sudah lupa? Bukankah anda melihat saya saat menjemput Sherry Birkin tempo hari?" Katherie memutar matanya, jelas tak bisa berkata-kata dengan pria ini. Apakah dia telah melupakannya atau memang tak menyadarinya...
"Haha, pokoknya, apakah anda memiliki sesuatu yang ingin ditanyakan kepadaku? Kita sudah cukup akrab, jadi jangan terlalu sungkan." Eddie bertanya sambil memotong steak panggang yang telah dia pesan.
Katherine tiba-tiba menunduk, terlihat sedih. Dia berkata dengan suara kecil, "Hiks, saya menemukan bahwa semua yang saya tahu adalah kebohongan, tapi aku tak memiliki kemampuan untuk mengungkapkan hal ini."
"Aku tak tahu harus berbuat apa, saat aku memikirkanmu, aku berpikir bahwa kamu bisa membantu dalam hal ini."
Eddie merasa bingung, "Hei, jangan sedih, ok? Setidaknya katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi, menangis tak akan menyelesaikan masalah."
Katherine sedikit terisak, menyeka air matanya, dia menatap Eddie dan berkata; "Saya baru-baru ini mengetahui sebuah rahasia bahwa ayah saya ternyata telah bersekongkol dengan orang untuk menutupi beberapa kejahatan yang telah dilakukan oleh pihak Umbrella."
"Saat aku mendiskusikan hal ini dengan ayahku, dia berkata bahwa dia tak memiliki kekuasaan apapun, delapan puluh persen kota ini dibangun oleh investasi Umbrella. Jadi kekuatan Umbrella bahkan membuat ayahku tak bisa berbuat banyak."
Eddie masih terlihat bertanya-tanya, dia berkata serius; "Begitukah? Hal ini memang sering terjadi..."
"Tapi hal ini tidak adil, terutama untuk kepala kepolisian, Brian. Dia seorang koruptor yang berdarah dingin, bahkan tak segan untuk memukuli warga sipil!" Katherine mengerutkan kening.
"Hal ini bukanlah sesuatu yang bisa aku selesaikan, Katherine. Anda mungkin perlu pergi dan memberitahu hal ini kepada Badan Komisi Independen Anti Korupsi." Eddie berkata tanpa daya. Hampir semua warga kota Raccoon tahu bahwa kota ini dibangung dengan dana investasi besar-besaran dari Umbrella.
Kasus semacam ini memang sering terjadi. Di luar kota Raccoon pun sama, pejabat cenderung menjadi seorang koruptor!
Bahkan untuk seorang yang ter-reinkarnasi sepertinya, dia masih tak mampu mengubah nasib kota ini. Karena ambisi Spencer, kebusukan muncul dan mulai menggerogoti Umbrella dari dalam dan luar.
Selain itu T-Virus muncul begitu saja di kota Raccoon ini.
"Eddie, beberapa hari ini aku telah diancam oleh seseorang. Orang itu mengancamku bahwa dia akan membeberkan ke publik beberapa bukti suap yang telah dilakukan oleh ayahku. Aku tak tahu harus berbuat apa, aku sangat kacau. Bisakah kamu membantuku?" Katherine berkata sedih, dia bingung apakah harus memihak keadilan ataukah kasih sayang kepada keluarganya.
"Kalau itu aku bisa membantu, pokoknya serahkan kepadaku. Tapi aku tak akan bekerja tanpa pamrih, imbalan apa yang bisa kamu berikan kepadaku?" Eddie mengangguk, setelah itu mengajukan pertanyaan dengan tawa terkekeh.
"Ah, hadiah? Aku tak punya uang." Katherine terkejut, bukankah teman harus saling membantu? Terus kenapa pria ini ingin meminta imbalan?
"Bukan hadiah uang pun tak masalah. Selama itu hal baik, maka aku akan menerimanya. Tentunya kamu tak berpikir aku akan bekerja secara gratis kan?" Eddie mengangkat alisnya, menangkap sang pengancam ini akan membuatnya mengerahkan tenaga, tentunya dia ingin imbalan.
Kecuali Katherine menjadi istrinya sendiri, Eddie tak akan membantunya secara gratis.
"Eddie, aku ingin bertanya padamu. Menurutmu apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku memihak kepada ayahku?" Katherine teridam sejenak.
"Hal itu terserah kepadamu, tanya hati kecilmu, setelah itu lakukan apa yang menurutmu pantas untuk dilakukan." Eddie mengangkat bahu.
Katherine menghela nafas panjang, dia menatap Eddie; "Aku tak bisa membiarkan ayahku dipenjara, ayaku telah berkorban banyak untuk kota ini. Kota ini adalah hasil pekerjaan hidupnya."
Dalam hati Eddie sedikit mencibir. Dia tahu bahwa saat Outbreak terjadi, para pejabat tinggi kota Raccoon akan langsung kabur meninggalkan kota ini dengan helikopter.
Bahkan Michael tega meninggalkan keluarganya demi keselamatannya sendiri. Bahkan jika putrinya mati atau berubah menjadi zombie-pun dia tak akan perduli.
Dari sudut pandang ini, kita bisa mengetahui bahwa pejabat tinggi kota Raccoon sama sekali tak manusiawi.
Setidaknya bawahan yang bekerja di bawah mereka lebih terhormat dari para lintah kelas atas itu.
"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi dan menyelesaikan permintaanmu ini. Tapi ingat, kamu berhutang budi kepadaku, pastikan untuk membayarnya nanti." Eddie bangkit dari kursi dengan eskpresi puas.
"Hmm, apapun yang kamu minta, aku akan menurutinya!" Katherine mengangguk, walaupun pihak lain menginginkan sebuah bayaran, tapi Katherine masih senang karena Eddie masih mau membantunya.
"Apapun?" Eddie menatap gadis cantik itu sambil tersenyum menggoda.
Katherine yang tahu arti perkataan 'apapun' itu langsung merasa sedikit malu. Dia menjawab sambil menundukkan kepalanya; "Selama hal itu tidak berlebihan..."
"Yah, sepertinya kamu salah paham. Kurasa hal ini akan sepadan." Eddie mengangkat bahu sambil tertawa kecil.
-----
baca bab 216 di;
patréon.com/mizuki77