Bab 105

Setelah berkeliaran selama satu hari, Eddie tak menemukan satu ekor anjing Zombie pun, pekerjaan ini menjadi sangat membosankan.

Untungnya ada Rebbecca di sisinya, walaupun tak terjadi apa-apa, setidaknya dia masih bisa mengobrol dengan gadis cantik ini. Bagus untuk menghilangkan kebosanan.

*Ring!*

Tiba-tiba Handphone Eddie berdering. "Sayang, Sherry dan aku telah sampai di Eropa, kita juga telah menetap di suatu tempat yang nyaman. Sejauh ini semuanya aman, tolong jangan khawatir." Suara manis Jill terdengar.

"Syukurlah, tunggu aku kesana, ok? Aku akan datang kepadamu saat pekerjaanku selesai. Jika kamu merasa tak enak badan, pastikan untuk segera beristirahat, juga, makan yang banyak." Eddie mengingatkan dengan lembut.

"Tidak masalah, sayang, aku mulai merasakan bayi kita tumbuh. Semuanya akan baik-baik saja, aku juga tak merasakan kekangan seperti yang biasa dialami oleh seorang ibu hamil. Mungkin ini manfaat lain dari Serum yang anda berikan?" Jill tertawa lembut.

"Bagus, aku akan menelponmu lagi nanti. Masih ada hal yang harus aku lakukan sekarang." Eddie meminta maaf.

"Tidak apa-apa kalau kamu sibuk. Aku akan menunggu teleponmu nanti." Jill dengan pengertian langsung menutup telepon.

***

Ketika Eddie mengobrol dengan Rebecca dan anggota yang lain saat berpatroli di pinggiran pegunungan Arklay,

Di ujung samudra atlantik, Excella baru saja meluncurkan sebuah konferensi pers.

Perusahaan farmasi yang dia kelola telah menemukan sebuah obat yang dapat menekan laju pertumbuhan kanker, obat ini dapat mencegah pertumbuhan kanker serta menyembuhkan kanker dalam tahap tertentu.

Obat ini tak lain adalah obat pertama yang telah diberikan Eddie kepeda Excella, berkat ini nama Excella menjadi lebih terkenal. Prestasi yang dia dapat juga akan memberikannya banyak sumber daya dari keluarga Travis.

Ketika sumber daya itu diberikan kepadanya, saat itu dia dapat memberikan umpan balik kepada Eddie. Bagaimanapun rencana ini telah berhasil, sambil menunjukkan bakat gadis itu, hubungan Excella kepada Eddie juga semakin membaik.

Di dunia ini tak pernah ada obat yang dapat menyembuhkan kanker, bahkan obat yang dapat menghambat pertumbuhannya pun tak ada. Oleh karena itu, berita ini langsung menyebar ke seluruh dunia, banyak sekali orang yang terkejut saat pertama kali mendengar berita menghebohkan ini.

Para reporter mulai berbondong-bondong untuk melaporkan penemuan baru Excella!

***

Excella berdiri di depan laboratorium dengan semangat tinggi. Sekqrang Ini adalah konferensi pers khusus.

dia telah bereksperimen lebih dari lima kali sebelumnya, dan memang benar, semua pasien kanker menjadi lebih baik.

Hal ini menunjukkan bahwa para pasien itu memiliki kesempatan untuk disembuhkan dari penyakit yang mereka idap. Penemuan ini tentunya dapat mengadvokasi media bahwa perusahaannya memiliki kemungkinan besar untuk mengembangkan obat kanker yang sesungguhnya.

Semua ini berkat pria bernama Eddie. Excella semakin penasaran dengan pria itu.

Saat mengobrol dengannya, pria itu akan mengintip ke dadanya bebrapa kali, mungkin pria itu tak berpikir bahwa dia mengetahui tindakannya itu. Tapi hal ini tak masalah, selama Excella memiliki kesempatan, tentunya dia dapat mengeluarkan beberapa trik di masa depan saat bertemu lagi dengan Eddie.

"Yang terhormat, anda dapat melihat bahwa didepan anda telah ada pasien kanker yang telah mencapai tahap kritis." Excella berbicara dengan nada profesional.

"Pansien tersebut menderita kanker tumor yang parah. Kali ini kita akan mencoba obat ajaib yang telah kita kembangkan."

"Di masa depan orang-orang tak perlu khawatir dengan penyakit mengerikan ini, karena kita semakin dekat dengan obat kanker yang sesungguhnya!"

Sikap Excella bangga seperti seorang ratu, dia berbicara dengan sangat lancar, adapun demam panggung? Tidak ada sama sekali!

Semua tamu serta wartawan mulai berbisik-bisik. Jelas sekali mereka ragu apakah obat ini benar-benar dapat menghambat pertumbuhan sel kanker atau tidak.

Kanker dalam pemikiran semua orang adalah sebuah penyakit yang tak dapat disembuhkan! Tentunya mereka merasa skeptik dengan prospek 'obat' kanker, takut bahwa ini adalah produk scam lain yang mencoba muncul di pasaran global.

Di dalam ruangan medis, seorang peneliti yang mengenakan masker gas mulai memberikan dosis obat kepada pasien pengidap kanker tersebut.

Penelitian yang dikembangkan oleh Eddie sendiri megandung sejumlah kecil dosis T-Serum.

T-Serum yang tak diekstraksi, jika diminum secara langsung tak akan membunuh pasien, akan tetapi langsung merubah mereka menjadi Zombie tanpa kesadaran.

Entah mati secara langsung, atau berubah menjadi zombie. Jika disuruh untuk memilih dua pilihan tersebut, kebanyakan orang lebih memilih mati terhormat dari pada harus berubah menjadi Zombie.

Mikroskop dan beberapa alat canggih lain telah dipasang untuk memantau kondisi pasien pengidap kanker tersebut. Hasilnya diproyeksikan secara langsung kepada semua orang yang mengikuti konferensi pers ini.

Di sisi lain, Excella juga merasa sedikit gugup, bahkan telapak tangannya mulai berkeringat. Sukses dalam penelitian pribadi adalah satu hal, tetapi bereksperimen di depan orang lain adalah hal yang lain.

Excella gugup dan berharap tidak ada kecelakaan dalam eksperimen ini. Walaupun dalam hati gugup, tapi di luar dia masih tenang dan mengeluarkan senyum tipis.

Sekelompok wartawan mulai mengambil foto serta menulis beberapa ide untuk naskah mereka. Detik dan menit-pun berlalu.

Di depan layar proyeksi, secara perlahan sel darah putih mulai bertambah dan mengikuti laju pembelahan sel kanker.

Sel-sel kanker yang sebelumnya tak terkendali mulai ditekan pada kisaran tertentu. Sel kanker itu secara perlahan mulai menyusut, saat mencapai level tertentu, sel kanker itu tak lagi menunjukkan perubahan lain.

Seakan-akan telah mencapai aksi tarik menarik antara kekebalan tubuh melawan sel kanker tersebut!

Pasien kanker yang sebelumnya kehilangan mobilitas tubuh tiba-tiba melepaskan alat bantu pernapasan yang dia kenakan. Setelah itu dia mulai bernapas secara alami.

Tak beberapa lama kemudian, dia mulai duduk sendiri dan berkata; "Bisakah dokter memberikanku makanan? Saya merasa sangat lapar."

"..."

-----

baca bab lanjutan di;

patréon.com/mizuki77