Bab 120

Annette mengenakan pakaian wanita kasual yang cukup ketat denga kerah dekoratif berwarna gelap. Dia terlihat seperti gadis yang modis, terlebih lagi setelah memakai Serum, dia terlihat lebih muda dan cantik.

Setelah tiba di stasiun, Annette menunjukkan identitasnya. Annette menunggu dan melihat bahwa kerta datang semakin dekat, dia tersenyum penuh dengan rasa antisipasi. Setelah sekian lama, akhirnya dia bisa terbebas dari belenggu Umbrella dan pergi dari tempat terkutuk ini.

Saat ini memang adalah saat yang tepat untuk meninggalkan Umbrella, semuanya telah diatur dan tak perlu menghawatirkan yang lain.

Ada banyak orang dengan seragam berbeda di kereta, ada pria tampan berjas, pelacur flamboyan, peneliti berkacamata, bahkan ada juga beberapa orang yang terlihat seperti anggota gangster.

Annette pergi ke ruangan kecil ekskusifnya, karena statusnya yang lebih tinggi, tentunya dia menempati ruangan khusus yang lebih nyaman.

"Dr. Annette, ini adalah ruangan pribadi anda. Masih ada tiga jam lagi sebelum sampai di tempat tujuan, silahkan nikmati perjalanan singkat in."

"Jika anda membutuhkan sesuatu, anda bisa menghubungi saya kapanmu anda mau." Seorang pelayan berkata dengan nada hormat.

"Bawakan aku makanan mewah, setelah itu anda bisa meninggalkanku." Annette mengangguk dengan sedikit arogan.

"Baik, mohon tunggu sebentar." Pelayan itu segera pergi untuk mengambil wine serta makanan yang enak.

Setelah mendapat paket mewah, Annette masuk ke kamar. Saat masuk ke ruangan itu, tak disangka ternyata telah ada seorang wanita dengan seragam tempur khusus yang duduk di sofa sambil bermain dengan sebuah belati.

Wanita itu mengenakan masker gas dengan neon biru melingkar.

"Halo, Lupo, saya Annette." Annette mengulurkan tangannya.

Mother Wolf, Lupo juga berjabat tangan satu sama lain. "Dalam empat puluh menit, kita akan bertindak sesuai rencana."

"Baiklah." Annette mengangguk cepat.

"Apakah kamu merasa tak enak badan?" Lupo bertanya.

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja, semuanya normal." Annette mulai mengenakan seragam tempur khusus yang telah disiapkan. Dia perlu memastikan keselamatannya sendiri.

"Tempat yang kita tuju aman, tak per-" Kata-kata Karen terputus secara tiba-tiba. Nampaknya dia menerima sebuah pesan dari earphone komunikasi yang dia pakai.

"Maaf, kita akan memulai operasi dalam waktu tiga puluh menit, perubahan rencana." Lupo memberi tahu Annette dengan acuh tak acuh.

"Oke." Annette tahu bahwa perubahan rencana ini berhubungan erat dengan kecelakaan yang akan dialami oleh kereta. Tapi dia tak tahu oleh sebab apa kecelakaan ini akan terjadi.

Pada titik pertemuan tertentu, Vector terlihat waspada, di sekitarnya telah ada tiga anjing zombie serta mutan tertentu yang telah terbunuh.

Perintah yang diberikan kepada Vladimir Bodrovski adalah untuk mematuhi kapten Lupo.

Teleskop mekanik yang dia kenakan menangkap sesuatu, "Pada pukul tiga, tiga kilometer jauhnya, sejumlah besar lintah mulai berkumpul. Marcus berada di bukit."

"Hmm, ada dua anggota tim operasi khusus Umbrella yang datang. Akan ada pertunjukan bagus malam ini." Suara Spectre tak mengandung sedikitpun emosi.

"Di jalan." Mata indah Yamata menatap ke bawah gunung, terlihat sangat bersemangat.

Dia telah melihat keterampilan kokoh dari kaptennya kemarin, bisa dipastikan bahwa kaptennya, Lupo adalah jelmaan manusia super.

Keterampilan tempur Karen yang luar biasa ditambah dengan banyaknya pengalaman. Dengan peningkatan T-Serum, bahkan peluru roket tak akan mengenainya!

Di bawah konsentrasi yang ekstrim, dia bahkan bisa melihat laju lintasan peluru serta dapat menghindarinya sesuka hati!

Karen mengatakan kepada Yamata bahwa semua hal gila ini diperoleh dari peningkatan Serum jenis khusus. Jika Yamata ingin mendapat Serum ini, dia perlu mendapat kepercayaan Eddie serta menjadi orang setia sebelum bisa mendapatkannya.

Hal inilah yang membuat Yamata sangat bersemangat. Dia selalu terobsesi dengan penelitian Virus. Serum yang dibuat dari perbaikan Virus baru ini sangatlah kuat, dia sangat ingin berbicara serta berdiskusi dengan topik yang sama dengan penemunya sendiri, yaitu Eddie! Dia bahkan tak perduli berapa biaya yang akan dia keluarkan.

"Mereka pergi ke pusat gedung eksekutif Umbrella. Kita tak bisa mengendalikan mesin pembunuh itu." Beltway berkata.

Ada seorang pria berdiri di tebing tiga kilometer jauhnya. Saat ini adalah malam dengan cuaca yang sangat gelap. Sepertinya akan turun hujan.

Pria yang berdiri di atas tebing itu tak lain adalah Marcus muda.

Marcus menyenandungkan suara aneh, menggunakan gelombang suara tersebut untuk mengendalikan sejumlah besar lintah. Lintah-lintah yang terinfeksi T-Virus ini memiliki tubuh lebih kuat serta sifat yang sangat agresif.

Di sisi lain, Marcus telah mengetahui bahwa pihak Umbrella akan mengirimkan orang-orangnya ke gedung pelatihan eksekutif.

"Beraninya mereka muncul di hadapanku, apakah kamu datang ke sini untuk membunuhku lagi? Kamu membunuh dirimu sendiri!" Marcus terlihat sangat marah, bahkan lintah-lintah yang merangkak di tanah berhenti karena merasa takut.

Di dalam kereta, Lupo melihat arloji yang telah diberikan oleh Eddie. Arloji itu adalah arloji khusus, tahan air serta tahan jatuh, yang mana sangat cocok untuk operasi semacam ini. "Waktunya habis, mari segera pergi."

Annette meletakkan peralatan makanan, mengenakan ransel, dia mulai mengikuti Karen keluar dari jendela kerta.

Keduanya memulai penerbangan singkat mereka dengan bantuan ransel dan meninggalkan kereta kematian tanpa ada yang menyadarinya.

Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, keduanya telah sampai di puncak gunung, tempat para anggota Serigala berkumpul.

"Kawal target ke tujuan!" Mother Wolf memerintahkan cepat. Matanya menatap kosong ke arah kereta yang mulai menuruni gunung dengan keraguan.

Dia secara pribadi telah memeriksa kereta itu, tidak ada bahan peledak serta kendala dan bahaya lain, terus kenapa Eddie berkata bahwa kereta itu akan mengalami 'kecelakaan'?

Tim Serigala mengantar Annette ke tempat dimana helikopter berada, setelah itu mereka pergi dengan Annette ke kota lain.

Di saat yang sama, Eddie terlihat minum kopi di kantor tim taktis sambil melirik waktu di komputer. Dia tahu bahwa sesuatu pasti akan terjadi malam ini.

Rebecca juga membaca dengan tenang di dalam kantor, malam ini dia dan Eddie bertugas dalam shift malam. Perasaan berduaan entah kenapa membuatnya merasa baik...

-----

baca bab 250 di;

patréon.com/mizuki77