Bab 126

Di sudut gelap, zombie mulai berkedut secara tak terkontrol. T-Virus mulai mengumpulkan energi tubuh dan mulai mengatur ulang bagian yang telah terluka, kulitnya berubah menjadi merah marun, jari-jari tumbuh menjadi cakar, dan rambutnya mulai rontok!

Zombie itu berdiri dengan terhuyung-huyung, jaraknya sepuluh meter dari Eddie. Tapi zombie itu mulai bergegas cepat, lebih cepat dari zombie biasa lainnya!

Svetlana tidak mengingatkan Eddie dengan perkataan, melainkan dengan kedipan mata, hal ini merupakan petunjuk khusus bagi pria itu.

Svetlana tahu bahwa pria suka bertindak gagah di depan wanita, jika dia bisa membantu Eddie, kenapa tidak?

Di sisi lain, Rebecca berteriak khawatir, "Eddie, awas!"

Eddie berbalik cepat dan segera menghindari serangan mendadak zombie kejam itu. Pada gilirannya, dia meletakkan tangan kirinya di kepala zombie dan tangan kanannya di dagunya. Dengan putaran keras, kepala zombie itu langsung terpelintir hebat! Membunuhnya dalam satu gerakan cepat.

"Yah, sesederhana itu, selama kamu mematahkan leher mereka, maka mereka akan lansung mati. Monster seperti ini tidak terlalu menakutkan saat anda tahu kelemahan mereka." Eddie tersenyum.

Zombie-zombie bermutasi inilah penyebab kemusahan kota Raccoon. Serangan yang tak mengenai kepala zombie akan membuat mereka menjadi lebih liar dan juga kuat.

Orang yang tak berpengalaman akan langsung direkrut paksa dalam kelompok monster ini, hasilnya mereka akan menjadi zombie!

Rebecca masih tercengang, situasi seperti ini sangatlah menakutkan dan jauh dari keadaan yang dapat diterimanya.

Svetlana mendengus, "Sadarlah, Rookie! Sekarang bukan waktunya untuk merasa takut. Jika anda takut dan terluka, anda perlu bekerja keras untuk bertahan hidup. Tak ada yang perlu ditakuti, setelah anda mengalami kejadian ini lebih banyak, anda akan terbiasa."

"Intruktur, terima kasih banyak atas saran anda! Aku akan mencoba yang terbaik." Rebecca menyemangati dirinya sendiri, dia tak bisa terus seperti ini, dia ingin menjadi orang yang berguna dalam tim!

Eddie menunduk dan menatap ke arah zombie yang telah mati, "Saya menduga bahwa ada beberapa monster yang telah menyerang tempat ini, membawa bakteri atau semacam penyakit yang tidak diketahui. Hal ini membuat para penumpang menjadi zombie, situasi ini sangat persis seperti apa yang terjadi di Rumah Sakit hutan Arklay."

"Apakah ini alasanmu mengusulkan untuk mengambil senjata-senjata para polisi militer itu?" Svetlana mencibir, bukankah ini yang dinamakan perampokan senjata?

"Hei, aku mencoba memanfaatkan limbah, oke? Tidak, ini dinamakan daur ulang sumber daya! Bagaimanapun, untuk apa orang mati membutuhkan senjata-senjata itu?" Eddie mencoba membenarkan tindakannya.

"Huh!" Svetlana menoleh dan tak berbicara.

Ketiganya melanjutkan pencarian mereka kedalam gerbong berikutnya. Di gerbong baru ini mereka juga disambut oleh beberapa zombie lain. Tapi kali ini ada yang berbeda, setelah membunuh zombie itu, mereka menjadi lintah yang tersebar!

"Apakah mereka lintah?" Rebecca sedikit bingung. Dia berpikir untuk mencoba membiasakan diri dengan hal-hal aneh serta baru ini dengan cepat.

Semua situasi ini telah membuatnya sedikit mati rasa, bahkan jika ada orang yang bisa terbang, dia tak akan terkejut!

*Bang!*

*Bang!*

*Bang!*

Terdengar suara baku tembak dari gerbong berikutnya, sepertinya ada seorang yang selamat.

"Aku akan memimpin di depan."

Memandang sikap gagah pria itu membuat Rebecca merasa aman. Di saat yang bersamaan ada juga jejak kecemburuan dalam hatinya, cemburu akan Jill yang dapat mengait hati pria ini!

Ketika mereka bertiga datang di gerbong lainnya, Eddie melihat seorang pria dengan tato aneh di lengan kanannya. Pria itu menyerang para zombie dengan pistol yang dia pegang.

Setiap tembakan menyebabkan zombie berukuran besar itu langsung tersingkir dan mati.

"Hei, sobat! Kami adalah anggota tim penyelamat taktis kota Raccoon. Kami di sini untuk menyelamatkan orang, jangan takut!" Eddie berkata sambil melemparkan granat.

"Wtf!" Pria itu kaget dan buru-buru menghindar, dalam hati dia ingin mengutuk!

Di tempat sempit seperti ini bisa-bisanya dia menggunakan granat!

*Boom!*

Eddie mengamankan Svetlana dan Rebecca dari ledakan granat tersebut.

"Aku bisa menghindar sendiri, tak perlu membantuku." Svetlana berkata dingin. Dia tahu bahwa Eddie akan menggunakan kesempatan apapun kepadanya, tak ada yang bisa dikatakan.

"Hei, aku perduli kepadamu, tahu? Juga, jangan mencoba membuat sumpah haha." Eddie tertawa.

"Pergilah ke neraka!" Svetlana dan Rebecca cemberut di saat yang bersamaan.

Setelah tiarap, Rebecca berdiri dan menodongkan senjatanya ke arah pria itu. "Letnan dua, Billy Coen, kamu adalah tahan yang melarikan diri."

"Che- Apakah kamu disini untuk menangkapku?" Ada borgol yang masih menempel di tangannya, hal ini membuktikan bahwa benar dia seorang tahanan yang melarikan diri.

"Tunggu, Rebecca. Letnan Billy, kamu adalah seorang prajurit yang dijadikan kambing hitam satu tahun yang lalu, kan?" Eddie tiba-tiba berkata, ingin membantu Billy.

"Tidak ada yang perlu dikatakan, terlalu berbahaya di sini, kamu harus pergi dengan cepat." Billy ingin pergi setelah mengatakan itu.

"Berhenti, jangan pergi, kamu adalah tersangka sekarang, kita adalah tim penyelamat taktis, jika kamu mengambil langkah lagi, aku akan menembak!" Kata Rebecca secara buru-buru.

Eddie menghentikan Rebecca, "Lupakan saja, sangat berbahaya di sini. Lebih baik memiliki penolong lain dari pada seorang musuh." Kata Eddie.

"Aku percaya bahwa informasi yang aku dapat sebelumnya memang benar, Billy Coen adalah korban kambing hitam!"

-----

baca bab 260 di;

patréon.com/mizuki77