Bab 166

Kembali ke kota Raccoon, kali ini Eddie tidak lagi menyembunyikan apa-pun.

Dia telah meledakkan ruang penelitian sekaligus vila yang dia miliki di gunung Arklay.

Dia tidak berencana untuk tetap tinggal di sana, ada banyak mata yang menghantui.

Laboratorium miliknya tidak memiliki berkas-berkas dokumen, semua yang perlu dikembangkan telah dia kembangkan. Adapun data penelitiannya, hal itu telah disimpan di dalam komputer Yoko Suzuki.

***

Saat Lisa dipertemukan dengan ibunya, dia merasa sangat senang. Tapi Jessica tidak seantusias putrinya, seakan-akan tidak ada perubahan dalam suasana hatinya.

Hanya ketika berbicara dengan Eddie, suasana hatinya mulai berfluktuasi. Masih tidak diketahui pasti apakah orang yang pertama kali dia lihat semenjak kebangkitannya akan membuat koneksi khusus dengan dirinya, atau memang emosinya telah menghilang?

Bahkan Marcus yang bangkit oleh Queen Leech masih mewarisi emosinya, buktinya dia masih ingin membalas dendam kepada Umbrella.

Sampai sekarang, sikap Jessica selalu tenang, sekan-akan tidak ada yang meresahkannya. Kecuali kemarahannya saat mengingat kenangan masa lalunya, setelah itu tidak ada lagi.

Di sisi lain, Lisa yang cenderung suka menyerang menjadi lebih tenang. Terlebih ketika ibunya berbicara, wanita itu menjadi seorang gadis yang sangat penurut.

Datang ke lab bawah tanah kota Raccoon. Sekarang gedung ini menjadi sedikit kosong, nampaknya seluruh personel yang bekerja di sini telah dipanggil untuk suatu tugas.

Eddie berjalang berdampingan dengan Jessica dan Svetlana, di belakangnya Lisa mengikuti. Pakaian Lisa yang acak-acaknya telah diganti dengan jas hujan hitam besar yang menutupi seluruh tubuhnya.

Meskipun terlihat sedikit aneh, tapi mereka berhasil memasukkannya ke dalam gedung lab.

Tentunya semua ini berkat teman Eddie, yaitu Paman Mark. Seorang sekuriti yang menjaga di lantai atas. Eddie, Lisa, Svetlana dan Jessica langsung dia izinkan masuk tanpa pemeriksaan yang tidak perlu.

Agar tidak menarik perhatian, Eddie tidak mengajak Rebecca dan Yamata.

Setelah sampai di lab pribadinya, Eddie mulai melakukan persiapan.

Rencananya kali ini yaitu menggunakan Anti-Virus yang telah digabungkan dengan bahan-bahan khusus sambil memanfaatkan alat fusi bersuhu rendah. Eddie perlu memperbaiki penampilan Lisa terlebih dahulu, jika dia membiarkannya berkeliaran dengan penampilan seperti monster itu, maka hal tersebut akan mengundang perhatian orang-orang.

Jessica masih sangat tenang, bahkan dia berinisiatif untuk membujuk putrinya masuk ke alat fusi tersebut. Semua perintah yang diberikan oleh Eddie kepadanya, Jessica akan mematahui hal tersebut.

Alasan perliakunya yang patuh tak lain karena rasa kepercayaannya kepada Eddie. Bahkan jika Eddie memiliki beberapa ide 'berani' kepadanya, Jessica tidak akan menolak hal tersebut, tapi pertanyaannya adalah. Apakah Eddie memiliki nyali?

Setelah fungsi tubuh Lisa melemah, secara hati-hati Eddie menyuntikkan cairan khusus ke dalam tubuhnya.

Fisik Lisa sangat istimewa, hampir semua virus yang di ujicobakan ke dalam tubuhnya telah berhasil bergabung dengan sel-selnya yang asli!

Tapi sayangnya, semua uji coba tersebut menghancurkan kinerja otaknya, yang mana membuatnya berakhir menjadi seorang wanita tanpa akal yang cenderung menyerang orang-orang.

Saat Eddie sibuk mengatur proses Fusi Lisa, tiba-tiba pintu lab terbuka. Sergei masuk menggunakan otoritas tinggi yang dia miliki.

Sergei datang ke sini karena merasa penasaran.

Ditemani oleh dua Ivan Tyrant, penampilan Sergei tentunya sedikit mengintimidasi. Aura seorang jenderal yang mahir dalam berperang membuatnya terlihat lebih garang!

Melihat kemunculan Sergei yang tiba-tiba, Eddie tidak panik sama sekali. Malahan dia masih sibuk mengendalikan komputer.

"Paman Sergei, apakah anda memiliki urusan tertentu?" Eddie bertanya tanpa menoleh ke belakang.

"Huh, aku memintamu untuk memata-matai Wesker, tapi lihat apa yang kamu lakukan saat ini. Kamu bahkan meledakkan properti perusahaan, apakah kamu ingin membelot? Kamu ingin aku mendidikmu tentang prospek kesetiaan kepada perusahaan?"

Sergei curiga akan tindakan Eddie, sama seperti Wesker, pria ini sedikit sulit untuk dibaca.

"Saat itu aku memang tidak bisa berbuat banyak. Aku juga tidak memiliki waktu untuk menghubungi anda."

"Aku menemukan bahwa Wesker sedang mencoba mengumpulkan Battle Data senjata bio tersebut. Tapi kan dia dari departemen intelijen juga, jadi aku kira itu normal untuknya."

"Selain itu, aku telah diberi tahu butler nyonya Alex! Sekarang aku tahu siapa pembunuh paman Marcus yang sebenarnya!" Setelah selesai dengan pengoprasian komputer, Eddie berbalik sambil memegang sebuah pistol berkaliber tinggi. Dia memutar pistol itu dengan main-main.

"Apakah kamu ingin memberontak? Sayang sekali, seorang pria berbakat sepertimu harus mati lebih awal..." Sergei menggelengkan kepalanya, dalam hati dia sedikit menyesal. Karena Eddie sekarang tahu bahwa Spencer ikut andil dalam pembunuhan tersebut, Sergei tidak punya pilihan lain selain membunuhnya.

"Huh, Alex telah memberitahuku bahwa salah satu pendiri Umbrella, kepala keluarga Ashford saat ini, Edward Ashford telah berkolusi dengan William Birkin serta Albert Wesker dalam pembunuhan paman Marcus!"

"Hanya karena pamanku tidak ingin membagikan proyeknya, mereka berani membunuhnya demi mendapat data proyek tersebut."

"Aku tahu bahwa Umbrella telah mengetahui hal ini, tapi kenapa anda dan paman Spencer tidak memberitahunya kepadaku?" Eddie berkata mencibur.

Dia sengaja berbohong, jelas sekali dia tahu semua kolusi ini. Tapi apakah dia benar-benar bodoh untuk menghianati Umbrella saat dia belum siap melawannya? Lebih baik libatkan Edward dalam masalah ini.

Alasan mengapa dia mengatakan ini tak lain untuk mengelabui Sergei dan memberinya tanda seolah-olah dirinya telah dikendalikan oleh Alex Wesker. Orang keparcayaan Spencer!

Alex adalah orang kepercayaan nomer satu Spencer, bahkan Spencer menganggapnya sebagai putrinya sendiri. Alasan Eddie memihak Alex tak lain demi menghindari sasaran Sergei.

"Huh, nampaknya kamu telah membelot dan berpihak kepada Alex. Aku akan memberi tahumu sesuatu, nak. Aku tidak akan pernah menghianati Spencer!"

Sergei yang marah ingin meninju Eddie. Dalam waktu satu detik, Sergei telah bergerak lebih dari dua puluh meter.

Tinju besar akan mengenai Eddie, pukulan itu sangat cepat! Bahkan mata Eddie tak mampu melihat jejak pukulan tersebut.

*Bang!*

Pada saat yang paling kritis, Jessica menangkap tinju Sergei.

Normalnya orang normal akan langsung terpental ketika menerima tinju kuat Sergei, tapi Jessica tetap tidak bergeming, seakan-akan seperti pohon besar yang telah menancap ke ibu bumi!

Jessica yang biasanya tenang langsung menatap Sergei dengan tatapan dingin, "Kamu berani menyakitinya? Aku akan membunuhmu!"

*Bang!*

Kali ini Sergei yang tersingkir! Dia dipukul oleh Jessica, bahkan dia tidak memiliki kesempatan untul melawan!

Sosok kekarnya bahkan tak mampu menahan tinju tersebut.