Serangan peluru helikopter tidak dapat dibandingkan dengan senapan mesin ringan. Tanaman merambat itu terputus satu persatu, inti kehidupan yang berbentuk seperti bola mata muncul. Lapisan tanaman yang ada di luar mencoba melindungi inti tersebut.
Leon melemparkan herbisida itu sekeras yang dia bisa, beberapa saat kemudian herbisida itu mendarat tepat di dalam celah monster itu. Herbisida meresap ke dalam tanah dan akhirnya diserap oleh monster tanaman.
Kerapas pelindung bagian inti mulai terbuka, bahkan senapan mesin helikopter tidak mampu memecahkannya!
Moira mengambil peluru bazooka yang lain. Dengan cepat dia membidik ke bagian inti tanaman itu. Menarik napas panjang, Moira langsung menarik pelatuk!
*Swossh!*
Peluru roket langsung mengenai bagian mata (inti) secara akurat.
*Boom!*
Sebuah ledakan besar datang, tanaman yang sebelum berdiri kokoh perlahan mulai layu dengan cepat. Nampaknya zombie tanaman yang core-nya telah hancur kehilangan semua kekuatan mereka.
Ketika seluruh tanaman jatuh, tanah bergetar hebat. Pabrik yang dipenuhi oleh monster telah diselesaikan, tapi harga semua ini sangatlah mahal. Kematian banyak rekan polisi akan menjadi rasa pahit yang akan diingat orang-orang yang selamat.
'Lihatlah, aku sangat keren kan?' Moira menjatuhkan bazooka kosongnya sambil mengacungkan jempol. Dia melihat ke arah Eddie dengan mata penuh harap, seolah-olah ingin temannya memujinya.
Tanpa diduga, Edie berlari cepat, menarik Moira dan segera melompat mundur.
Ternyata tanaman itu menggunakan kekuatan terakhirnya untuk membunuh Moira!
*Boom!*
Lantai beton yang semula sangat keras langsung hancur oleh serangan tersebut. Jika serangan itu mengenai Moira, maka Moira akan langsung hancur!
Moira merasa sedikit takut ketika melihat dampak serangannya, "K-kamu, kamu menyelamatkanku lagi!"
"Tidak apa-apa jika kamu ingin terlihat keren, tapi pastikan situasinya aman dulu. Monster-monster itu tidak dapat diprediksi, sebaiknya lebih berhati-hati."
"Jika kamu terus lengah, kemungkinan besar kamu akan mati." Eddie memberikan sedikit ceramah. Langkah selanjutnya adalah membersihkan sisa monster yang tersisa. Mari serahkan tugas itu kepada para anggota polisi lain.
"Aku ingin mengajakmu makan malam, hehe, ayah benar, kamu memang dapat diandalkan." Moira tertawa.
"Aku tak pernah menyangka bahwa Paman Barry akan berbicara hal yang baik tentangku." Eddie menggelengkan kepalanya, sebelumnya Barry mengancamnya karena telah menculik Moira, menggoda putrinya, dll. Tapi sekarang dia memujinya? Bukankah ini sedikit aneh?
"Hehe, tebakanmu benar. Tapi kata ayahku jika aku ingin melakukan sesuatu, maka aku bisa langsung meminta bantuanmu. Sepertinya kamu memang orang yang baik." Kata Moira dengan senyum lembut.
"Hmm? Maaf, jangan panggil aku orang baik." Eddie melambakan tangannya, bertindak tidak sopan.
Moira melihatnya dengan aneh, "Mengapa kamu tidak ingin dipuji sebagai orang baik?"
"Uh, kamu tidak tahu? Kebanyakan wanita yang menolak pengakuan pria, mereka akan bilang bahwa pria itu terlalu baik untuk mereka, oleh sebab itu dia menolak."
"Jika menjadi orang baik berarti penolakan, lebih baik aku mengambil identitas orang jahat." Eddie menjelaskan.
*Pfft~*
Moira merasa geli, "Haha, kamu memang menarik. Yah, kalau begitu aku akan memanggilmu orang jahat, apakah kamu puas?"
Eddie hanya bisa mengangkat bahu. Setelah itu Eddie menghubungi Marvin, "Oke, nampaknya situasi di sini telah terkontrol, aku akan segera kembali. Sudah saatnya aku menyerahkannya kepadmu." kata Eddie malalui telepon genggam.
"Apakah kamu tidak ingin mengambil beberapa sampel untuk dibawah kembali?" Marvin bertanya.
"Aku sudah mendapatkannya. Ngomong-ngomong, ada banyak yang terluka, kita perlu memberi mereka obat dengan cepat. Oke, aku akan pergi dulu." Eddie menunjuk ke arah ransel yang telah dibawa Lisa.
"Eddie, tunggu! Aku akan mentraktirmu makan malam." Moira tiba-tiba berkata.
"Paman Marvin, aku ingin pergi dulu, tugasku telah selesai." Moira berkata gembira.
"Oke, kalau begitu hati-hati." Marvin menghela napas tak berdaya. Secara pribadi dirinya memiliki hubungan yang baik dengan Barry, oleh sebab itu dia harus memperlakukan putri Barry dengan baik.
Lagi pula masalah sudah selesai, gadis itu bisa pergi.
Setelah meninggalkan pabrik pengolahan limbah, Eddie masuk ke dalam kendaraan off-road-nya. Sebenarnya Eddie lebih suka mengendarai mobil yang lebih cepat, seperti mobil sport. Tapi karena ada Jessica dan Lisa yang terlalu tinggi, dia hanya bisa mengandalkan kendaraan off-road untuk saat ini.
"Sepertinya aku harus membeli mobil baru, mobil ini terlalu sempit."
"Kamu bisa membeli kendaraan off-road yang lebih besar. Lagi pula, kamu tidak kekurangan uang sama sekali." Moira tertawa.
"Ngomong-ngomong, obat-obatan yang kamu temukan sangat baik. Banyak warga dunia yang menerima manfaat itu." Moira memuji.
"Logikanya, lebih baik tidak mengguakan obat jika tidak sakit, tidak mengandalkan obat-obatan berarti memiliki kesehatan tubuh yang baik."
"Oiya, jika kamu ingin mengundangku makan malam, lebih baik ajak yang lainnya juga. Kita bisa makan bersama." Eddie tersenyum.
"Aku akan mengundang Emma." Moira meraih telepon, lalu menelpon temannya.
***
Tempat makan itu adalah restoran cepat saji, hal-hal seperti burger dan kentang goreng berharga lebih mahal di restoran barat.
Dengan makan di restoran kecil ini, setidaknya mereka tidak akan menghabiskan banyak uang mereka.
Ketika waktu makan tiba, Moira dibuat tercengang. Hampir semua stok restoran itu telah habis, dan semua ini karena tamu yang dia undang.
Para pelayan yang menatap meja makan mereka membuat Moira sedikit merasa malu.
Satu restoran tidak cukup, mereka berpindah ke tiga restoran, baru saat itulah mereka kenyang. Tapi Eddie tidak meminta Moira untuk membayar, semua biaya dia bayar, toh dia tidak kekurangan uang.
"Ya tuhan, apakah kalian tidak pernah makan dalam hidup kalian? Juga, Emma, kapan kamu menjadi begitu suka makan?" Moira memandang temannya dengan ekspresi terkejut.
"Yah, tidak ada yang salah tentang ini. Merupakan sebuah berkah untuk dapat makan sepuasnya." Eddie tertawa.
"Aku harus segera kembali, ada yang harus aku lakukan. Ngomong-ngomong, kemana kamu ingin pergi? Aku bisa memberimu tumpangan." Eddie bertanya kepada Moira.
"Tidak perlu, aku punya mobil sendiri. Aku akan mengantar Moira kembali nanti." Emma tersenyum manis, setelah itu melambaikan tangannya ke arah kelompok Eddie.
Setelah Eddie pergi, Emma memiringkan kepalanya "Ayo masuk ke mobil, mobil ini adalah mobil yang baru aku beli."
"K-kamu, kamu sudah menghasilkan banyak uang!" Moira masuk ke dalam mobil dengan dekorasi indah.
"Berapa banyak uang yang kamu keluarkan untuk membeli mobil ini? Dari mana kamu mendapat uang itu? Kamu tidak merampok sebuah bank kan?"
"Ini, mobil ini sangat luar biasa!"
Melihat tingkah kekanak-kanakan temannya, Emma menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku bekerja di bawah perusahaan Eddie, aku membantunya merancang senjata."
"Gaji awalku aku buat membeli mobil ini, sejujurnya mobil ini terasa sangat nyaman." Kata Emma sambil tersenyum.
"Hehe, apakah kamu memiliki hubungan tertentu dengannya?" Moira bertanya sambil tersenyum licik.
-----
read chapter 389 on;
patréon.com/mizuki77
ko-fi.com/mizuki77