Bab 207

Eddie menggunakan pistol tabung (suntikan) dan menusukkannya ke kepala Hunter untuk mengambil sampel.

"Monster ini telah mengalami mutasi yang sangat serius. Nampaknya eksperimen ini akan memakan cukup banyak waktu."

"Itu urusanmu, bukankah kamu sangat suka melakukan penelitian? Rebecca dan Yamata akan membantumu. Bukankah hal itu yang kamu inginkan? Kamu bahkan dapat melakukan apa pun yang kamu ingnkan, kurasa mereka tidak akan menolak." Svetlana menicbir.

"Ayolah, aku orang yang sangat serius, ok? Aku ingin merekrut para jenius ke dalam perusahaanku, tapi kebetulan para jenius yang kutemui wanita semua." Eddie mencoba membela dirinya sendiri.

Svetlana tidak menganggapnya terlalu serius, jelas sekali dia tahu sifat pria itu.

Setelah sampel diambil, Hunter itu menjadi sangat lemah. Setelah tiu dia diinjak sampai mati menggunakan sepatu hak tinggi Lisa.

Eddie melihat koleksi sampelnya yang lengkap. Sampel ini semuanya adalah sampel dari T-Virus yang telah bermutasi.

Akan lebih baik lagi jika Eddie dapat mengumpulkan beberapa informasi tentang T-Virus yang telah ditingkatkan oleh William.

Dengan dukungan senjata berat, tim yang dipimpin oleh Kevin maju ke arah kolam asam sulfat. Hal yang sama berlaku untu tentara bayaran yang dimpimpin oleh Nikolai.

Selain zombie biasa, ada zombie yang bepura-pura mati, ketika mangsa lewat, mereka akan langsung berdiri dan menggigit. Serangan mendadak seperti itu, jika anda tidak siap, maka anda akan langsung dikirim untuk menghadap tuhan.

Kolam asam sulfat asli digunakan untuk merendam tubuh bekas eksperimen untuk dihancurkan secara total.

Ketika Eddie datang ke area kolam, dia menemukan bahwa semua orang sedang menyerang tanaman merambat. Kulit tanaman yang tebal ditembaki oleh peluru, tapi kulitnya sangat keras!

Tanaman itu nampaknya memiliki kebiasaan berburu yang unik, cambuk tanaman merambat itu menyapu anggota kepolisian.

Kekuatannya bahkan mampu menghancurkan tulang serta mampu menyebabkan pendarahan internal.

Kevin membuat Leon menepi, setelah itu menggunakan Flame Thrower untuk membakar tanaman merambat itu.

Tapi hal itu tidak terlalu efisien, karena tanaman itu terus mengayunkan bagian yang terbakar. Hal ini membuat api itu semakin mengecil.

"Sial, tanaman sialan ini terlalu sulit dibakar!" Teriak kevin.

"Seharusnya ada cara khusus untuk membunuhnya." Leon menjawab.

Nikolai memiliki kamera kecil di bahunya, kamera itu untuk merekam pertempuran ini.

"cobalah dengan berbagai senjata."

Sejauh ini tidak ada yang tahu bahwa Nikolai bertanggung jawab untuk mengumpulkan data pertempuran senjata bio.

Tentara bayaran umumnya tidak dapat dipercaya, selama mereka mendapat uang, mereka bisa menjual majikan mereka dalam sekejap.

"Bukankah monster itu seperti monster tanaman yang kita lawan terakhir kali di Pegunungan Arklay?" Svetlana mengerutkan kening. Monster tanaman itu adalah monster yang sama yang mampu menyerap manusia sampai kering.

"Tapi nampaknya monster itu tidak memiliki tanaman induk."

"Awas!" Eddie menarik Svetlana ke belakang. Tanah tiba-tiba retak, tanaman merambat muncul dari bawah tanah.

Svetlana mengangkat alisnya, "Aku tahu hal ini berbahaya, tapi bisakah kamu melepaskan tanganmu? Dasar bajingan"

"Di saat yang genting ini kita harus bertindak secara serius. Tidak ada waktu bertele-tele." Eddie membalas dengan serius.

Hal ini membuat Svetlana sedikit kesal, pria itu memang tak akan pernah melewatkan kesempatan sekecil apa-pun. "Hmph, apakah kamu masih memikirkan cara menghadapi monster tanaman besar itu?"

"Mungkin." Kata Eddie.

Efek dari senjata api rata-rata tidak terlalu berpengaruh pada monster itu. Bahkan granat dan bahan peledak lain hanya dapat meledakkan beberapa tanaman saja.

Pertahanan tanaman itu terlalu keras, sangat sulit untuk menghancurkan inti tanamannya.

Makhluk hidup yang terinfeksi oleh T-Virus memiliki kelemahan yang sangat jelas, jika monster itu manusia, maka cukup tembak kepala, semua beres. Tapi jika itu menyangkut senjata bio tanaman, hal ini lebih sulit untuk ditangani.

Terkadang inti tanaman itu ada di bawah tanah.

"Kevin, aku melihat sebotol herbisida di dekatnya, aku tidak tahu apakah hal ini akan berhasil." Leon menemukan sebotol ramuan dari ruangan penyimpanan terdekat.

Kevin mengerutkan kening, ragu apakah hal itu akan berhasil atau tidak.

Kevin mengambil ramuan itu dan melihatnya, "Hei, ini spertinya herbisida khusus. Tidak seperti merek lain, nampaknya diproduksi oleh Umbrella. Kita bisa mencobanya, tapi kita perlu menemukan akarnya terlebih dahulu.

Bazooka ditembakkan, peluru roket itu mengenai kuncup tanaman yang ada di atasnya. Dalam sekejap, tanah langsung bergetar beberapa kali.

"Itu! Itu pasti inti monster itu!" Kata Marvin sambil menunjuk kuncup yang ada di lantai empat.

"Mengapa tidak memanggil helikopter untuk memborbardinya? Selama ada cukup peluru, seharusnya dapat membunuh monster itu." Eddie menyarankan.

"Oke!" Marvin mengangguk, dia langsung menghubungi orang yang ada di helkopter, "Brad, sudah waktumu untuk beraksi!"

Apakah pilot helikopter itu benar-benar Brad? Sebelumnya karena takut dimintai pertanggung jawaban oleh Umbrella, pria itu tidak hadir dalam pesta pembubaran tim S.T.A.R.S.

Pada saat ini, Moira sedang membawa bazooka, dia membidik dengan satu mata, setelah itu menarik pelatuknya.

Peluru roket terbang dengan api di bagian ekor, peluru itu langsung mengenai kuncup bunga tanaman secara akurat.

Kuncup bunga yang diserang segera menggeliat, tanah bergetar beberapa kali. Rupanya dia marah karena telah diserang di bagian paling sensitif. Tanah yang bergetar itu terasa sangat menakutkan!

Tanaman merambat yang sebelumnya cukup jinak langsung menyerang ke segalah arah. Orang-oarang yang ada dalam jarak sekitar dua puluh meter mengalami dampak terparah.

Dua helikopter yang terbang dilangit mengarahkan senapan mesin berkaliber besar mereka ke arah bawah.

*Drrrr!!!!*

Peluru itu langsung memborbardi tanaman monster itu...

-----

read chapter 389 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77