Bab 206

"Yah, pacarku selalu begitu percaya diri, sangat kuat. Memang benar, tidak ada yang sebaik dirimu." Eddie menggoda.

"Pergilah ke neraka!" Svetlana mendengus. Pria itu memang selalu memanfaatkan kata-kata baik tanpa membuatnya merasa jijik.

Nikolai di sisi lain juga melihat sosok Svetlana, ekspresinya tiba-tiba menjadi sangat suram. Sungguh memalukan, dalam karir militernya, beberapa kegagalan itu disebabkan oleh wanita itu.

Svetlana seperti gunung yang tak dapat dia lewati, jika dulu jarak antara Nikolai dengan Svetlana seperti jembatan lintas negara. Tapi sekarang jarak itu seperti samudra karena Serum yang digunakan Svetlana!

"Ayo pergi, siapkan semua senjata kalian, jangan ragu-ragu menggunakan granat, buang saja." Ekspresi Nikolai Suram, seakan-akan tidak senang akan sesuatu.

Eddie berbisik, "Dia terlihat takut padamu."

Svetlana bermain dengan rambutnya, dia berkata, "Tentu saja, tidak ada pria yang bisa mengalahkanku. Sejauh ini, tidak ada seorang pun... Kamu harus bekerja lebih keras." Svetlana melirik kekasih kecilnya.

Pabrik pengolahan limbah sangat besar, setidaknya sebesar lima kali lapangan sepak bola standar.

Fasilitas pemrosesan yang begitu besar memiliki batas atas jumlah perawatan setiap harinya. Semua tubuh eksperimen yang ditinggalkan akan dibakar di tempat ini, terkadang mereka juga akan menggunkaan asam sulfat untuk meleburkan seluruh eksperimen gagal tersebut.

Inilah sebabnya mengapa pabriknya sangat besar.

"Pabrik ini telah ditinggalkan selama beberapa bulan. Hanya tuhan yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalamnya." Eddie menembak seekor anjing zombie yang bergegas.

"Bung, tidak ada hantu di dunia ini," Goda Kevin, dia selalu tenang dan fokus. Terkadang juga suka main-main di situasi serius.

Hal ini adalah keahlian Kevin, dengan ketenangannya, hit-ratenya dapat meningkat dengan pesat.

"Bukankah mereka termasuk hantu-hantu yang kamu bicarakan? Aku telah membedah monster-monster itu, dan dapat dipastikan bahwa mereka telah mati sejak lama. Otak mereka mati, tapi tubuh mereka masih bergerak. Bukankah menurutmu hal ini menakjubkan?" Eddie menggelengkan keplaanya, dia tidak mau mengatakan hal ini secara eksplisit.

Situasi ini merupakan ujian dari Sergei untuk melihat bagaimana kelanjutan situasinya.

Meski insiden William adalah penyebab utama krisis zombie terjadi, faktor lain juga tidak bisa diabaikan.

Kevin menggelengkan kepalanya, "Entahlah... Aku mengagumi kalian yang berjiwa besar, apakah kamu tidak merasa jijik saat melakukannya?"

"Yah, ini adalah bisnis yang aku lakukan, gajinya tinggi... Jadi tidak masalah." Eddie tersenyum. Adapun fakta yang sebenarnya, dia tidak akan mengatakannya.

"Eddie, aku ingin bertanya, bisakah hal-hal ini dapat menular melalui udara?" Kevin bertanya tiba-tiba, sepertinya dia memiliki indra penciuman yang tajam.

"Tidak, virus ini tidak bisa bertahan hidup di udara. Jadi jangan khawatir." Eddie menjawab. Mungkin virus lain bisa, tapi T-Virus tidak.

Di babak pertama, Eddie dan lainnya masih sibuk menghadapi zombie serta berbagai mutan monster yang telah terinfeksi. Tapi di babak kedua, sebelum mendekati kolam asam sulfat, mereka di hadapkan dengan zombie Hunter!

Senjata bio sempurna yang berbentuk seperti manusia kadal.

Zombie yang satu itu telah jatuh ke dalam kegilaan. Kecuali sejenis yang sama dengan mereka, mereka akan menyerang siapapun, bahkan zombie manusia pun mereka serang. Apapun yang menghalangi jalan mereka akan mereka hancurkan dengan cakar tajam!

Eddie mengerutkan kening. Monster-monster itu akan sangat sulit ditangani oleh unit polisi, kulit luarnya ditutupi dengan sisik, yang mana sangat efektif melawan serangan peluru.

Kecuali setiap polisi memegang senapan berkaliber besar, maka tidak akan ada yang mampu menembus pertahanannya. Peluru pistol biasa hanya akan menggelitik monster itu.

"Ah!" Salah satu polisi tidak berhatio-hati, dia langsung terbelah menjadi dua sebab zombie Hunter yang bersembunyi di atap.

Anggota tim yang ada di sekitarnya langsung menanggapi dengan serangan satu demi satu, Hunter memang cepat, tapi di hadapkan dengan badai logam itu, dia tak akan mampu bertahan!

"Sial, Dale! Ya tuhan, satu orang lagi telah dikorbankan." Kevin melepas tanda pengenal pihak lain.

"Tidak ada waktu untuk berduka, ambil senjata, masih banyak monster di sekitar sini. Mari membalas kematian rekan kita!" Eddie berteriak.

Tim polisi terus maju, ketika Eddie baru saja melewati sebuah pintu. Pintu itu terbuka, ternyata seorang Hunter yang ada di balik pintu itu.

Eddie terkejut, ketika Hunter itu melancarkan serangan, dia buru-buru menendang.

Tapi ada Zombie hunter lain yang menyerang. Eddie tidak sempat mengelak, tapi dengan cepat Jessica datang membantu!

Ketika Hunter lain muncul, Jessica langsung membunuh mereka.

Svetlana berkedip, melihat wanita itu, Svetlana berpikir bahwa Jessica sangat setia kepada Eddie. Bahkan wanita itu telah menganggap tugasnya itu sebagai naluri.

"Kalian lanjutkan dulu, aku akan mengambil beberapa sampel." Eddie melambaikan tangannya.

Berjalan ke kamar, tempat itu adalah asrama, sudah ada beberapa mayat yang telah tergeletak di dalamnya.

Setelah Eddie masuk, mayat-mayat itu berdiri dengan cepat. Kulit pucat mereka menunjukkan bahwa mereka adalah zombie.

Jessica dan Lisa meraih zombie dengan satu tangan secara bersamaan. Memegang kepalanya, keduanya memutar kepala itu dengan keras.

Saat ada zombie Hunter lain, Jessica hanya menendangkan ke samping. Zombie itu langsung tertancap di dinding.

"Jessica, seberapa kuat tendanganmu?" Eddie pensaran, apakah efek dari serum leluhur sangat baik? Jika Jessica memiliki kecerdasan lebih, mungkin dia akan menandingi Albert Wesker.

"Aku tidak tahu." Jessica menjawab singkat, seolah tidak terbiasa berbicara.

"Kamu tidak akan pernah tahu sebelum kamu menerima tendangan itu secara pribadi." Svetlana mencibir.

"Wanita, jangan terlalu berpuas diri. Kalau tidak aku akan menugaskan Lisa dan Jessica untuk mengangkapmu, saat itu lah kamu akan sengsara. Kamu tahu bagaimana inspeksi dilakukan, kan?" Eddie merasa bahwa dia harus menekan tingkat dominan wanita itu. Kalau tidak, dia takut di masa depan Svetlana akan menjadi pemimpin keluarga...

Svetlana hanya menoleh dan tidak menjawab. Dia tidak akan pernah bisa melarikan diri dari Jessica dan Lisa jika Eddie benar-benar menugaskan kedua wanita itu.

Kedua wanita itu lebih kuat darinya, terutama Lisa.

-----

read chapter 386 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77