Bab 205

Leon yang melihat pemikiran cepat seniornya langsung sadar, nampaknya dia perlu belajar lebih banyak. Hal seperti itulah yang perlu dia pelajari.

Meskipun Eddie bingung mengapa Leon menjabat sebelum krisis kota Raccoon pecah, tapi dia tidak terlalu terkejut. Jika Leon bertemu Claiere lebih awal, maka saat itulah dia akan terkejut, tapi nampaknya hal itu tidak terjadi.

Dengan perintah cepat, orang-orang dari tim peledak secara alami menyiapkan bom mereka. Mengikat bom-bom itu ke tubuh zombie, setelah itu memberi makan cacing dengan tubuh zombie itu.

Tapi kali ini cacing tanah besar tidak muncul, hanya cacing kecil berukuran seperti ular sanca muncul. Cacing itu memiliki gigi yang sangat tajam, seolah-olah telah berevolusi menjadi pemburu.

Eddie menekan tombol,dan bom waktu meledak secara langsung. Menghancurkan cacing tanah seperti python menjadi potongan-potongan kecil.

"Bom api serta flame thrower akan bekerja kepada zombie cacing ini. Tapi senjata api biasa tidak akan mempan, mereka memiliki tubuh sekuat baja."

Dengan cepat, bensin langsung disiramkan ke arah cacing tanah yang masih hidup setelah terkena ledakan bom itu. Mereka langsung dibakar, teriakan menyedihkan terdengar sampai mereka menjadi barbekyu.

"Sepertinya aku tidak akan makan barbekyu lagi dalam hidupku." Kata Kevin sambil menutup hidungnya.

"Bau ini ormal, tapi hei, mungkin cacing-caing itu kaya akan protein?" Eddie tertawa.

"Untuk bertahan hidup di alam liar, cacing tanah adalah bahan yang sangat penting, bahkan belatung pohon bisa dimakan. Tapi mereka memang sedikit menjijikkan." Svetlana menambahkan.

Awalnya mereka sedang membersihkan senjata bio, tapi kenapa tiba-tiba membahas cara bertahan hidup di hutan belantara?

*Grahh!*

Nampaknya cacing besar memperhatikan bahwa anaknya dibakar sampai mati, cacing besar alaska yang sebelumnya bersembunyi di tanah keluar dengan marah.

Eddie memperhatikan hal ini, dia melihat ke arah tanah. Dengan cepat, dia menendang tubuh Leon menjauh.

Dan benar saja, beberapa saat kemudian, muncul lubang sebesar sepuluh meter!

Deretan gigi tajam muncul di mana Leon sebelumnya berdiri.

Svetlana yang cepat tanggap langsung mengeluarkan dua buah granat, setelah itu melemparkannya ke arah mulut monster itu.

Menarik Eddie kesamping, Svetlana dan Eddie menyelamatkan diri dari efek ledakan itu.

*Boom!*

Bunyi ledakan tumpul terdengar dari bawah tanah. Tanah yang sebelumnya rata langsung retak karena efek ledakan, sedangkan cacing tanah itu diledakkan dari dalam perutnya.

Bagian luarnya memang kuat, tapi bagian dalam? Jika dia mampu manahan ledakan dari dalam perutnya, maka makhluk itu akan meraih gelar makhluk terkuat!

Cacing tanah yang terbelah menjadi dua menggeliat di atas lantai beton, mencoa melahap makhluk yang ada di dekatnya. Dia ingin mengisi kembali energinya.

Eddie mengeluarkan senapan mesin dan menyerang cacing itu. Cacing yang ingin melahap lawannya ditembak tepat di dalam mulut, mulutnya langsung mengeluarkan darah hitam yang berbau busuk.

Jessica dan Lisa di sisi lain tidak banyak bergerak, mereka tetap diam sambil menunggu perintah Eddie. Jika mereka tidak diberi perintah, mereka tidak akan melakukan yang tidak perlu.

Tapi jika Eddie dalam bahaya, mereka akan langsung menyelamatkannya.

Dua Tyrant cantik itu sangat luar biasa cerdas, bahkan lebih cerdas dari pada Ivan Tyrant. Selain itu mereka bisa memasak! Kuncinya adalah, mereka Tyrant besar yang cantik, hehe~

*Boom!*

Eddie mengeluarkan bom api dan melemparkannya, "Monster, jadilah barbekyu!"

"Barbekyu lagi?" Kevin juga ikut melemparkan bom api.

Di bawah serangan berbagai senapan mesin serta bom api, cacing tanah besar yang bermutasi mati. Bahkan dengan naluri pemburu yang kuat, monster itu tetap tidak terlalu cerdas.

Svetlana berpikir sejak awal, bagaimana jadinya jika semua senjata bio ini dapat dikendalikan dengan sepenuhnya? Jika dia mampu mencapai pendendalian penuh, maka senjata bio ini akan menjadi pilihan yang sangat baik dalam peperangan sipil atau besar!

*Bang!*

*Bang!*

*Bang!*

Suara tembakan terus terdengar, para polisi mulai menggunakan metode yang sangat aman untuk menghadapi mereka.

Tapi pada saat ini, seorang pria yang menunggangi kuda datang ke arah gerbang, pria itu mengenakan pakaian Umbrella. Di belakangnya, terdapat banyak orang yang mengikuti.

Orang itu adalah orang Russia, rambutnya putih, setelah itu menunjukkan kartu identitasnya kepada Marvin, "Saya adalah

Nikolai Zinoviev, kami datang ke sini atas perintah perusahaan Umbrella untuk membantu anda membersihkan sampah pabrik ini."

Marvin memeriksa dokumen orang itu, lalu mengangkat telepon dan berkata, "Oke, aku perlu memastikannya dulu. Anda boleh masuk ketika aku telah menerima jawaban."

"Tidak masalah." Nikolai melihat kerah pabrik di depannya.

Ada data pertempuran yang menunggu di depan matanya, semua data ini adalah uang!

Marvin mulai mengkonfirmasi. "Saya akan menjelaskan hal ini kepada rekan-rekan saya dulu, anda dapat pergi ke arah lain. Nanti kita akan bertemu di depan kolam asam sulfat yang akan membersihkan semua monster ini."

"Oke!" Kata Nikolai sambil membawa timnya menuju ke arah pabrik pengolahan limbah.

Svetlana melihat Nikolai dari kejauhan, dia berkata dengan tidak percaya. "Huh? Kenapa Silver Wolf muncul di sini?"

"Silver Wolf siapa?" Eddie bertanya-tanya.

Svetlana mengangkat dagunya ke arah Nikolai, "Pria yang memimpin tim itu, dulunya dia adalah kapten pasukan khusus Russia. Dia sangat pandai dalam pertempuran hutan dan jalanan. Dulu saat perang dingin, dia secara khusus bertanggung jawab atas pembunuhan orang-orang penting. Dia adalah karakter yang rumit."

"Hmm, kamu terlihat sangat akrab dengannya?" Kata Eddie datar.

Svetlana nampaknya memahami pemikiran Eddie, dia menjelaskan, "Aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya, hanya pernah bertugas di dalam pasukan khusus yang sama."

"Dengan pembubaran aliansi Tsar-Russia, orang-orang yang dulu bekerja dengannya telah berpisah. Meskipun pria itu cukup kuat, tapi dia tidak cukup layak di mataku."

-----

feel free to support me on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77