Bab 216

Eddie terlihat muram, sekarang tidak ada cara untuk pergi keluar dengan aman. Hal yang paling menjengkelkan adalah, sekarang William menghalangi jalannya.

"Mari pergi ke arah lain." Kata Eddie pelan.

Tapi saat dia mengubah jalan, langkah kakinya terdengar oleh William. William melihat ke kiri dan kanan dengan bingung, di sisi lain ada hewan pengerat yang menggigit kakinya, William menginjak hewan yang telah terinfeksi G-Virus itu sampai hancur.

Beberap saat kemudian, dia melihat sosok yang membuat suara tadi. William menggeram, dia melemparkan batang besi yang dia bawa.

*Sching!*

Batang besi itu terbang dari belakang, Svetlana berbalik dan melompat hanya menggunakan insting dan nalurinya saja. Dia menandang batang besi itu secara akurat!

Batang besi yang semula ingin mencelakai Svetlana ditendang sampai tertancap di dinding.

Batang Besi satu meter itu tertancap sedalam setengah meter, hal ini menunjukkan betapa kuatnya tendangan Svetlana tadi!

*Bang!*

William melompat dari atas, dia muncul di depan orang-orang itu. Dia menganggap manusia yang hidup itu sebagai alat yang dapat mereproduksi generasi berikutnya.

Mirip seperi parasitisme alien yang menjijikkan, selain evolusi dan pembunuhan, misi Monster G adalah bereproduksi.

Dalam proses reproduksi, G-Virus dapat mengubah gen, hal ini menciptakan kemungkinan tak terbatas pada penerima itu.

Orang jelek bisa menjadi tampan atau cantik, atau bahkan justru sebaliknya. Bahkan mereka juga bisa berubah menjadi semacam binatang, bagaimanapun G-Virus adalah virus mengerikan yang dapat mengubah struktur genetika orang dan hewan.

"Merepotkan. Jessica, simpan Server Hostnya dulu, aku perlu menyingkirkan monster itu." Eddie menghela napas dari balik topeng gas yang dia kenakan, untungnya William masih dalam bentuk pertama, masih tidak ada yang perlu ditakutkan.

William mengangkat lengannya yang besar, mencoba menyerang pria yang bergegas mendekat ke arahnya.

Kloning William itu ingin segera mereproduksi generasi berikutnya, karena Sherry tidak ada di dekat sini, jadi dia hanya bisa memilih yang terdekat.

Eddie memusatkan perhatiannya secara maksimal. Lintasan serangan William terlihat jelas olehnya. Dia berjongkok untuk menghindari serangan kuat monster itu, di saat yang bersamaan, dia meluncurkan sebuah tinju tepat ke arah wajah William!

*Bang!*

Tinju itu membuat William terus mundur.

"Mati!" William yang tak lagi bisa berbicara lancar seperti manusia hanya bisa menggeram penuh kemarahan.

Eddie menghindari serangan William berkali-kali, di saat yang bersamaan dia juga meninju pria itu secara terus menerus menggunakan keterampilan yang telah diajarkan oleh Svetlana kepadanya.

Sepatu bot tempur menghantam sendi lutut William, menghancurkan tulang pria itu!

"Aghh!" William menjerit kesakitan sambil mengayunkan pukulannya dengan keras, tapi Eddie mampu menghindarinya.

Sendi yang patah tadi mulai diperbaki, tapi William hanya bisa berlutut sambil menunggu proses penyembuhan itu selesai.

Eddie tidak melewatkan kesempatan emas ini, dia mengeluarkan bom api dan melemparkannya.

*Boom!*

Bom api yang dilempar itu mulai meledak setelah dua detik, api yang melahap-lahap mulai membakar tubuh William.

William yang kesakitan terus mengaum, tapi dia masih tidak bisa bergerak dan masih berlutut di tanah.

"Oke, sampai jumpa lagi, monster." Eddie mengeluarkan senapan mesin, menyesuaikannya dengan mode penembak jitu, kemudian dia membidik William.

*Bang!*

William yang terbakar jatuh ke dalam selokan yang bau.

Setelah memastikan bahwa William telah dikalahkan untuk sementara waktu, Eddie memberi isyarat. "Jessica, ambil Server Host dan naiklah dulu. Svetlana, kamu juga."

William yang telah terjatuh ke dalam selokan mulai bangkit dan berenang ke tepi. Dilihat dari keadaannya, nampaknya William tidak merasa terganggu saat berenang di dalam air kotor yang dipenuhi dengan kotoran, sampah dan air seni. Selain jenius, William juga sangat 'kuat!'

Eddie mengeluarkan sebuah granat dan membuka penitinya, setelah itu dia melemparkan ke dekat William.

Tanpa melihat ke belakang, Eddie menaiki tangga, saat Eddie akan sampai di atas, ledakan keras terdengar. Dampak ledakan itu membuat William terhempas masuk ke dalam selokan lagi

Saat sampai di atas tanah, Eddie segera memasang kembali penutup lubang got. Kemudian dia melepaskan masker gasnya dan bernapas penuh rasa lega.

"Bau di dalam ruang itu sangat buruk. Untungnya aku telah mengantisipasi hal ini, jika tidak, mungkin aku tidak akan mampu berdiri di sana."

"Tidak terbiasa? Selama kamu mengalami kehidupan pasukan khusus, kamu akan menghadapi situasi seperti ini berkali-kali. Percayalah, kamu akan segera terbiasa." Svetlana berkata polos.

"Aku mengerti, kamu selalu memamerkan keahlianmu kepadaku, aku tahu bahwa kamu sangat cakap, nona. Ayo lekas pergi menemui Yamata dan lainnya."

"Server host telah kita dapatkan, adapun server lainnya, kita bisa mendapatkannya kapan-kapan." Eddie ingin segera pergi, jika dia terus berada di sini, takutnya William akan menghalangi jalannya lagi.

Hanya dalam lima belas menit, mereka mampu mencapai jarak sejauh dua puluh kilometer. Segera, mereka tiba di sebuah truk besar yang diparkir di tepi jalan.

Vector dan alinnya sedang menunggu di sana, ketika mereka melihat Eddie, mereka langsung memberi salam hormat. "Boss!"

"Tetaplah waspada." Eddie melambaikan tangannya, lalu berjalan masuk ke dalam truk besar dengan Server Host.

"Amankan Server Host ini, setelah Yoko Suzuki dan lainnya tiba, segeralah kembali ke kota Raccoon. Akan ada pertunjukan besar nanti."

"Dimengerti, boss! Jangan khawatir." Yamata berkata dengan hormat.

Setelah memeriksa status Server Host, dapat dipastikan bahwa Server itu masih dapat digunakan. Tidak ada kerusakan yang ditemukan sejauh ini.

Eddie memutuskan untuk kembali ke kota Raccoon dengan dua gadis. Pada saat ini, Raccoon City masih damai, tapi di bawah tanah, keadaan tidak sedamai apa yang ada di permukaan.

Ketika Eddie kembali, baku tembak antara pasukan khusus Umbrella dan tentara federal masih berlanjut.

Setelah mendengar kabar kematian William, pasukan militer itu memutuskan untuk segera mundur.

-----

read chapter 398 on;

patréon.com/mizuki77