Bab 255

Svetlana merasa sdikit geli untuk sementara waktu. Tidak seperti mahasiswi naif itu, pengalamannya sebagai wanita dewasa membuatnya hampir kebal terhadap omong kosong yang dikatakan Eddie.

Meskipun tidak seratus persen kebal, setidaknya kemungkinan dia ditipu sangat rendah.

"Ayo lekas pergi, kita tidak bisa menunda waktu. Mari antar mereka pergi dulu, lalu kita akan pergi ke kantor polisi." Eddie berkata sambil menekan tombol lift.

Lift itu naik ke lantai atas. Saat mencapai tempat parkir, mereka berjumpa dengan polisi yang sedang sibuk melawan zombie.

"Pak, mereka bertiga harus segera dievakuasi." Eddie berteriak kepada petugas itu.

"Serahkan kepada kita. Mereka masih belum digigit, kan? Kami akan mengirim mereka ke tempat karantina di luar kota. Akan ada militer penjaga yang menjaga mereka di sana," Kata salah satu Chief yang bertangguh jawab.

"Kita tidak akan dibunuh oleh mereka kan?" Peter, salah satu anggota yang selamat dari kelompok Bill berkata ragu-ragu.

Pria itu adalah mantan bikers dan juga ganster.

"Tidak, anda tidak perlu khawatir. Misi kami yaitu menyelamatkan lebih banyak orang sambil mencegah krisis ini menyebar lebih jauh."

"Saya tahu anda, anda adalah Peter, seorang yang dulunya gangster. Aku akan memperingatkanmu, jangan mencoba-coba membuat masalah." Kata Chief.

"Tenang saja, saya akan mematuhi hukum." Peter menjawab.

"Oke, kalian semua telah aman sekarang. Kami masih memiliki hal yang harus kita lakukan, berhati-hatilah saat keluar dari kota."

"Jika kalian menemukan zombie, cobalah untuk tidak membuat suara, lalu pergi secara diam-diam. Kalian perlu meningkatkan keterampilan bertahan hidup kalian." Eddie pergi sambil melambaikan tangannya.

"Terima kasih, Eddie. Kamu adalah orang yang baik, berhati-hailah di sana." Chief itu tiba-tiba memberi hormat.

"Jangan membuatku malu, pak." Eddie tertawa.

"Hahaha, pokoknya hati-hati." Chief itu juga ikut tertawa,

Tiba-tiba Peter bergegas ke arah Eddie lalu berlutut di tanah, "Tuan Eddie, aku tahu bahwa anda adalah orang yang sangat cakap. Saya ingin meminta suatu hal kepada anda."

"Hmm? Ada apa? Kamu ingin merampok bank?"

"Jika kamu ingin, kamu bisa melakukannya sendiri. Tidak ada penjaga bank di sutuasi kacau seperti ini, kamu bisa mencuri sepuasmu." Eddie bercanda.

"Tidak, ini mengenai ibu saya. Dia adalah wanita yang baik, tapi ayahku brengsek."

"Dia telah membesarkanku semenjak kecil, dia adalah ibu yang hebat. Aku ingin menyelamatkannya, tapi ada terlalu banyak zombie..."

"Jika kamu pergi ke Crescent Street, ibuku ada di toko burger yang ada di sana. Namanya Flora, tolong, tolong selamatkan dia. Aku akan membalas kebaikanmu nanti." Peter berlutut di tanah.

"Jika aku melewati jalan itu, aku akan mencoba mencarinya. Jika ibumu masih hidup, aku akan menyelamatkannya." Eddie menangguk lalu pergi membawa Claire dan dua bodyguardnya ke lantai bawah.

Eddie tidak akan menolak permintaan seorang pemimpin gangster biker itu. Akan ada kesempatan untuk memanfaatkan pria itu di masa depan, toh bawahan yang patuh bisa dimanfaatkan dengan baik.

"Eddie, kenapa kamu sangat misterius?" Claire bertanya secara tiba-tiba.

"Hmm? Kenapa kamu berpikir seperti itu?" Eddie bertanya balik.

"Kamu memiliki kekuatan yang sangat luar biasa kuat, fisikmu juga telah melampaui orang biasa. Selain itu kamu juga cukup baik kepada orang lain... Terkadang kamu membuatku sedikit penasaran." Claire tersenyum. Ada kepolosan dalam senyumnya yang manis.

"Yah, tidak juga. Dunia ini tidak sepenuhnya baik dan buruk, terkadang anda perlu membantu seseorang." Eddie mengangkat bahunya.

"Haha, kamu lebih tulus dari apa yang aku pikirkan." Claire tertawa kecil.

'Tulus?' Eddie bergumam. Apakah dirinya benar-benar tulus? Dia sendiri bahkan meragukan hal itu.

"Ngomong-ngomong, dengan semua kejadian yang kamu alami ini, kamu pasti telah merabah-rabah apa kemungkinan penyebab kejadian ini, kan?"

"Semua hal keji ini disebabkan oleh penyebaran zat tertentu, dan zat itu juga dapat merubah orang menjadi senjata bio yang aneh."

"Zombie, Licker, Hunter, dan beberapa makhluk aneh lain yang pernah kita lihat adalah hasil dari virus itu."

"Bahkan ada monster yang lebih menakutkan, peluru biasa tidak akan bisa membunuh mereka." Eddie menerangkan.

Claire menjadi sedikit serius, tiba-tiba dia memikirkan sebuah pertanyaan. "Apakah kamu pernah melihat makhluk yang lebih mengerikan dari zombie biasa itu?"

"Ya, aku pernah melihatnya. Aku bahkan pernah bertarung dengannya, aku cukup beruntung untuk kembali hidup-hidup."

"Oke, jangan membicarakannya lagi. Kita perlu bertahan dari situasi ini terlebih dahulu, nanti kita bisa bicarakan cerita itu lagi." Eddie tersenyum.

"Semuanya akan baik-baik saja." Claire mengangguk sambil memeluk pria itu.

Ketika mereka sampai di lantai pertama gedung, wadah besar yang sebelumnya dibuat menjadi tempat persembunyian pria berambut putih telah terbuka.

Ada beberapa zombie yang terlihat sedang memakan mayat seseorang!

"Itu adalah pria yang sebelumnya." Claire mengerutkan kening.

"Tidak ada yang bisa kita lakukan. Dia sudah tidak bisa diselamatkan." Ucap Eddie.

Keluar dari dalam gedung, mereka berjalan memutar. Di jalanan itu terlihat api serta terdengar suara tembakan dari kejauhan.

Sejumlah besar barikade dihubungkan dengan baja dan beton untuk mencegah invasi zombie.

Tampaknya barikade itu bekerja dengan baik. Tapi dengan adanya hal itu, Eddie dan lainnya hanya memiliki satu jalan untuk dapat pergi ke kantor polisi.

-----

read chapter 434 on;

patréon.com/mizuki77