Bab 257

"Aku akan ikut denganmu." Claire terlihat tegas. Bukannya dia tidak bisa kembali ke apartemen tanpa Eddie, tapi intuisinya mengatakan bahwa lebih aman untuk tetap dekat dengan Eddie.

"Baiklah, apapun yang kamu mau. Setidaknya kamu bukan beban, kamu memang pantas menjadi saudara perempuan Chris."

"Aku hanya berharap kamu tidak terlalu kasar kepada pasanganmu di masa depan, aku takut mereka tidak akan bisa mengalahkanmu." Eddie berkata dengan nada bercanda.

"Tentu saja aku tidak akan." Claire cemberut dengan imut.

Telepon Eddie bergetar, "Sayang, ada apa?"

"Suami, kapan kamu akan kembali? Sekarang Raccoon City hampir jatuh, aku takut malam ini adalah malah terakhir kita."

"Aku sangat menghawatirkanmu, apakah kamu baik-baik saja?" Jill terdengar khawatir, dia tidak ingin anaknya besar tanpa ayah.

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja. Aku masih memiliki beberapa urusan yang harus aku tangani. Jangan khawatir."

"Jika kamu dihampiri oleh Stalker, jangan takut, biarkan Lisa yang menanganinya. Pokoknya kamu harus hati-hati." Eddie mengingatkan.

Karena January sudah meretas jaringan Umbrella, sekarang dia bisa mengetahui pergerakan Umbrella dengan bantuan Red-Queen.

"Stalker? Aku akan mencoba memperhatikannya. Kamu harus hati-hati, aku akan menunggumu pulang." Suara Jill terdengar sangat lembut.

"Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa membunuhku, hehe. Itu saja, aku akan segera kembali nanti." Eddie menutup telepon. Tapi dia terlihat lebih serius, apakah benar yang dikatakan Jill? Raccoon City akan di bom nuklir malam ini?

Eddie keluar dari ruangan. Beberapa petugas polisi terus mundur sambil menyerang zombie dengan pistol. Mereka semua nampak panik.

*Sching!*

Terdengar suara mendesing, seketika sebuah lidah panjang menusuk jantung polisi. Berikutnya jeritan keras bergema.

"Licker?" Eddie mengangkat alisnya. Mengeluarkan Desert Eagle, Eddie menembak sambil menghindari serangan Licker yang lain.

*Bang!*

*Bang!*

Dua tembakan terdengar. Kepala Licker meledak karena dampak serangan pistol berkaliber tinggi.

"Terima kasih, terima kasih!" Seorang polisi gemuk melarikan diri dari cengkraman monster itu sambil terengah-engah.

"Hei, apakah kamu Eddie? Terima kasih karena telah menyelamatkanku. Namaku Gard, aku adalah penggemarmu!" Gard berkata penuh antusias dengan napas yang hampir habis.

"Sama-sama. Lain kali perhatikan sekelilingmu, serta gunakan senjata berat untuk menghancurkan mereka."

"Jika kamu memiliki bazooka, maka gunakan. Jangan terlalu menghemat amunisi, jika tidak nyawamulah yang akan mereka ambil."

"Tapi ruangan senjata terkunci, dan Chief tidak ada di gedung ini. Apa yang harus kita lakukan?" Gard berkata ragu-ragu.

"Buka dengan kasar, apakah susah untuk mematahkan gembok?"

"Ngomong-ngomong ambil senjata ini, gunakan untuk melindungi penduduk yang selamat. Mundurlah jika diperlukan, bawa semua orang yang selamat keluar dari Raccoon City. Di pinggiran kota, ada tentara militer yang dapat melindungi anda." Eddie memberikan saran sambil menyerahkan Desert Eagle miliknya.

Ketika sampai di lobi, Eddie melihat bahwa Claire sedang mengobrol dengan Svetlana. Satu dengan rambut merah, dan satunya memiliki rambut pendek pirang yang cantik.

Hanya Jessica yang terlihat berdiri diam tanpa berbicara. Dia jarang berbicara dengan orang lain. Kecuali Claire dan Svetlana berinisiatif untuk berbicara dengannya, maka wanita itu hanya akan berdiri diam tanpa melakukan apa-apa sepanjang hari.

Hanya ketika berhadapan dengan tuannya, maka Jessica akan tertawa dan bertingkah seperti orang normal.

"Aku kembali, ayo pergi. Jalan di depan sedikit terhalang, kita akan mengambil jalan bawah tanah untuk sementara waktu. Nanti kita akan keluar setelah mencapai tempat parkir." Eddie menyapa ketiga gadis itu.

"Kalau begitu ayo pergi, sungguh membosankan tinggal di sini." Svetlana mengangguk sambil mengeluarkan pistol. Seperti Eddie, dia lebih suka menggunakan pistol Desert Eagle yang telah dimodifikasi.

Selain lebih kecil dari senapan submachine sama assault rifle, senjata ini juga tidak kalah kuat dengan senjata berat lain.

Mereka berempat datang ke pusat penjara bawah tanah. Tidak banyak tahanan di sel tempat ini, namun masih ada beberapa zombie yang ada di dalam sel.

Karena infeksi yang tidak bisa dihentikan, tahanan terifenksi dan bermutasi menjadi zombie. Untuk zombie-zombie yang ada dalam sel tersebut, mereka akan selamanya berada di dalam sana.

Di ujung lorong adalah gerbang besi yang mengarah ke tempat parkir bawah tanah. Ketika Eddie melewati sel tertentu, dia terkejut saat melihat sosok yang dia kenal. Orang itu tak lain adalah Benjamin, seorang reporter dan juga kenalan Katherine Warren.

Pada awalnya, dia menghianati Katherine demi uang. Sekarang dia ditempatkan di penjara karena mencoba mem-blackmail wali kota Raccoon City.

"Hei, bukankah kamu sudah lama meninggalkan Raccoon Citu? Kenapa kamu masih ada di sini?" Eddie bertanya-tanya.

Benjamin merokok di dalam sel, ada juga beberapa botol bir yang berserakan di sekitarnya.

"Huh? Bukankah kamu kapitalis korporat berhati hitam itu? Kamu di sini juga?"

"Bagaimana? Katherine cukup enak, bukankah begitu? Haha, aku tak menyangka bahwa kamu akan menggandeng tiga wanita lain. Kamu tidak terlalu buruk, haha." Benjamin tertawa sambil tetap merokok di balik Sel penjara.

"Mengapa kamu tidak pergi, kamu terlihat sangat bebas di dalam sana. Perlu kamu tahu, tempat ini tidak lagi aman." Eddie berkata mencibir.

Claire mengerutkan keningnya. Dia tidak menyukai pira yang ada di sel penjara itu. Sejauh yang dia tahu, obat-obatan yang dibuat Eddie berharga murah, bahkan orang-orang terkecil pun mampu membelinya. Bagaimana bisa pria itu memanggil temannya berhati hitam?

-----

read chapter 434 on;

patréon.com/mizuki77