Bab 264

Di dalam selokan, Hunk yang sebelumnya pingsan karena serangan William terbangun, dia diselamatkan oleh Lone Wolf. "Kapten, akhirnya kamu sadar. Kamu telah tak sadar selama hampir dua hari. Tim kami dihancurkan oleh Dr. William yang berubah menjadi monster, bahkan pasukan yang berjaga di luar di musnahkan semua oleh mereka."

"Kita harus mendapatkan kembali sampel G-Serum, ini adalah misi kita." Hunk berdiri sambil mengibaskan tangan dan kakinya.

"Kapten, hanya kita berdua yang tersisa. Kita tidak bisa menyelesaikan misi ini. Selain itu monster itu telah menghancurkan serumnya dan membuangnya ke dalam selokan, kota ini telah dipenuhi oleh zombie!" Lone Wolf berkata dengan nada sedikit frustasi.

"Jangan ucapkan kata-kata menyedihkan itu. Jika kamu takut, maka keluarlah. Aku akan menyelesaikan misi ini sendirian." Hunk berkata pelan.

"Kapten, anda adalah penyandang julukan H.U.N.K., aku tahu bahwa tidak ada misi yang dapat membunuh anda. Tapi situasi sekarang sangat kritis, tidakkah kamu mencoba menghubungi markas terlebih dahulu? Kita perlu memastikan apakah misinya telah berubah atau tidak."

"Sebelumnya aku juga merasakan getaran dari bawah tanah, nampaknya terjadi sebuah ledakan besar." Lone Wolf melaporkan kejadian yang dia rasakan kemarin.

Hunk merenung sejenak. Jika NEST telah diledakkan, maka tidak mungkin baginya untuk menyelesaikan misi ini.

"Panggil komando, aku Hunk, kapten Alpha Squad. Kita dikalahkan oleh monster mutan Dr. William, pria itu menggunakan G-Serum miliknya. Tolong keluarkan perintah baru." Hunk mencoba menghubungi comando melalui radio.

Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya dia menerima tanggapan, "Apakah kamu satu-satunya yang selamat? Seperti yang diharapkan dari H.U.N.K. (Human Unit Never Killed), tapi misimu gagal kali ini. Tidak masalah, kami akan memberimu kesempatan kedua."

"Di kafe *** Street, salah satu senjata bio kita rusak. Anda harus pergi ke laboratorium bawah tanah Universitas Raccoon City untuk mendapatkan cairan yang dapat memulihkan Tyrant itu. Kemudian anda perlu menyuntikkannya kepada Stalker."

"Kerjakanlah, misi ini adalah kesempatan kedua anda. Kami akan mengirimkan Team Bravo untuk membantu anda." Staf komando mengirimkan sepotong informasi.

"Diterima, kami akan menyelesaikan tugas." Hunk segera bertindak setelah menerima misi baru tersebut.

Dalam perjalanan ke Raccoon City University, Hunk bertemu dengan anggota tim yang sebelumnya terpencar, kode nama orang itu adalah Ghost.

***

Di panti asuhan, Eddie masuk ke kamar yang ada di lantai dua. Brian ada di dalam ruangan tersebut.

Di dalam lorong, suara sepatu hak tinggi yang berirama terdengar. Seorang wanita dengan cheongsam merah berlengkapkan peralatan tempur khusus dan sepatu hak tinggi berwarna merah terlihat. Wanita itu terlihat sangat cantik, bahkan menyaingi model yang ada dipasaran. Wanita itu tak lain adalah Ada Wong, wanita yang telah menghilang untuk beberapa waktu belakangan ini.

"Ada? Kenapa kamu di sini?" Eddie meletakkan pistolnya.

"Aku di sini untuk menyelidiki sesuatu, bagaimana denganmu? Apakah kamu datang ke sini untuk menemui Brian, tampan?" Ada Wong mengangkat kepalanya, "Berhati-hatilah dengan orang itu, dia sangat licik." Ada Wong mencoba mengingatkan Eddie, kemudian dia melirik ke arah Claire. Sekilas dia merasa bahwa wanita baru itu memiliki sikap keras kepala sama sepertinya.

"Claire, dia adalah Ada Wong, teman baikku. Ada Wong, ini adalah Claire, seorang kolega serta saudara perempuan temanku." Eddie memperkenalkan mereka berdua secara singkat.

"Halo!" Claire menyapa sambil tersenyum.

"Halo." Ada Wong menatap ke arah wanita baru dengan ekspresi datar. Kemudian dia menatap ke arah Eddie, dalam hati dia sedikit memuji pria itu. Kemanapun pria itu pergi, dia pasti akan ditemani dengan wanita cantik. Apakah dia memiliki kemampuan untuk memikat wanita? Sihir?

"Ya, aku di sini untuk menemui Brian. Nanti kita akan berbicara lagi." Eddie membuka pintu lalu masuk.

Di dalam ruangan itu terdapat sejumlah besar spesimen yang terbuat dari kepala hewan, ada yang di gantung di dinding, ada juga yang dipajang di meja. Spesimen itu pasti berharga sangat mahal.

Brian mengistirahatkan tubuh gemuknya di kursi. Dia terlihat sedikit lemah dan pucat, "Akhirnya kamu datang! Kamu harus menyelamatkanku, barusan ada monster yang memaksakan sesautu ke dalam mulutku, aku memakan sesuatu yang menjijikkan itu!"

"Hmm? Setidaknya jelaskan seperti apa bentuk monster itu." Eddie bertanya sambil mengangkat alisnya.

"Monster, monster itu adalah William Birkin! Lengan kanannya menjadi sangat besar, dan ada mata besar di lengkannya. Mata besar itu terlihat sama persis dengan mata iblis." Brian masih merasa ketakutan ketika mengingat wujud monster itu.

"Jadi begitu. Aku perlu melihat informasi dan mencari tahu mengapa dia bisa berubah menjadi seperti itu. Setelah itu aku akan bisa menemukan cara untuk menyelesaikan masalahmu." Eddie berkata dengan acuh tak acuh sambil melihat ke arah sekeliling ruangan.

Di ruangan itu terdapat sebuah meja besar, seharusnya meja yang akan digunakan untuk membaringkan tubuh tak bernyata Katherine. Sial, untungnya gadis cantik itu telah menjadi karyawatinya, jika tidak, dia pasti sudah mati sekarang.

"Kamu-kamu harus menyelamatkanku. Jika tidak aku akan mempublikasi segala kerja sama yang ada di antara kita!" Kata Brian dengan ekspresi muram.

"Aku sedang berusaha mencari cara. Karena William Birkin telah menargetkanmu, dia pasti akan terus mencarimu. Aku harus pergi ke Memorial Hospital terlebih dahulu untuk menemukan penawarnya. Pasti ada sesuatu di sana yang bisa digunakan." Eddie mengelus jenggot imajinasinya.

"Begini saja, kamu pergilah dulu, cari tempat yang aman. Tubuhmu berbau monster, aku yakin tidak akan ada zombie yang akan menyerangmu, mungkin." Eddie menganalisa situasi dengan hati-hati.

"Oke, kalau begitu aku akan pergi dulu. Kamu harus bergegas, dan sembuhkan aku dengan cepat!" Brian masih bisa mendukung dirinya sendiri, dia berjalan keluar dari panti asuhan dengan langkah tertatih-tatih. Untuk saat ini tidak ada zombie di jalan, jadi kemungkinan dia diserang sangat minim.

Setelah Brian pergi, Claire bertanya dengan rasa ingin tahu, "Eddie, apa maksud dari kerja samamu dengannya? Kakaku pernah mengatakan bahwa Brian adalah pejabat besar yang korup. Setiap kali aku mengobrol dengan kakakku, Chris pasti akan berbicara buruk tentang Brian."

"Saya dulu bekerja di Umbrella, saat itu aku tahu bahwa dia telah menutup-nutupi kabar eksperimen yang tidak manusiawi yang dilakukan oleh Umbrella." Eddie berkata, dia melanjutkan, "Setelah aku membentuk perusahaan baruku, aku membuat kesepakatan dengan Umbrella. Aku bertugas menyelesaikan dokumentasi untuk salah satu proyek mereka. Aku tidak tahu jelas proyek apa itu, yang aku tahu adalah mereka sedang mencoba mengembangkan sebuah ramuan yang dapat memulihkan kesehatan orang dengan cepat."

"Kemudian aku tahu, ramuan yang sedang mereka kerjakan tak lain adalah T-Serum, Serum yang menyebabkan tragedi kota Raccoon ini." Eddie berkata sambil menghela nafas sedih.

Claire menundukkan kepalanya, "Maaf, aku salah paham kepadamu. Kamu tidak seburuk yang aku pikirkan, meskipun kamu bukan pahlawan, tapi kamu tetaplah temanku."

"Teman? Meski begitu apakah kamu tidak merasa khawatir? Mungkin dengan kamu berada di sisiku, aku takut bahwa kamu akan terlibat dalam masalah ini." Eddie menggelengkan kepalanya. Dia menggelengkan kepalanya karena heran dengan akting hebatnya, dia takut Claire akan masuk ke dalam perangkap.