Bab 279

Dengan serangan senapan sniper dari Bodrovski, Tyrant itu nampak sangat marah dan bergegas ke arah penembaknya.

Dengan tembakan akurat, posisi Tyrant secara perlahan di pindahkan ke arah detonator.

Menginjak ranjau dengan satu kaki, ranjau itu langsung meledak dengan seketika. Kemudian ledakan lain dari bom ranjau meledak yang merabak ke mobil-mobil yang telah ditinggalkan.

Serangkaian ledakan itu langsung mematahkan lengan Tyrant tersebut, tubuh Tyrant itu langsung jatuh berlutut. Dia sudah menderita kerusakan besar dan fungsi tubuhnya hancur.

"Fire!" Vector menggunakan senapan mesin lalu menembak kepala Tyrant yang telah rapuh, akibatnya hal tersebut langsung membunuh monster itu sepenuhnya.

"Bahan peledakku telah habis. Aku perlu mengumpulkan berbagai bahan untuk bisa membuat peledak lagi." Beltway melapor ke Lupo.

"Ketika kamu sampai di garis pertahanan utara, akan ada persediaan untukmu. Untuk sekarang, ambil senapan mesin ini." Mother Wolf mendengus.

Di bawah ledakan besar itu, tentunya suara itu menarik sesuatu.

Seorang tentara bayaran berambut panjang keluar dari stasiun kereta bawah tanah, "Hmm, apakah telah terjadi sesautu? Oh, hei, Eddie! Senang bertemu denganmu, aku tak menyangka kamu masih hidup."

Orang yang menyapa itu tak lain adalah Carlos, seorang unit yang bertanggung jawab untuk mengevakuasi warga sipil.

"Tentu saja aku masih hidup, kenapa kamu masih di sini?" Eddie balas menyapa. Sejujurnya dia tidak menyangka akan bertemu dengan Carlos lagi.

"Kami sedang mengevakuasi warga sipil. Karena ada terlalu banyak zombie di permukaan, kami hanya bisa mengandalkan stasiun kereta bawah tanah untuk membangun pengkalan sementara."

"Apakah anda ingin mengunsi bersama kami? Ada kereta bawa tanah yang masih dapat digunakan, kereta itu masih aman." Carlos bertanya.

"Tidak buruk, tolong pimpin jalan." Eddie mengangguk. Menggunakan kereta bawah tanah untuk pergi ke arah utara juga ok.

Meskipun tidak ada mobil-mobil terbengkalai di bawah tanah, tapi jalur kereta itu sebenarnya dekat dengan selokan. Mungkin akan ada kecoak mutan serta beberapa monster lain.

Di Raccoon City, bahaya di atas dan di bawah sama-sama tinggi. Mengikuti Carlos ke stasiun bawah tanah, terdapat kereta yang terparkir.

Di dalam lima gerbong yang ada di belakang, ada sejumlah besar penduduk Raccoon City tang masih selamat. Penduduk itu akan dikirim ke menara jam yang ada di utara, kemudian mereka akan diarahkan melalui jalan utama dari menara jam tersebut.

Di lingkungan kereta bawah tanah yang berantakan, terlihat seorang prajurit veteran dengan baret duduk di atas kursi kereta.

"Kapten, saya datang membawa beberapa penolong." Carlos datang dan melapor ke boss-nya.

"Kamu telah membawa orang yang luar biasa, Carlos!" Kata Mikhail sedikit bersemangat.

"Apakah anda yang menyelamatkan warga sipil? Kapan kita akan pergi dari sini?" Eddie bertanya.

"Kamu pasti Eddie, seorang agen super itu, kan? Senang bertemu dengan anda. Jika anda berkenan, bisakah anda membantu kita?"

"Banyak tentara saya yang digigit zombie, vaksin yang kita dapat sebelumnya tidak lagi berfungsi, saya harap anda dapat membantu kita." Mikhail memohon dengan sungguh-sungguh.

"Sebenarnya aku ingin membantu, hanya saja tidak ada laboratorium di sekitar sini, jadi aku tidak bisa berbuat banyak." Eddie menggelengkan kepalanya.

"Ada fasilitas medis di dekat sini, mungkin ada beberapa peralatan yang dapat berguna. Tempat itu ada di sebelah stasiun kereta bawah tanah."

"Karena kita masih perlu pergi ke gedung pengiriman kereta terdekat, anda masih punya banyak waktu untuk membuat vaksin tersebut. Tolong, Dr. Eddie, aku tahu bahwa kamu adalah pria yang baik." Mikhail melepas baretnya. Sebagai seorang veteran, dia mau menukar harga dirinya demi keselamatan anggota timnya.

Mata anggota timnya berubah merah. Selama mereka mengikuti veteran tersebut, hati mereka selalu tergerak. Mikhail adalah kapten yang sangat baik.

"Baiklah, aku akan mencoba memeriksa. Tapi aku tidak bisa menjamin hal ini. Setelah selesai, kamu akan berutang budi kepadaku."

"Tidak masalah, aku berutang budi kepadamu. Kamu dapat menagihnya kapan saja." Mikhail mengangguk. Seorang veteran seperti dia sangat memperhatikan komitmen.

"Huh, sungguh hari-hari yang sulit. Aku akan pergi dulu." Eddie menghela nafas.

"Claire, kamu beristirahatlah di sini dulu." Eddie memerintahkan.

"Tidak, aku akan pergi denganmu, lebih banyak orang, maka lebih mudah untuk menemukan barangnya. Aku tidak akan menjadi beban!" Claire berkata tegas, dia tidak ingin menjadi vas!

"Baiklah, kalau begitu mari kita pergi. Kamu dan Vector carilah perlengkapan tempur, aku ingat bahwa ada toko senjata di sekitar sini." Eddie turun dari kereta.

Di malam hari seperti ini, zombie berubah menjadi lebih aktif.

"Cobalah untuk tidak menembak. Suara akan menarik sebagian besar zombie. Meskipun kita tidak takut kepada zombie, tapi hal merepotkan tersebut tidak perlu dilakukan." Kata Eddie ringan.

Claire mengangkat alat berbentuk silinder, "Aku sudah menyiapkan knalpot. Jangan khawatir, aku tidak akan menjadi beban." Claire menggunakan knalpot sebagai senjata.

Tak lama setelah Claire selesai berbicara, Eddie langsung menarik Claire ke dalam pelukannya. Dari bagian atas gedung, tiba-tiba terlontar serangan! Serangan itu datang dari Licker yang ganas!

*Boom!*

Dengan satu kali lompatan, Licker itu langsung ditendang menembus dinding. Alhasil kepala dan tulang punggungnya langsung hancur.

Claire merasa sedikit malu, baru saja dia bersumpah bahwa dirinya tidak akan menjadi beban tim, tapi detik berikutnya dia langsung menjadi beban...

Eddie menepuk bahu Calire, "Jangan terlalu dipikirkan. Ayolah, aku optimis tentangmu." Eddie tersenyum.

-----

read chapter 461 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77