Bab 285

Ketika Eddie datang ke stasiun kereta bawah tanah, dia melihat Mikhail dan lainnya yang sedang membujuk beberapa warga untuk turun kereta dan pergi ke menara jam.

"Tidak, aku tidak akan pergi. Kita tidak akan pergi ke sana, kamu harus melindungki kita di sini, terlalu berbahaya di luar!"

"Ada banyak zombie yang mengerikan, kita tidak akan keluar bahkan jika kita akan mati di sini!" Seorang pria berjas berteriak.

"Pak, dimohon untuk pergi ke titik evakuasi yang ada di menara jam, ada helikopter yang akan menjemput para warga di sana. Lebih baik dari pada menunggu di sini sampai mati." Mikhail membujuk dengan serius.

"Saya tidak perduli. Anda dan para petugas polisi itu bertanggung jawab untuk menyelamatkan warga. Saya tidak akan pergi ke manapun, jangan pernah berpikir bahwa saya akan keluar dari sini, tidak mungkin!" Pria berjas itu terus berteriak.

Mikhail ingin mengatakan sesuatu, tapi seorang pria datang dan meraih kerah pria berjas itu. Kemudian pria itu melemparkan pria berjas ke arah tong sampah.

Tubuh pria itu menghantam tong sampah Dengan kaki gemetar, pria itu mencoba berdiri. Tapi kemudian sebuah peluru menghantam dinding yang ada tepat di sebelahnya.

Eddie menodongkan pistolnya, "Berhentilah berbicara omong kosong, segera keluar, akan ada helikopter yang menyelamatkan para warga."

"Jika kamu benar-benar ingin mati, maka matilah, tidak ada polisi atau petugas di sini yang berkewajiban menyelamatkanmu." Eddie berkata dengan ekspresi bosan. Kenapa selalu ada orang seperti itu di saat-saat genting seperti ini? Jika dia adalah pria yang kejam, mungkin dia telah menembak kepala orang itu.

"Bajingan, siapa kamu!" Pria berjas itu nampak sangat marah, tapi pistol yang ditodongkan ke arahnya membuatnya sedikit takut.

*Kick!*

Kali ini Svetlana-lah yang menyerang pria itu, dia menendang pria itu menjauh, "Perhatikan bagaimana caramu berbicara."

Tunggu, apakah itu tindakan seorang Bodyguard? Apakah Svetlana mencoba membela Eddie? Hei, terkadang wanita benar-benar aneh.

"Mikhail, bawa orang-orang yang selamat ke arah menara jam. Jika mereka tidak mau pergi, maka tinggalkan mereka, buat mereka berjuang keluar dari kota ini sendiri."

"Saya akan menggunakan kereta bawah tanah ini, ada banyak rekan polisi yang masih ada di belakang, aku akan mencoba menyelamatkan mereka." Kata Eddie kepada Mikhail.

Mother Wolf telah membawa Vector dan lainnya ke kepala kereta, di sana mereka bersiap untuk menyalakan kereta. Untuk Team Elite yang dapat mengoperasikan pesawat, tentunya kereta bukanlah masalah bagi mereka.

"Semoga berhasil, pak!" Mikhail memberi hormat militer. Orang-orang yang berani kembali untuk menyelamatkan teman-teman mereka adalah orang yang patut dihormati.

Kereta bawah tanah melaju dan sampai di Ennerdale Street dalam waktu dua puluh menit.

Kembali ke kantor polisi lagi, penembak jitu yang ada di atap gedung telah menghilang. Sedangkan di sisi lain, sejumlah besar zombie ada di depan gerbang. Nampaknya ada banyak anggota polisi yang telah berubah menjadi zombie.

"Hati-hati, mungkin ada monster lain di dekat sini." Eddie menyalakan senter sambil berjalan memegang pistol yang telah ditambahkan dengan silencer. Jika bertemu zombie biasa, dia hanya akan menendang mereka sampai mati.

Zombie biasa seperti itu tidak memiliki ancaman sama sekali baginya, jadi menembak hanya akan membuang-buang peluru.

Keheningan yang ada di dalam kantor polisi itu terasa sangat mencengkam. Di dalam aula, terlihat beberapa Licker yang memanjat dinding, ada juga yang masih sibuk memakan mangsa mereka dengan lahab.

*Sching!*

Begitu pintu dibuka, beberapa Licker segera meluncurkan serangan mereka. Tiga lidah panjang dilontarkan seketika, bahkan lidah tersebut mampu menembus pintu kayu yang tebal!

Eddie menepis serangan tersebut dengan punggung tangannya sambil terlihat malas. Kemudian dia menendang tepat di wajah Licker, seketika otaknya pecah dan terciprat ke belakang.

Di sisi lain Jessica dan Lisa ikut menghabisi para Licker tersebut.

"Mari kita selidiki tempat ini. Emma, Moira, kamu akan bersama Claire, berhati-hatilah, jika ada sesuatu maka segeralah hubungi kita."

"Jika kalian bertemu dengan orang yang selamat, maka bawalah mereka ke lobi, kita akan berkumpul di sana nanti. Waktu kita dua puluh menit." Eddie memberi instruksi cepat.

Ada Wong bertindak solo, sepertinya dia ingin mencari beberapa dokumen penting yang mungkin bisa dia jual dengan harga bagus. Sebagai seorang mata-mata, hal pertama yang muncul di benaknya adalah uang!

Ruangan di sini merupakan tempat para anggota polisi biasa bekerja, sedangkan di sebelahnya adalah kantor bagi S.T.A.R.S.

Dari waktu ke waktu, suara tembakan terdengar di kejauham. Pasti ada yang sedang berjuang melawan monster, tapi tak lama kemudian suara tembakan itu menghilang sepenuhnya, digantikan dengan suara teriakan kematian.

Eddie mengernyit ketika mendengarnya. Saat melewati lantai dua, terdengar letusan tembakan lagi, kali ini giliran suara Rita yang terdengar. "Jangan mendekat... Maafkan aku!" Kemudian terdengar suara teriakan kesakitan serta tembakan.

Eddie melangkah maju lalu membuka pintu ruangan tertentu, ruangan itu adalah ruangan interogasi.

Wanita berambut pendek pirang berseragam polisi tersungkur di tanah sambil memegangi lengannya. Wajahnya terlihat pucat dan dia terlihat penuh dengan keputusasaan.

"Eddie? Itu kamu! Kenapa kamu di sini... Aku sekarat, kamu tidak perlu menolongku... Aku sudah tidak tertolong." Rita melihat sosok yang dikenalnya, dia terlihat shok dan kebingungan.

Di depan Rita, ada seorang anggota polisi wanita sama seperti gadis itu, tapi dia telah terbunuh. Kulitnya bernanah dan nampaknya telah bermutasi menjadi zombie.

"Kamu belum mati setelah digigit? Kamu memang sangat beruntung." Eddie tertawa.

"Apa maksudmu? Apakah kamu berpikir aku pantas mendapatkan hal ini?" Rita nampak sangat marah.

"Tidak juga, maksudku kamu beruntung karena aku kebetulan membawa beberapa vaksin. Bukankah aku telah memberimu beberapa vaksin untuk teman-temanmu sebelumnya? Mengapa mereka masih bermutasi menjadi zombie?"

Eddie mendekat sambil mengeluarkan vaksin. Memeluk tubuh ringan Rita, kemudian dia menyuntikkan vaksin tersebut.

"Vaksin-vaksin itu diberikan kepada rekan-rekan yang berjuang di garda depan. Sedangkan kami yang ada dibelakang hanya menerima sedikit. Selain itu beberapa vaksin itu di ambil oleh Chief Brian, dia bilang hal itu sangat dia perlukan." Rita menjawab dengan jujur.

"Brian lagi? Dia telah mati dibunuh oleh Monster. Ngomong-ngomong berapa banyak orang yang masih ada di gedung ini? Kita akan segera mundur menggunakan kereta bawah tanah. Di menara jam ada helikopter yang menunggu kita." Eddie membantu Rita berjalan menyusuri lorong.

Proses pencarian dan penyelamatan berlangsung selama dua puluh menit. Dalam dua puluh menit itu, hanya ada lima belas anggota polisi serta dua puluh penduduk biasa yang selamat.

Dulu ada lebih dari enam puluh orang, tapi sekarang hanya menyisahkan setengah saja.