Bab 296

Mendez River, bagian dermaga. Rodrigos diperintahkan untuk mengoperasikan helikopter untuk mengangkat kontainer berisi Nyx ke pabrik pembuangan limbah. Meskipun dia tidak tahu mengapa dia mendapat perintah ini, tapi sebagai orang kecil yang bekerja di bawah perusahaan besar, dia harus menurut.

Di sisi lain, Yoko Suzuki yang merasakan gerakan di luar segera memberi tahu suaminya, "Eddie, sebuah helikopter milik Umbrella terbang ke pabrik pembuangan limbah. Helikopter itu membawa wadah yang mungkin berisi senjata biohazard."

"Apakah begitu? Bisakah kamu mencari tahu apa yang sebenarnya mereka bawa?" Eddie mengangguk.

"Aku masih tidak mengetahuinya. Tapi saya memiliki satu berita lagi, para penjaga yang ditempatkan di garis pertahanan Arklay Mountain sekali lagi mengirim tiga ratus bala bantuan. Kali ini ada jenis senjata baru yang mereka bawa."

"Terlalu banyak bala bantuan, kamu harus berhati-hati di sana. Jangan lupa untuk kembali lebih awal." Yoko Suzuki terdengar penuh dengan kekhawatiran.

"Jangan khawatir, saya akan mencari kesempatan untuk pergi." Kata Eddie.

Segera setelah Eddie menutup telepon, dia mendengar panggilan Moira. "Eddie, ada Tyrant yang sangat aneh di sini. Dia telah menemukan kita, kita sedang melawannya, kapan kamu akan kembali?"

"Aku mengerti, aku akan kembali sekarang." Eddie menutup telepon, "Nona-nona, sudah saatnya bagi kita untuk pergi."

"Kamu pergilah dulu, aku akan memeriksa beberapa hal lagi. Aku akan menyusulmu nanti." Ada Wong memutuskan untuk melanjutkan pemeriksaannya.

Eddie mengangguk tanpa banyak bicara, kemudian dia melompat tinggi dari atas gedung. Svetlana, Jessica dan Lisa mengikuti dari belakang.

Di kejauhan, Tyrant dengan kaki panjang terlihat berkelahi dengan Moira dan lainnya.

Tampaknya menyadari ada serangan diam-diam dari belakang, Parasite Super Tyrant itu menoleh ke arah belakang.

Dia menghindari serangan pertama Eddie, tapi dia tak pernah menyangka bahwa Eddie akan melancarkan serangan keduanya. Dia menendang parasit yang menempel di bagian belakang Tyrant itu, al hasil monster itu langsung terbang menjauh.

Melihat dari dekat, Eddie heran dengan wujud Tyrant itu. Wujudnya terlihat cacat, lengan kanan kecil, tapi lengan kirinya sangat besar. Ada juga parasit berbentuk cakar yang menempel di punggungnya.

"Eddie!" Seru Moira dengan gembira.

Eddie memeluk pinggang Moira dan membawanya ke samping, menghindari serangan Tyrant itu. "Jangan kehilangan konsentrasi selama pertempuran berlangsung."

*Sching!*

*Sching!*

*Sching!*

Suara mendesing yang ganas dari tebasan cakar terdengar. Cakar besar itu sangat fleksibel, bahkan jika telah dihindari, cakar itu mampu menukik tajam secara tiba-tiba.

Eddie terkena serangan tersebut secara tidak sengaja, tapi berkat ketahanan level jahannam-nya, lukanya sembuh bahkan sebelum sempat mengeluarkan darah!

Meskipun Tyrant itu cukup kuat di bandingkan dengan Tyrant-Tyrant yang lain, tapi kecerdasannya sedikit dipertanyakan.

Svetlana menghindari serangan salah satu cakar, kemudian dia menggunakan tangannya sebagai pisau tangan dan memotong cakar Parasite Super Tyrant yang bahkan tidak bisa di tembus oleh senapan serbu!

"Grahhh!" Parasite Super Tyrant membuat dua teriakan berturut-turut, satu dari Tyrant itu sendiri, dan satunya dari parasit Alpha yang mendiami tubuhnya.

Parasite Super Tyrant yang telah menerima serangan kritikal itu segera memfokuskan cakarnya ke tanah, kemudian dia menggali tanah dengan gerakan cepat dan bersembunyi di dalamnya. Seperti cacing tanah, dia dapat menggali dan menghilang melalui median tanah tanpa meninggalkan jejak.

Eddie berdiri diam sambil mencoba merasakan pergerakan monster itu.

"Apakah dia menghilang?" Moira bertanya dengan keheranan, tapi detik berikutnya dia segera melompat ke sisi lain. Salah satu cakar monster itu tiba-tiba muncul dari bawah tanah, hampir saja menusuk tubuhnya!

Ketika serangannya gagal, cakar itu masuk kembali ke dalam tanah.

Di sisi lain Svetlana segera menarik pistol favoritnya, dia memegang pistol itu dengan kedua tangan dalam posisi yang heroik. Sementara Emma mencoba menghindari serangan cakar, Svetlana menyipitkan matanya dan membidik pergerakan monster itu.

Ketika cakar itu keluar dari bawah tanah, seketika Svetlana menarik pelatuknya.

*Bang!*

Peluru berkaliber tinggi keluar dari moncong senapan, peluru itu lalu mengenai tepat ke bagian sendi monster itu.

Energi kinetik yang kuat langsung mematahkan setengah bagian dari cakar monster itu!

Parasite Super Tyrant mengeluarkan tangisan aneh lagi, kali ini dia benar-benar bersembunyi di dalam tanah dan tidak memunculkan dirinya lagi.

Parasite Super Tyrant merasakan bahwa ada makhluk hidup di sekitarnya, dia merasakan bahwa ada cacing mutan kecil sepanjang satu meter yang mirip dengan ular sanca.

Cacing yang awalnya butuh satu minggu untuk tumbuh menjadi cacing dewasa sepanjang sepuluh meter sekarang telah di jadikan makanan bagi Parasite Super Tyrant!

"Ayo pergi sebelum monster itu keluar lagi." Eddie menyapa wanitanya, kemudian dia kembali ke gedung untuk menjemput Rita dan Claire. Setelah itu dia mencari mobil dan bersiap untuk pergi.

Ada Wong memasang bahan peledak berintensitas tinggi di ruang lobby, ketika dia menerima panggilan Eddie, dia segera melompat dari ketinggian sepuluh meter dengan sepatu hak tingginya.

Sungguh sebuah keajaiban sepatu hak tinggi itu masih bertahan bahkan setelah mengalami pertempuran, loncatan tinggi, dan hal-hal gila lainnya.

Sambil berlari, Ada Wong menembak musuh-musuhnya. Kecepatannya sekarang telah mencapai dua puluh meter per detik, yang mana tidak mungkin di tandingi oleh manusia biasa!

***

Rodrigos menjatuhkan penyimpanan besar di depan sebuah gedung pabrik pengolahan limbah, kemudian dia memutar helikopter dan terbang dengan ketinggian rendah ke lokasi pendaratan.

Di dekat kolam asam sulfat, lima Tyrant yang mengenakan pakaian pengekang dan keterbatasan fungsional muncul.

Militer penjaga yang ada di sana lari kocar-kacir akibat serangan para Tyrant tersebut. Ada juga William, sekarang dia telah kehilangan wujud manusianya, dia menyerang para militer penjaga tanpa pandang bulu.

Dalam sisa kesadarannya, dia melihat orang-orang bersenjata itu sebagai musuh yang harus di musnahkan. Mereka tidak akan pernah diijinkan untuk merenggut G-Virus miliknya!

-----

read chapter 476 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77