Bab 315

"Baiklah, anda berhasil membujuk saya. Selamat bekerja sama!" Kata Eddie sambil mengangkat gelas anggurnya.

"Selamat bekerja sama, mulai sekarang jagalah Rita dengan baik. Kemampuan anda membuktikan bahwa adalah orang yang layak dan juga berani, putri saya tidak akan diserahkan kepada orang biasa." Philips mendentingkan gelasnya sambil tersenyum.

Kerjasama ini bersifat win-win, obat-obatan yang sebelumnya dimonopoli oleh Umbrella serta perusahaan lainnya akan mendapatkan penantang baru. Philips akan memberikan sebuah panggung bagi Eddie untuk memperkenalkan obat-obatannya, sedangkan Eddie membuat obat-obatan itu serta mendistribusikannya secara murah tapi tetap menguntungkan.

Eddie akan menghasilkan uang sedangkan Philips akan mendapatkan ketenaran, yang mana merupakan sebuah hal baik baginya. Bagaimanapun ketenaran itu dapat digunakan untuk meningkatkan status dan jabatannya di kemudian hari.

Kerugian kecil yang mungkin dialami Eddie tak lain yaitu berdiri berlawanan dengan perusahaan farmasi lain. Jika dia menjual obat dengan harga murah, tentu saja perusahaan lain harus memotong harga obat mereka agar tetap laku, yang mana tidak seuntung seperti sebelumnya.

Ketika Eddie dan Philips mendiskusikan hal-hal penting mereka, Rita di sisi lain mendengarkan percakapan ayah dan teman prianya secara samar-samar. Walaupun dia tidak tahu apa yang kedua orang itu bicarakan, tapi dia tahu bahwa Ayahnya sedang mencoba menguji Eddie apakah dia dapat mempercayakan dirinya kepadanya atau tidak.

Panen malam ini lumayan, tidak hanya dia mampu memperdalam kerjasamanya dengan Ron Davis, dia juga dapat menjatuhkan Simmons di saat yang bersamaan. Selain itu dia juga berhasil mendapat Eita!

Di waktu yang sama, Excella telah kembali ke Eropa. Menggunakan koneksinya sendiri, dia menjalakan instruksi yang telah diberikan oleh Eddie. Seakrang dia akan menciptakan sebuah industri logistik di Eropa.

***

Banyak pasien terkejut saat mengetahui bahwa obat-obatan yang semula harus mereka beli dari berbagai distributor kini dapat dibeli hanya dengan beberapa kali klik melalui telepon genggam. Pemilik perusahaan itu tak lain adalah Eddie, yang mana menjadi pusat perhatian baru-baru ini.

Mereka sekarang dapat memesan produk dengan harga yang adil, tidak perlu memperhatikan perbedaan harga yang akan diberikan oleh setiap retailer. Selain itu biaya pengirimannya sangat murah! Mereka hanya perlu menunggu di rumah dan barang itu akan sampai di depan pintu mereka, sungguh praktis!

Kejadian ini tentu saja membuat marah semua retailer dan dealer. Menjual langsung kepada pelanggan tanpa bantuan mereka? Hal ini pasti melanggar aturan!

***

Kota Peterborough di Eropa adalah kota tempat para pebisnis retailer berkumpul. Mereka akan mengenakan biaya tinggi serta perbedaan harga di setiap penjualan produk. Pabrik asli penyedia barang hanya mampu mendapat sedikit keuntungan melalui bantuan mereka.

Excella dengan anggun melangkahkan kakinya ke perjamuan kelas tinggi yang akan diadakan di hotel mewah. Sikap arogan, glamor serta wajah cantiknya membuat pria sulit melupakan wanita itu.

Svetlana mengikuti Excella di belakang, setelah tiga bulan melindungi Eddie. Dia telah mendapatkan bayaran dari Alex yang telah memperkerjakannya, sekarang dia memilih untuk bekerja sama dengan Excella untuk mengembangkan ekonomi kampung halamannya serta mengambil langkah pertama untuk meraih mimpinya.

Sekelompok pengusaha berperut buncit berkumpul di ruang konferensi dengan ekspresi kecut. Orang-orang itu tak lain adalah retailer serta dealer yang terkenal, mereka memiliki koneksi kuat dengan banyak pengusaha.

Begitu Excella memasuki ruang rapat, dia menarik perhatian semua orang. Tatapan keserakahan, kejutan, penghinaaan tercampur menjadi satu.

"Oh? Excella sayangku, kamu akhirnya datang. Kamu tahu, butuh banyak energi bagiku untuk menenangkan para pengusaha ini. Kamu harus berterima kasih kepadaku." Seorang pria menyambut Excella.

"Maaf, tapi aku tidak mengenal anda, dan anda tidak perlu bersikap sopan seperti itu. Mari kita mulai rapatnya, jangan bicara omong kosong." Excella bahkan tidak menoleh ke pria menjijikkan itu.

Setelah mengambil keputusan dan berpihak kepada Eddie, dia tidak akan pernah merubah pemikirannya.

"Hmph, kuharap kamu tidak tertekan oleh mereka. Saat itu jangan harap untuk mencari bantuan kepadaku." Pria itu mendengus, lemaknya juga bergetar secara tak wajar.

Dia bepikir bahwa dia dapat menundukkan Excella dengan mudah, tapi nampaknya dia terlalu berharap. Sosok bak seorang ratu seperti Excella sangat susah untuk ditaklukkan.

Pertemuan secara resmi dimulai, seorang pria kulit putih berdiri di platform konferensi. Dia menatap ke arah Excella dengan tatapan galak.

"Semua orang, apa yang disebut dengan aplikasi belanja online perlahan-lahan membunuh pekerjaan kita. Jika semua orang memilih untuk berbelanja online, terus apa yang harus kita lakukan? Bisnis kit apasti akan turun sangat tajam. Semua ini terjadi karena wanita ini, dan dia adalah salah satu dari kita sebelumnya, dia adalah seorang penghianat!" Pemimpin itu terus memelototi Excella.

Di bawah tatapan tajam semua orang, Excella mengambil korek lalu menyalakan rokok herbalnya. Dia memberikan tatapan menghina kepada semua orang yang hadir.

"Excella! Bagaimana kamu akan menjelaskan hal ini? Mengapa kamu ingin bergabung dengan orang itu? Kita ingin memonopoli penjualan barang bukan sebaliknya. Kamu tahu berapa banyak masalah yang akan ditimbulkan oleh belanja online ini kepada industri fisik kita?!" Pemimpin itu berteriak marah.

"Benar, dia adalah penghianat! Kamu telah menghianati kita, sialan, kamu harus menebus kesalahanmu ini dengan dirimu!" Seorang pria kulit hitam menatap Excella dengan mata jahat. Adapun apa yang dimaksud pria itu, semuanya pasti tahu.

Detik berikutnya Excella langsung mengeluarkan pistol dan menembakkannya ke arah tangan pria yang berkata tidak sopan kepadanya. "Singkirkan pikiran kotormu, kamu tidak pantas mendapatkanku."

Tidak ada yang mengira bahwa Excella akan benar-benar menembak di pertemuan ini. Seketika banyak pengawal dengan gugup mengarahkan pistol mereka ke arah Excella.

Tanpa diduga, Excella terlihat tidak takut sedikitpun. Dia bahkan meletakkan pistolnya lalu kembali merokok lagi. "Zaman telah berubah, jika anda ingin menghasilkan uang, anda harus mengikuti perubahan zaman. Jika belanja online ini saja sudah membuat kalian ketar-ketir, aku takut kalian akan hancur ketika tren baru lain muncul." Kata Excella dengan nada cauh tak acuh.

"Katakan kondisi yang kamu inginkan, kami akan mencoba mempertimbangkannya." Pria berambut putih keturunan Afrika Amerika yang hadir di pertemuan dengan tenang berkata, dia tidak terlalu terpengaruh akan kejadian barusan.

"Saya akan bertanggung jawab atas bisnis ini di wilayah Eropa, dan anda dapat bergabung dengan saya. Ketika saya mendapat hak untuk beroperasi, anda akan dapat membuka toko kalian sendiri di situs web tersebut untuk menghasilkan uang."

"Selain menjual obat-obatan, kalian juga ingin menjual barang-barang lain, kan?" Excella langsung menggerakkan hati orang-orang itu hanya dengan beberapa kata.