Bab 316

"Kamu meminta kita untuk menjadi anjingnya?" Pemimpin itu mendengus tak puas.

"Volume transaksi dalam satu hari telah mencapai angka tiga ratus ribu orang, dan ini merupakan permulaan. Ketika software ini diluncurkan di Amerika utara, anda akan tahu betapa dahsyatnya volume transaksi jual yang dihasilkan."

"Ada berapa banyak orang di Eropa? Jika orang-orang Eropa di hitung, maka penjualannya akan menjadi semakin melejit. Orang dapat berbelanja tanpa harus keluar rumah, orang tua pun tak perlu repot pergi ke pasar. Zaman telah berubah, dan sekarang adalah era baru penuh kenyamanan!" Excella dengan arogan berkata.

Jumlah penduduk di Eropa sudah mencapai angka tujuh ratus juta orang, betapa menakjubkannya potensi penjualan ini?

"Haha, Excella, masukkan aku. Bisakah kita menjual semua jenis hal? Bahkan budak dan narkoba?" Seorang pedagang kaya bertanya sambil tertawa.

"Jika kemu memiliki kemampuan, kamu bisa mencobanya." Excella mencibir.

"Berapa persen yang bisa kita dapatkan?" Tanya pemimpin dealer.

Excella mengangkat jari telunjuknya. Pemimpin itu bertanya dengan bingung, "Seratus persen?"

"Haha, apa yang kamu pikirkan sampai membuatmu yakin mendapat seratus persen? Satu persen, jika kamu tidak ingin, maka orang lain akan melakukannya."

"Hmph, satu persen? Apakah kamu menganggap kita pengemis?" Pemimpin itu menepuk meja dengan marah.

"Bukan keputusanku apakah kamu mau bergabung atau tidak, bahkan jika Travis Family ingin bergabung, mereka juga akan mendapat satu persen.'

"Kamu memiliki waktu satu hari untuk memikirkannya. Jika tidak ingin, maka jangan hubungi aku lagi." Excella berdiri lalu melangkah pergi.

"Sungguh sombong! Hentikan dia!" Presiden pedagang menampar meja, sejumlah besar penjaga mengeluarkan senjata mereka. Jika orang biasa dibombardir dengan peluru senjata-senjata itu, maka mereka akan langsung menjadi daging cincang!

Excella terkekeh ringan, "Aku akan menyerahkan mereka semua padamu. Kamu dapat membunuh siapapun sesukamu."

Svetlana yang telah mengenakan topeng langsung bergegas ke arah musuh-musuhnya dengan kecepatan tak terbayangkan!

Dengan satu pukulan, penjaga yang tak renponsif itu langsung terlempar ke udara. Tulang belakangnya yang rapuh langsung terputus hanya dengan satu serangan!

Menarik seorang penjaga, Svetlana menjadikan orang itu sebagai tameng daging. Setelah itu dia menembakkan senjatanya tepat ke arah setiap bodyguard yang ada. Bodyguard itu terbunuh satu per satu.

Hanya dalam waktu kurang dari lima detik, semua bodyguard yang ada mati secara mengenaskan.

Setelah selesai dengan urusannya, Svetlana di belakang Excella dengan langkah dingin.

"Apa maksud semua ini?" Teriak presiden pedagang tersebut.

"Dia memberi tahu kita untuk tidak berbicara omong kosong. Saya pikir penawarannya sudah sangat baik, saya setuju untuk bergabung, bagaimana menurut anda?" Pria Afrika Amerika yang sebelumnya menyanjung Excella berkata.

"Mari kita lihat situasinya terlebih dahulu." Anggota lain menyuarakan suaranya.

Bagi siapapun yang memiliki mata tajam, tren baru ini tak akan terbendung di kemudian hari. Apakah mereka akan tetap kokoh dengan pendirian mereka? Bukankah lebih baik menerima keuntungan kecil tapi tetap mampu bertahan hidup?

***

Setelah menghabiskan beberapa waktu di kota, Morgan memutuskan untuk menghubungi perusahaan farmasi lain dan mengundang mereka untuk bergabung dengan F.B.C. yang dia pimpin.

Morgan bertujuan untuk mengembangkan vaksin dan obat-obatan untuk melawan virus serta menjalankan rencananya dengan lebih baik.

Eddie juga akan berpartisipasi dalam proyek ini.

Setelah lima hari bernegosiasi, Eddie kembali ke urusannya sendiri. Dia perlu menemukan pangkalan yang cocok untuk dijadikan tempat penelitiannya. Berlayar di laut dari waktu ke waktu bukanlah pilihan yang baik.

Begitu dia datang ke dalam laboratorium, dia melihat seorang wanita cantik yang cukup mengejutkannya. Wanita itu saat ini sedang mengobrol dan tertawa dengan Jill.

Rambut pirang di sisir ke arah bahu kanan, gaun wanita seputih salju serta sepatu hak tinggi yang khas. Wajah cantik dan menawan, aura wanita bak seorang ratu... Wanita itu tak lain adalah istrinya yang telah lama pergi, Alex Wesker!

"Sayang, kamu sudah kembali?" Ketika Alex melihat kekasihnya, dia dengan murah hati menyapa sambil tersenyum.

"Selamat datang, Alex." Eddie menyapa wanita itu dengan sedikit malu. Bagaimanapun sudah cukup lama semenjak dirinya dan Alex bertemu.

Jill tersenyum sambil berkata. "Kamu bisa berbicara dengan Alex terlebih dahulu. Omong-omong, apakah kamu ingin kopi?"

Setelah menerima anggukan Eddie, Jill pergi ke arah mesin kopi untuk membuatkan suaminya minuman. Menurut kesukaan suaminya, dia akan menambahkan dua buah gula batu ke dalam kopi.

"Istri, apakah kamu memiliki sesuatu yang ingin kamu katakan?" Eddie tidak ingin membuang waktu Alex. Untuk hal-hal lain yang menyenangkan, hal itu bisa dilakukan nanti.

"Spencer butuh serum yang dapat membuatnya berdiri di atas kakinya lagi. Tua bangka itu menginginkan hasil, bahkan jika hasil itu sangat kecil."

"Sepertinya dia ingin memotong dana penelitianku, dan aku sendiri tidak pandai dalam membuat serum seperti itu, oleh sebab itu aku membutuhkan bantuanmu." Alex duduk di sofa sambil mengayunkan tumitnya dengan ekspresi main-main.

"Pak tua itu sudah tidak sabaran, kah? Coba aku pikirkan dulu, tunjukkan data yang kamu miliki. Omong-omong, apakah kamu sedang terburu-buru?" Eddie mengambil data yang diberikan Alex lalu mencoba menelusuri data eksperimen terbaru tersebut.

"Aku memiliki waktu sekitar sebulan atau lebih, bisakah kamu melakukannya? Maaf, aku tidak bisa melakukan apa yang harus dilakukan seorang istri saat ini." Alex merasa sedikit menyesal. Maksud perkataannya tak lain adalah mengandung anak Eddie, setelah dia melihat Jill yang hamil, dia baru mengingat janji yang telah dia ucapkan kepada suaminya.

"Tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan. Mungkin aku perlu beberapa hari untuk menyelesaikan hal ini. Tapi aku tidak bisa memberikan terlalu banyak manfaat kepada pria tua itu." Eddie mengerutkan keningnya sambil menatap ke layar komputer.

Tua bangka itu tak lama lagi akan mati karena usia senjanya, jika memungkinkan, Eddie sendiri tidak ingin menyelamatkan Spencer.

"Tidak masalah, luangkan waktumu sebaik mungkin. Eddie, aku sebelumnya telah pergi ke Antartika dan menemukan Virus Veronica. Toksisitas benda ini terlalu kuat, tidak ada seorangpun yang mampu menahannya."

"Saya sendiri tidak tahu bagaimana keadaan Alexia, penemu Virus ini. Apakah kamu memiliki ide cara menggunakan hal ini?" Alex tersenyum.

"Kamu mendapat Virus Veronica? Hei, sangat bagus, bisakah kamu memberiku salinannya? Hal ini akan sangat membantu penelitianku."

"Adapun untuk Alexia, aku sendiri belum pernah melihat ataupun mengenalnya, jadi aku tidak bisa berkomentar banyak."

"Aku tahu kamu menginginkannya, oleh sebab itu aku membawa sampel Virus itu denganku. Hanya saja, jika kamu meginginkannya, pertama kamu harus membuatku bahagia terlebih dahulu." Seyum Alex terpancar indah dan penuh godaan.

"..." Eddie menarik Alex ke sebuah kamar.

-----

read chapter 503 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77