Bab 41

"Oke, setelah penampilan terbaik peserta dari Bali, mari kita sambut Lavina Roselani!" panggil seorang MC dengan kemeja biru yang begitu pas di badan atletisnya.

Lavina menarik napas panjang lalu mengembuskan dari mulut. Jujur saja, semi final kali ini dia lebih gugup karena tidak ada persiapan matang seperti sebelumnya. Hanya mengandalkan resep koktail yang disarankan oleh Gyan. Sebelum naik panggung, dia melirik lelaki julid yang tengah berdiri seraya melipat kedua tangan dengan angkuh di sisi kanan para juri. Sorot mata sipit Gyan seperti menyuruh si bartender untuk berjuang sampai akhir.

Kaki yang terbalut sepatu Blundstone hitam dengan celana high waist, melangkah menaiki panggung diiringi tepuk tangan para juri maupun penonton yang hadir. Seraya mengedarkan pandangan, iris mata cokelat yang penuh harap itu menangkap sosok sang kekasih di sisi kanan dengan mengacungkan kedua jempol dan senyum tipisnya.