Extra part. Gagal ML (2)

Suara desau memenuhi kamar dengan penerangan yang temaram. Di luar, hujan tidak berhenti untuk mengguyur kota Yogyakarta menambah hawa dingin menusuk tulang yang akan membuat siapa pun berlindung di balik selimut tebal. Sementara dua insan yang kini bergumul di atas ranjang, bergerak gelisah hingga menimbulkan bunyi derit yang bisa terdengar sampai luar.

Peluh keringat muncul membasahi kulit yang saling bersentuhan itu, mengalahkan udara dingin yang menelusuk masuk ke celah-celah jendela kala si gadis cantik menatap sang pujaan hati di antara siksaan kecil yang menerpa. Wajah mereka begitu dekat hingga embusan napas Gyan dan aroma tubuh yang selalu disukai Lavina, terendus menggoda gadis itu.

"Pelan-pelan, Pak eh Mas... sakit tahu!" rintih Lavina, meremas bahu Gyan. "Argh...!"

"Iya, aku pelan-pelan kok, kamu tahan dikit dong, Sayang..." gerutu Gyan menahan suara untuk tidak melempar umpatan.