DENDAM TERSIMPAN

Darminto pulang ke rumahnya dengan hati terbakar, rasanya ia tidak sanggup membiarkan Sinta meninggal sedang Broto bisa duduk tenang di rumahnya tanpa bertanggung jawab pada perbuatannya.

Darminto berhenti di sebuah rumah mewah di mana dua terop terpasang di depan rumah itu.

"Ini pasti untuk persiapan pernikahan Broto dengan Lasmini," hampir saja Darminto berteriak dan marah di depan rumah itu namun seorang wanita mencegahnya sambil berkata,

"Hentikan dan pulanglah!!!"

Darminto memacu motornya dengan kecepatan tinggi menuju rumahnya. Ada gemuruh yang demikian kuat di dalam hatinya.

Andai mungkin Darminto ingin mengobrak-abrik persiapan pesta pernikahan Broto.

Andai mungkin Darminto sangat ingin mencaci Broto agar laki-laki itu mendapatkan malu.

Andai mungkin Darminto sangat ingin menghantam wajah Broto lalu menyeretnya ke makam Sinta dan membenamkan tubuh Broto di dalam gundukan tanah makam Sinta.