“This is a man-to-man counseling.” Guntur memulai sesi pribadi. “Kalian kecewa karena sama-sama merasa diperlakukan tidak adil. Kamu menilai isterimu sudah frigid dan tak bisa melayani kebutuhan seksualmu. Sementara di lain pihak isterimu berpikir bahwa kamu tak lagi menarik akibat terlalu sibuk dengan berbagai urusan.”
“Itulah inti masalah yang kami hadapi, Prof.”
“Ya, ya, ya. Setelah mencermati masalah kalian memang harus ada langkah radikal untuk mengatasinya. Aku ada solusi. Tapi apa yang ada di sini tak akan keluar kemana-mana dan bahkan kamu juga tak akan infokan ke isterimu. You got that?”
“OK, prof. Aku paham.”
“Ck. Dari tadi koq aku masih panggil Prof sih?”
“Ups sorry, Guntur. Silahkan lanjut.”
“Kita berdua sepakat bahwa pernikahan kalian sudah di ujung tanduk. Dan kita tadi bertiga juga sudah sepakat bahwa pernikahan ini harus dilanjutkan. Sekarang masalahnya: bagaimana. Iya kan?”