WARNING! ADULT CONTENT
======================
NOVEL KHUSUS DEWASA - BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN

Adalah keluarga Mintarja yang dianggap Viona bertanggungjawab atas hancurnya bisnis rintisan keluarga mereka. Dalam keadaan nyaris terpuruk ia lantas merencanakan pembalasan dendam sekaligus merebut kembali bisnisnya yang dikalahkan keluarga itu. Situasi ini membawa Viona harus menghadapi Ervan, putera tunggal pewaris keluarga Mintarja, sang presdir dari Grup Mintarja yang bergerak dalam bidang Logistik.

Demi menjalankan aksi untuk menghancurkan kredibilitas perusahaan, Viona menyaru sebagai sekretaris presdir. Tak cukup dengan itu ia juga merelakan diri diam-diam dipacari seorang bawahan Ervan yang menjadi saksi kunci penggelapan perusahaan pada skala raksasa. Yang Viona tidak menyangka ialah bahwa situasi berjalan di luar dari yang diharapkan. Tujuannya sepertinya segera tercapai, tapi terpuaskankah ia dalam pelampiasan dendamnya? 
Apalagi ia lantas tersadar bahwa petualangan liarnya menimbulkan hal baru yang sulit ia tolak dimana terbangkitkan suatu hasrat membara yang selama ini rapi terkubur di balik wajah innocent dirinya.

Terpuaskan

Dan inilah dirinya hari itu. Satu hari sebelum kepulangan ke Jakarta esok harinya. Siang itu ia menemui Michelle yang menungguinya di Central Park. Keduanya berpelukan, larut dalam rindu dan di bangku taman segera menceritakan banyak peristiwa yang terjadi selama sekian bulan tak bertemu. 


 “Lalu bagaimana dengan permohonanku?” 


 Michelle mengerti apa yang dimaksud Viona. Seminggu sebelum pertemuan mereka Viona memberikan sebuah pekerjaan rumah untuk ia menyelidiki tokoh bernama Kurt dan Jahn Van Den Buijk. Dengan pekerjaannya yang banyak berhubungan dengan para petugas di National Security Agency dan Central Intellegence Agency, Michelle bisa mendapatkan banyak info. 


 Ia mengeluarkan sebuah map kuning-merah dari balik jaket yang dikenakan, dan mengeluarkan secarik foto yang ditunjukkan pada Viona. Sebuah foto dengan sosok yang ia cukup kenal. 


Gloryhole (1)