PROLOG

Dunia Chandraklana, membutuhkan seseorang yang dapat memurnikan Batin Pangikrar kembali, akibat kesalahan manusia sendiri telah mencemari lingkaran pembuat benda biasa menjadi benda pusaka yang berkhasiat sesuai permintaan, sebelum terjadi adanya Malapetaka Penutup yang terukir pada ramalan, atau warga awam menyebutnya punahnya manusia serta berakhirnya dunia Chandraklana.

Karena penting, Pemilihan yang dapat diketahui melalui siapa seseorang tersebut yang dapat membimbing Chandraklana beserta isinya melewati kehidupan sehari hari tanpa adanya kata Batin Pangikrar yang diusahakan untuk selalu menjauhi karena kegelapannya merenggut manusia dengan mudah, sehingga setiap Kota dan desa diseluruh Chandraklana mendirikan sebuah Padepokan untuk kalangan remaja guna melatih generasi bisa melindungi warga dan wilayahnya dari makhluk makhluk buas dan tentu saja membimbing manusia agar tetap dan patuh pada peraturan yang telah dibuat oleh Aliansi yaitu, HUKUMAN MATI SECEPAT MUNGKIN UNTUK SETIAP ORANG YANG TELAH MELAKUKAN BATIN PANGIKRAR ATAU PENGGUNA PUSAKA.

Upacara pemilihan penting dikenal dengan Sayembara Tujuh Tahunan dilaksanakan pada setiap tahun Wawu, sebuah tahun yang terhitung dari Alip - Ehe - Jimawal - Je - Dal - Be - Wawu dan Jimakir. 

Selain untuk memenuhi ramalan yang telah terukir, sebuah acara dilaksanakan mulai hari pertama bulan sura di tahun Jumakir dikenal sebagai NGALAM SURO tahun terpilihnya sang Pengembara Bulan Sabit melalui Sayembaranya beradu keahlian diri guna melahirkan orang orang berjiwa kesatria tanpa menggunakan pusaka atau sebutan Lawaran. Dalam lomba ini juga bertujuan untuk melatih para generasi melupakan adanya Batin Pangikrar melalui padepokan disetiap kota dan desa.

Sayembara Tujuh Tahunan diadakan oleh salah satu Padepokan yang didukung oleh Aliansi secara bergantian sebagai tuan rumah setelah menjalani pemilihan. 

Dalam seratus tahun sampai sekarang kini ada tujuh seorang pemenang yang masih hidup :

Daruman Abdhi Sunarso(71thn) pemenang dari Daturaman sekarang tinggal di Wulansana Telah GugurTelah GugurShidik Sukro (55thn)pemenang dari luar Sanajayan sekarang tinggal di barat AmpringanTelah GugurSolor Jayusman (41thn) pemenang dari Loralas sekarang tinggal di NawijemWandarimo Dhijoyo Respathi (38thn) pemenang dari Alingkukoh sekarang tinggal di WijonayemSamiranah Angsana Wulandarsa (24thn) pemenang dari Lawas sekarang tinggal di WulansanaAkan datang (Saat ini)

Mereka sebagai pemenang selain mendapatkan penobatan dan bergelimangan hadiah juga diberi tanggungan mengembalikan Batin Pangikrar selama 7 tahun sampai Sayembara selesai mengeluarkan pemenang berikutnya. Setiap Pemenang ditugasi memecahkan teka teki pada gambar relief yang telah terukir atas dasar pemurnian Batin Pangikrar.

Karena secara rahasia, relief hanya diperuntukan dilihat oleh seseorang setelah ternobatkan sebagai Pengembara Bulan Sabit guna meminimalisir pengetahuan tentang Lingkaran Kegelapan tersebut ke ranah awam.

Seribu tahun semua masih sama. Ramalan yang dikatakan bahwa hanya seseorang yang dinobatkan sebagai Pengembara Bulan Sabitlah yang dapat mengembalikan Batin Pangikrar sakral seperti semula, sampai sekarang belum bertemu siapa SEJATINYA..PENGEMBARA BULAN SABIT ..ITU!!!