Panduan di Jalur Lumut

Sepuluh tahun lalu, dalam perjalanannya melintasi Pegunungan Lumut, Solor menemukan sesuatu yang aneh di sepanjang Jalur Lumut—bunga talas berwarna ungu ke magenta, bermekaran dengan keanggunan yang menyesatkan. Bau ini dipercaya Penduduk setempat sebagai isyarat spiritual atau mistis, seperti pesan dari leluhur atau tanda dari alam gaib. Bukan karena wanginya semerbak, melainkan karena baunya menusuk seperti bangkai. Banyak orang menghindarinya, menganggapnya pertanda buruk, tetapi bagi Solor, bunga ini menyimpan sebuah petunjuk. Ia tahu bahwa tanaman ini hanya tumbuh di tanah yang tak berubah selama puluhan tahun, tanah yang kokoh dan stabil. Maka, di dalam benaknya, ia menjadikan bunga itu sebagai penanda jalur—sebuah jejak diam yang takkan lenyap oleh waktu.