Serangan Ikan Bergigi Tajam

Mereka menaiki perahu rakit yang dibuat tiga teman pria Yong Tuoli. Walaupun tidak terlihat terlalu bagus, namun perahu rakit tersebut sungguh kuat saat diuji pertahanannya oleh Yan Kaibo dengan tinju miliknya. Meski Zhuxiang dan Lok Yelu mereka berusaha menghentikannya sebelumnya tapi tetap dilakukannya.

Yan Kaibo memamerkan perahu rakitnya ... sebenarnya bukan dia saja yang buat. "Lihatlah teman-teman, hebat bukan?"

Zhuxiang dan Lok Yelu bercak pinggang sembari menatap tajam Yan Kaibo.

"Bagus-bagus, aku bangga kepada mu teman, sampai-sampai aku ingin mendorong mu mencebur di danau itu." Yan Kaibo berkata dengan kesabaran yang terbatas.

Zhuxiang menimpalinya, "Coba saja perahu itu hancur mungkin sudah kubuat tubuh mu bercabik-cabik dengan senjata kesayangan ku ini." Zhuxiang menunjukkan Kunai yang entah dari mana muncul begitu saja di kedua tangan Zhuxiang.

Nyali Yan Kaibo menciut dibuatnya hingga membuat Yong Tuoli terkekeh mendengarnya.

Yong Tuoli merangkul Lok Yelu dan Zhuxiang bersamaan. "Sudah-sudah, sekarang yang terpenting kita nyebrang dari sini sebelum larut malam. Akan lebih buruk jika kita terus berada di tempat ini sampai larut malam."

Mereka berdua setuju dengan perkataan Yong Tuoli.

Hutan apalagi dekat dengan danau itu sangat berbahaya. Bisa saja ada hewan buas yang datang secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan mereka.

Yong Tuoli membantu Qing Yu menaiki perahu dan bersama Zhuxiang membantu Qing Yu juga. Gadis ini sangat kesulitan menaiki perahu dengan pakaiannya seperti itu.

"Qing Yu, saran ku saja nih yah, sebaiknya kamu gunakan celana saja seperti kami. Kami janji deh tidak akan mengejek mu. Kalau kamu mengenakan pakaian ini kamu pasti sangat kesulitan melakukan apapun. Lebih tepatnya sulit bergerak," saran Zhuxiang.

Qing Yu berkata tegas, "Bila seperti itu aku tidak akan seperti wanita. Aku tidak ingin gender ku berubah!"

"Kamu tetap akan cantik kok walaupun kamu seorang pria." Yong Tuoli berkata memuji Qing Yu.

Mendadak wajah Qing Yu berubah merah dan jantungnya seperti berhenti berdetak. Apa dia akan mati?"

Yong Tuoli memegangi pipi Qing Yu layaknya adonan. "Kau imut sekali Qing Yu."

Qing Yu menyingkirkan kedua tangan Yong Tuoli dari wajahnya secara kasar. "Jangan memeganginya, aku bukan adonan roti!"

Mereka semua tertawa terbahak-bahak mendengar amarah Qing Yu yang begitu lucu bukan membuat mereka takut.

Mereka berhenti tertawa saat mendadak perahu yang mereka naikin oleng ke kanan dan ke kiri.

"A-apa yang terjadi?" Yan Kaibo bertanya cukup gugup penuh rasa takut di hatinya. Coba saja ia jatuh mungkin ia akan mati tenggelam sekarang, apalagi dengan tubuh besar miliknya yang kesulitan berenang.

Lok Yelu menutup mulut Yan Kaibo dan kemudian ia menutup matanya seraya dirinya berucap, "Mereka sudah datang."

"Hmp! Si-siapa?" Yan Kaibo memegang tangan Lok Yelo untuk menyingkirkannya dari mulutnya diikuti dirinya bertanya dengan gugup.

Lok Yelu menjawab dengan matanya yang terpejam, "Sekelompok."

"Sekelompok? Sekelompok apa?" tanya Zhuxiang giliran saat ini.

"Mereka berombongan," jawan Lok Yelu.

Tuk!

Yan Kaibo mengetuk kasar kepala Lok Yelu sampai sang empu membuka matanya.

"Bodoh katakan apa itu?! Jangan terbelit-belit!" bentak kasar Lok Yelu karena kekhawatirannya.

Lok Yelu menatap Yan Kaibo tajam. "Mereka sekelompok-"

Bruk!

Sebelum akan mengatakannya Lok Yelu terjatuh pingsan untungnya Yan Kaibo menangkapnya dengan cepat kalau tidak bisa saja Lok Yelu jatuh di tengah danau.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" pikir mereka semua bingung.

BYURRR!

Benar yang dikatakan Lok Yelu, sekelompok ikan dengan gigi tajam tengah meloncat ke arah mereka akan memakan mereka semua yang berada di perahu.

Zhuxiang segera mengeluarkan kunai miliknya menyerang para ikan yang akan mengenainya ataupun teman-temannya yang lain.

"Sialan mereka sangat banyak!" Zhuxiang meruntuk dalam hatinya menatap segerombolan ikan yang meloncat dalam jumlah yang lumayan banyak sampai mereka semua terkepung.

"Lok Yelu bangunlah kamu!" Yan Kaibo berkali-kali menepuk pipi Lok Yelu namun tak ada respon darinya.

"Sepertinya ada yang tidak beres," ujar Yong Tuoli hingga membuat para temannya menatap ke arahnya.

"Kau sepertinya benar," timpal Qing Yu. "Ini pasti ada sumbernya."

"Kau tau di mana itu?" tanya Qing Yu kepada Xu Ziang.

Xu Ziang memotong ikan yang akan menyerangnya menjadi dua bagian dan kemudian ia berkata, "Tepatnya di pusaran itu."