“Lagu kamu bagus. Penampilan kamu makin keren. Apalagi saat lagu pertama kamu mengapresiasi pasangan suami-isteri dan nyanyiin lagu buat mereka. Kamu bukan hanya nyanyi tapi ngasih motivasi hidup ke mereka. Gila, kamu bisa sekeren itu. Lagu apa tadi?”
“Till Death Do Apart dari White Lion.”
“Gak pernah dengar.”
“Itu emang lagu lama.” Adri tersenyum sembari merendengi jalan Dessy dengan gitar tetap di punggungnya. “Tapi aku suka.”
“Suka karena apa?”
“Mungkin karena pikirku: itu adalah kata-kata yang akan kuucapkan dengan tegas ke seseorang di depan pemimpin rohaniku. Someday, somehow.”
Jantung Dessy seolah meggelepar. Ingin sekali ia berteriak: “I hope that’s gonna be me!” Ia ingin mengejar ke arah itu tapi Adri sudah keburu mengganti ke topik awal.
“Jadi menurutmu kata-kata motivasiku untuk mereka itu bagus?”
“Perfect. Aku nggak nyangka kalo kamu bisa masuk sedalam itu.”
“Jangan berlebihan. I just do my job...."
"Artinya...."