Wanita ibu rumah tangga itu masih di sana. Masih menghadap lubang sambil berjongkok. Si pengintip baru tersadar bahwa tak ada panty di balik rok. Pemandangan vagina yang basah benar-benar terasa luar biasa. Dan beda dengan belasan menit lalu saat ia menyapa, wanita itu kini telah sangat berubah. Ada noda cipratan sperma di wajahnya. Ada yang menyilang dari dahi ke dagu, ada yang menodai rambut, dan ada yang terciprat ke pipi.
Kala wanita itu mulai sibuk kerepotan membersihkan wajahnya yang sangat ternoda lendir putih miliknya, entah kenapa, ia merasa tindakan menyembur air mani ke wajah cantik yang adalah isteri seseorang justeru pemandangan yang sangat sensual. Ia takkan menyesali apa yang dilakukannya pada wanita itu dan kalau ada kesempatan ingin mengulanginya kembali.
“Kamu koq sembur ke muka?”
Si pengintip meminta maaf. Tangannya terulur lagi. Ia menyapu sperma di pipi dengan jarinya yang tebal. “Kamu cantik sekali kalo dibeginiin. Anggap aja lagi maskeran.”