Jari Tante

“Kamu pasti akan suka bekerja dengan suasana yang baru seperti ini,” kata Tante ketika Bella sudah duduk di kursi dan melihati saja saat rambutnya dibelai-belai wanita itu. “Salon ini akan kembali ramai. Dan itu berarti dengan cara kerja yang baru, kamu akan makin kaya, Bella.”

“Mudah-mudahan, Tante.”

“Oh bukan mudah-mudahan, itu hal yang pasti. Dan seperti yang Tante bilang, semua tip nanti buat kamu semua.”

“Terima kasih, Tante.”

“Syaratnya itu tadi. Kamu jangan rewel, jangan marah sama pelanggan. Tante nggak mau kamu jutek, nolak maunya mereka. Intinya, jangan kecewain aja.”

Bella mendegut ludah. Entah kenapa saat Tante berucap dengan kata lirih, libidonya mendadak mulai muncul. Apalagi saat melihat kostum baru yang teramat terbuka dan menonjolkan kesexyan pemakainyaj, serta kata-kata apa yang akan ia lakukan nantinya di salon itu.

“Jadi kalo nanti ada yang towel kamu seperti ini,” Tante mencolek keras pantat Bella, “reaksi kamu gimana?”