Di dalam mikrolet yang mengantarnya pulang ada pengalaman baru yang ia alami. Ia heran walau hanya memakai pakaian biasa, karena seragam kapster ditinggal di salon, rupanya tubuhnya tetap menarik para pria. Mulanya ia duduk di bangku paling belakang. Kondisi mikrolet yang penuh membuat ia agak terhimpit. Saat itulah setelah beberapa lama kemudian ia merasa bahwa pria di samping kanannya menekan punggung tangannya ke paha Bella. Ia enggan menoleh. Tapi dari sudut pandangnya ia tahu bahwa orang itu adalah mahasiswa yang bisa terlihat dari jaket almamater yang dipakai. Bella merasa peristiwa itu bukan hal yang aneh. Beberapa menit kemudian ia baru sadar niat sebenarnya ketika yang menekan paha kini bukanlah punggung tangan, tapi telapak tangan. Dan beberapa menit kemudian telapak itu mulai meremas pahanya.