WebNovelN A K A L75.00%

Klimaks Bersama

Malam hari. Sebuah ketukan di pintu kamar membangunkan Nabila. Ia kaget ketika Wahyu ada di muka pintu.

“Ngapain lu di sini malem-malem?”

Wahyu meringis malu. “Cuma pengen… ngulang yang tempo hari.”

Dasar keterlaluan, pikir Nabila.

‘Pelacur,’ mendadak muncul suara di benak Nabila.

“Boleh kan?” Wahyu mengulang. “Boleh kita ngulang lagi?”

‘Pelacur.’

‘Maksud lu ngent*t?” tanya Nabila pada Wahyu.

Dengan malu-malu Wahyu mengiyakan dan Nabila karena kasihan ia membukakan pintu agar pria itu masuk. Nabila mau menerima karena pikirnya tohi a sebentar lagi akan resmi jadi pelacur. Jadi, tidak ada bedanya juga karena siap atau tidak, ia harus selalu siap disetubuhi siapapun. Anggap saja ini latihan sebelum memasuki kehidupan lembah nista yang nyata.