Malam itu Nabila dijemput orang suruhan Mami Raras yang kemudian mendrop dirinya ke sebuah apartemen. Mengenakan sackdress biru tua yang mengumbar bagian dada dan keindahan paha, ia turun dan menghindari bertemu pandangan dengan petugas satpam dan sepasang suami-isteri di lobby di depan lift.
Bagi Nabila kini, uang itu segalanya. Ia tak mau kehilangan kesempatan mendapatkannya. Hari ini sebetulnya ia agak letih. Tapi ia sadar bahwa ia harus mencari pelacur professional sehingga mematuhi kemauan Mami. Dan kini ia sudah bertemu tamunya.
Seorang pebisnis bertubuh tinggi besar, hitam, penuh tato, dengan kepala mulai botak termakan usia. Perutnya gendut, dan gelambir lemak menghiasi leher. Tapi ia sudah diajar untuk tidak peduli penampilan tamu. Yang ia harus utamakan adalah penampilan dirinya.
Tamu itu menyuruh menyepong dirinya dan tentu saja tak ada penolakan dalam dirinya. Nabila melakukan dengan senang karena ukuran penis yang berskala massif ternyata memuaskan.