Ciuman Rangga jadi buas, dan kini ia turun ke leher dan menciumnya di sana. Sambil berciuman, tangannya melepas kancing, membukanya. Tangan Lanny menelusuri dadanya yang bidang dan bulu-bulunya yang lebat, kemudian mengecupnya lembut. Sementara itu tangan Rangga juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamnya dari luar, kemudian ke atas lagi dan meremas payudara Lanny yang sudah gatal sedari tadi.
Lanny melenguh agak keras dan Rangga pun makin giat meremas-remas payudara yang montok itu. Perlahan dia melepaskan ciumannya dan Lanny membiarkan dia melepas kaosnya dari atas. Kini Lanny duduk hanya mengenakan bra hitam dan rok. Rangga memandangnya tidak berkedip. Kemudian dia bergerak cepat melumat kembali bibirnya dan sambil french kissing, tangannya melepas kaitan bra-nya dari belakang dengan tangannya yang cekatan.
“Cintai aku, Rangga.” Lanny berkata lirih saat dadanya benar-benar sudah telanjang bulat.
Rangga mengangguk. “Tentu, inilah buktinya. I’m gonna f*ck you.”