Felix sudah menemui si penjual obat, Engkong Subur. Dari dirinya ia mendapat banyak info termasuk asal muasal salep obat herbal tadi.
Obat itu berasal dari sebuah desa terlantar di kaki gunung di Sukabumi. Terbuat dari cacing yang bisa menyelusup ke dalam pori-pori kulit dan kemudian berdiam serta berkembangbiak di sekitar Rahim wanita. Makhluk-makhluk itu – seiring berjalannya waktu – ternyata bisa membesar hingga 100 x lipat ukuran awalnya. Dipadu dengan campuran tertentu, salep itu bisa membuat wanita keranjingan alias menjadi hipersex.
Mata Felix berbinar. Jika itu benar, ia bisa menyelesaikan proyek dengan Raras lebih cepat dari yang diperkirakan. Dan itu terbukti. Semakin banyak wanita yang bisa ia dapatkan dan – tentu saja – bisa ia tiduri lebih dulu. Ia sangat berterimakasih pada si penjual. Begitu berterimakasih sehingga ia pun tak keberatan ketika Engkong Subur meminta agar wanita yang bisa ia tiduri juga harus ‘ditumbalkan’ pada si pembuatnya, Mbah Sepuh.