Suasana di depan minimarket berisik oleh lalu-lalang manusia dan kendaraan dari berbagai jenis. Benar-benar berisik sekali. Akibatnya pembicaraan mereka berdua jadi agak keras demi menimpali suara bising tadi.
“Rangga, aku harus jujur sama aku,” Mata Lanny sembab. “Aku… aku….nista… Kamu gak pantas dapetin aku… Masa laluku….. masa laluku…. kelam.”
Rangga maju selangkah. “Aku tak tertarik masa lalumu. Serius, gak tertarik. Aku hanya tertarik menikmati masa depan. Dan itu dengan hidup bersamamu.””
“Kenapa kamu bebal? Kenapa jadi keras kepapa?”
“Mungkin cinta jadi penyebabnya.”
“Apa yang kamu tau soal cinta?”
“Yang kutau cinta itu bodoh. Dia membuatku tak berdaya, lumpuh di depanmu.”
Lanny menggeleng. “Aku gak pantas bersanding dengannmu. Kamu terlalu bagus untukku Rangga, aku adalah... aku adalah…. kamu tuh gak tau kalo aku itu adalah…”
“Adalah apa? Pelacur?”