BAB. 4 KEMBALI KE AMERIKA

Dua bulan sudah Elia berada di Thailand, negara ini adalah salah satu tempat favorit Elia dan Mr. Kim, mereka seringkali menghabiskan waktu liburannya di Negara ini, namun kedatangan Elia ke Thailand, bukan untuk sekedar jalan- jalan melainkan ini adalah awal pembalasan dendam yang sudah di pendamnya selama bertahun-tahun, setelah dua bulan lamanya berada di Thailand, Elia memutuskan untuk kembali ke Amerika.

Sinar matahari pagi ini masuk dari jendela kamar Elia, perlahan ia mulai membuka kelopak matanya, dan bangun dari ranjang tidurnya. Setelah beberapa pekan terakhir Elia berada di Thailand, Elia memutuskan untuk kembali ke New York, karena ia baru saja membeli rumah di sana.

Perlahan wanita muda itu berjalan mendekati cermin, Elia nampak tersenyum tipis melihat wajahnya saat di depan cermin, penampilannya begitu sangat berbeda, Elia terlihat begitu sangat mempesona dan menarik, lebih cantik dari yang sebelumnya, ia kemudian mengusap halus wajahnya, ia masih merasakan nyeri di beberapa bagian titik wajahnya, ia terus menatap ke cermin, ini bukan wajah Elia yang dulu, ini adalah wajah barunya, namun tetap berada di jiwa yang sama.

Elia mencoba menutup kedua matanya dan menghela nafas panjang. Matanya masih sama seperti dulu, tatapan yang begitu tajam menyimpan banyak amarah dan hasrat balas dendam.

Kemarahan yang menyelimuti hatinya selama bertahun-tahun membuat Elia mampu melakukan apa saja, ia tidak peduli dengan resiko apapun yang harus ia terima termasuk melakukan operasi plastik. Ya kepergian Elia ke Thailand adalah untuk melakukan operasi plastik, Elia memutuskan untuk mengganti total semua bentuk wajahnya dengan wajah yang baru, sejak mama angkatnya meninggal semua harta jatuh ke tangan Elia, tentu mudah bagi Elia Jeoung, untuk membayar semua biaya operasi yang sangat mahal.

Sore itu setelah membersihkan diri, Elia mengenakan pakaian berwarna putih, Elia ke luar rumah tidak menggunakan mobil mewahnya, namun Elia pergi menggunakan taksi dan pergi ke suatu tempat.

"Mau kemana nona? Tanya seorang sopir taksi yang baru saja berhenti.

"Jalan lurus saja ke depan pak, lalu kita belok kiri.

"Baik nona.

sepuluh menit kemudian Elia sudah sampai. Setelah membayar ongkos taksi, Elia melangkah keluar, kakinya terasa lemas, matanya mulai berkaca-kaca, dari jauh ia melihat dua gundukan tanah dan di atasnya bertuliskan batu nisan Mr. Kim, sejak tinggal dengan mama angkatnya, Elia tidak pernah lagi mengunjungi makam ayah dan ibunya di New York, ini adalah pertama kalinya bagi Elia setelah lima tahun berlalu. Elia berjalan mendekat dan berlutut di depan pusara ayahnya dan juga ibunya yang juga di kubur berdampingan. Tak mampu menahan kesedihan, air mata Elia langsung pecah, ia menangis tersedu-sedu di depan makam.

Elia tak mampu berkata-kata ia hanya bisa menangis sejadi-jadinya sambil memeluk batu nisan ayahnya, tiba-tiba seorang pria tua menghampiri Elia.

"Hallo nona, maaf menggangu? Apakah anda mengenal pria yang di kubur di sini? Sepertinya anda punya hubungan dekat dengannya"pria itu tidak mengenali wajah Elia lagi, ia nampak bingung karena belum pernah melihat wanita ini sebelumnya, sudah sejak tadi ia memperhatikan wanita itu dari jauh.

Elia terkejut dengan kehadiran pria tersebut, buru-buru Elia menghapus air matanya, yang sudah membasahi pipinya.

"Oh, ayah....Emm maksud saya Mr.Kim, beliau adalah rekan bisnis ayahku di Korea Selatan, kebetulan saya sedang berlibur disini, saya mendapat kabar dari emmm....maksud saya Elia Jeoung putrinya bahwa jenazah Mr. Kim di kubur di tempat ini.

"Oh begitu, sudah bertahun-tahun saya bekerja sebagai penjaga makam di sini nona, sayalah yang sudah merawat makam Mr. Kim beserta istrinya. Saya ikut prihatin saat mendengar musibah yang menimpa Mr. Kim, saya sangat mengenal baik beliau juga putrinya Elia, saya masih ingat Mr. Kim pernah membantu saya, saat itu anak saya sakit keras dan harus di operasi saya tidak memiliki uang, Mr. Kim lah yang telah membiayai semua biaya operasi rumah sakit anak saya sampai ia sembuh, sejak Mr. Kim meninggal saya sangat merasa kehilangan. Oh iya sudah sekitar lima tahun ini saya tidak pernah melihat nona Elia datang kemari, biasanya hampir setiap hari nona Elia selalu pergi mengunjungi makam ini, apakah nona tahu ada dimana nona Elia skrg? Jika nona bertemu dengan nona Elia tolong sampaikan salam saya untuknya.

Elia mencoba menahan air matanya supaya tidak jatuh

"Emmm ..Nona Elia sekarang sudah kembali ke kampung halamannya pak di Korea Selatan, dan memutuskan tinggal di sana, sejak kematian ayahnya ia begitu sangat terpukul, dan mungkin ia tidak akan pernah kembali lagi ke Amerika.

"Hemmmm...Kasihan sekali nona Elia, kalau begitu saya pamit nona, saya mau melanjutkan pekerjaan saya dulu"sambil berjalan pergi meninggalkan Elia.

Penjaga makam sama sekali tidak mengenali bahwa yang ada di hadapannya adalah Elia Jeoung, demi penyamaran, Elia terpaksa berbohong kepada penjaga makam tersebut walaupun sebenarnya ia mengenal baik penjaga makam tersebut.

Tak lama kemudian, Elia mengambil telepon genggam dari dalam tas miliknya, dan menelepon seseorang.

"Tuts .....Tuts ...."bunyi ponsel berdering

"Hallo Elia Jeoung? Ada apa kamu meneleponku, aku pikir kamu sudah melupakanku, sudah lima tahun kamu menghilang dari New York.

"Aku ingin bertemu denganmu Park, apakah kamu ada waktu untuk menemuiku?

"Wahh....Elia apakah kamu sudah kembali ke New York?

"Hemmmm ...Aku baru kembali beberapa hari yang lalu park, besok aku ingin bertemu denganmu, apa kamu bisa?

"Okay Elia, kita bertemu di tempat biasa saat dulu kita sering bertemu ya pukul sembilan pagi.

"Baik Park, aku akan menunggumu di sana, sampai bertemu besok.

Elia kemudian menutup teleponnya,

Selesai dari pemakaman, Elia kembali ke rumahnya, lalu ia membuka koper miliknya, dan mengambil beberapa lembaran surat dan kartu identitas miliknya, ia mulai menyalakan api dan membakar satu persatu surat-surat miliknya, ia tidak ingin jika ada yang mengetahui siapa dia sebenarnya. Park adalah sahabat Elia sejak masih kecil Elia sangat percaya padanya.

Satu persatu kartu identitas Elia ia masukkan ke dalam api, meskipun sudah lima tahun semua masih tersimpan rapi, Elia mengambil beberapa identitas lama milik dirinya dan membakarnya satu persatu.

"Selamat tinggal Elia Jeoung, Elia Jeoung yang cengeng, Elia Jeoung yang manja, Elia Jeoung yang kekanak-kanakan selamat tinggal semuanya, sekarang Elia Jeoung bukan seperti yang dulu, aku adalah Sharon, seorang wanita pemberani dan tegar"Elia mengambil sebuah pisau dan melukai ujung jari tangannya sendiri, darah menetes dari ujung jarinya, lalu ia mengoleskan darah dari jarinya di cermin kamarnya dan menuliskan kata"balas dendam"dengan darahnya sendiri.

Maafkan Elia ayah, Elia harus melakukan ini, Elia sudah bersumpah Elia pasti akan menemukan orang yang telah menyakiti ayah, saat nanti Elia sudah menemukannya, Elia akan membalasnya lebih dari apa yang ia lakukan kepada ayah, ini janji Elia.