Pagi ini Elia sedang duduk di salah satu restoran terkenal di New York, sambil menyeruput kopi kesukaannya, sesekali Elia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah dua puluh menit Elia menunggu, namun Park belum juga datang.
Elia melihat ke arah luar pintu, yang memang tranpasaran, ia melihat Park sedang berlari-larian menuju arah restoran. Pagi ini hujan lebat menyelimuti kota New York. Park menyeka wajahnya yang basah karena terkena air hujan saat ia turun dari taksi. Park memandang ke sekeliling, ia mencoba mengamati dan mencari apakah Elia sudah berada di restoran atau belum.
Elia mengetahui kehadiran Park, namun ia sengaja mengerjainya, Park nampak bingung, ia menyangka bahwa Elia belum datang, Park mencoba menelepon Elia, namun Elia sengaja tidak mengangkat telepon dari Park.
Berkali-kali Park mencoba menelepon, hingga ia sedikit kesal karena Elia sama sekali tidak mengangkatnya. Sekali lagi ia memandang sekeliling untuk memastikan, namun ia tidak melihat Elia di restoran itu.
Elia atau Sharon, hanya tersenyum melihat tingkah Park, perlahan Elia berjalan menuju Park dan memegang punggungnya dari belakang. Sontak Park langsung menoleh.
"Ma...Maaf nona anda siapa ya? Apa anda mengenal saya? Park masih merasa kaget, karena ia sama sekali tidak mengenali Elia dengan wajah barunya.
"Apa kamu sudah lupa padaku Park?
Park sedikit bingung, ia mencoba mengingat-ingat namun tetap saja ia tidak mengingatnya, ia hanya menggelengkan kepalanya.
"Coba tebak siapa aku"tukas Elia
Mendengar perkataan Elia, Park mulai menyadari bahwa wanita yang ada dihadapannya itu suaranya mirip sekali dengan Elia.
"Ka...Kamu....."Park tidak melanjutkan perkataannya
"Elia mengangguk"ia mengerti maksud dari perkataan Park
Park masih tidak percaya, bahwa wanita mempesona yang berada di hadapannya adalah Elia, Elia mengajak Park untuk duduk, Park masih saja bengong, matanya melotot ia terus saja memandangi Elia sampai tidak berkedip.
"Hello..."teriak Elia sambil menjentikkan jari.
Sontak Park terkejut dari lamunannya, ia merasa sedikit malu karena sejak tadi ia begitu terpesona dengan kecantikan Elia.
"El..Elia, apa yang kamu lakukan pada wajahmu? Tanya Park
"Sudah tidak usah banyak tanya Park, ini sudah keputusanku, aku harus turun tangan sendiri untuk mengetahui siapa dalang dibalik kematian ayahku, jika aku masih menggunakan wajahku yang lama, aku yakin pelaku akan mengetahuinya.
"Luar biasa Elia, aku bahkan tidak mengenalimu sama sekali, jadi sejak tadi kamu duduk di sini dan mengerjaiku ya?
Elia hanya tersenyum
"Park aku ingin agar penyamaran ku berhasil, aku tidak mau ada orang yang curiga mengenai identitas ku, aku sudah membakar semua identitas lamaku, dan sudah menggantinya dengan yang baru.
Lihat ini"Elia menunjukkan kartu identitas yang baru kepada Park
"Sha.....Sharon Jackson?
"Ya...Namaku bukan Elia Jeoung tetapi Sharon Jackson. Jangan pernah katakan pada siapapun bahwa aku adalah Elia, ingat Park aku tidak mau kalau rahasiaku sampai terbongkar bahwa aku adalah anak dari Mr.Kim, hanya kamu yang mengetahuinya, aku percaya padamu.
"Baik Elia, aku setuju padamu, aku berjanji rahasia ini akan aman di tanganku.
"Okay Park lalu bagaimana perkembangan penyelidikanmu Park?
"Hemmmm...Aku sudah berhasil menemukan petunjuk baru Elia. kebetulan aku mempunyai seorang teman, dia dulu pernah di penjara di lapas yang sama tempat ayahmu di penjara, kebetulan aku sudah menghubunginya, dan dia bersedia untuk bertemu denganku, aku yakin melalui dia kita bisa mendapatkan informasi baru.
"Bagus Park, lalu kapan kita bisa bertemu dengannya?
"Hari ini juga. Dia akan menunggu kita di salah satu apartemen miliknya.
"Okay kalau begitu, jangan membuang waktu lagi, sekarang juga kita pergi menemuinya.
"Okay Elia, ayo.
Elia dan Park berjalan meninggalkan restoran, dan menuju apartemen teman Park.
Park dan Elia segera masuk, lantai sepuluh kamar 505, ya disitulah teman Park tinggal.
"Tok..Tok"suara pintu diketuk
Segera seorang pria bertubuh kekar memiliki jambang, dan berambut pirang keluar membuka pintu, kulitnya terlihat begitu banyak tato, ia adalah seorang pria Amerika, penampilannya yang sangar sontak membuat Elia merasa sedikit takut.
Pria itu mempersilahkan Park dan Elia untuk masuk ke apartemennya, Park dan Elia sudah sejak lama tinggal di Amerika, karena itu mereka sudah tidak merasa canggung lagi jika berbicara menggunakan bahasa Amerika.
"Wilson"lelaki kekar itu menyodorkan tangannya di depan Elia.
"Sharon"jawab Elia
"Wilson, kami sangat membutuhkan bantuanmu, karena ini berhubungan dengan kehidupan seseorang, aku ingin tahu informasi sebanyak-banyaknya yang kamu tahu mengenai lapas besar di New York, dimana tempat kamu dulu di tahan. Seorang sahabatku, ayahnya di penjara di sana, sekitar lima tahun yang lalu ia meninggal, dan setelah di otopsi, ternyata menurut kesaksian Dokter, luka lebam di sekujur tubuhnya di sebabkan karena benda tumpul. Aku harap kamu bisa membantu kami, sekarang kami ingin mencari tahu kebenaran apa yang sebenarnya terjadi padanya lima tahun lalu.
Mendengar kata lapas Frank begitu sangat kesal, matanya melotot, ia begitu sangat marah, kemudian
"Prang....."Frank melempar sebuah gelas minuman ke dinding
"Aku sangat kesal dengan penjara itu, disitu banyak sekali kemunafikan, apa kalian tahu ada beberapa geng di dalam penjara, mereka sangat berkuasa di penjara itu, mereka biasa memukuli tahanan lain, bahkan ada yang sampai meninggal di tempat, bahkan banyak sipir yang bekerja sama dengan mereka.
"Jadi maksudmu memang penganiayaan sudah seringkali terjadi di lapas itu?
"Kamu benar sekali Park, aku sudah muak dengan mereka, di penjara itu begitu banyak penyuapan terjadi, bahkan sahabatku sendiri pernah mereka siksa hingga meninggal,
"Lalu apakah Polisi hanya diam saja melihat semuanya? Tanya Elia.
"Mereka semua itu Licik, mereka sengaja menutupi semuanya sehingga tidak ada yang curiga, jika kami tahanan lain membela atau melawan, mereka pasti akan menyiksa kami dan tidak memberi kami makan bahkan sampai satu Minggu.
Mendengar kesaksian dari Wilson, Elia sangat marah, Ia ingin berteriak namun ia mencoba menahan amarahnya.
"Jika kalian berdua berniat menyelidiki tentang kematian seseorang di lapas itu, berhati-hatilah di sana sangat berbahaya, kalian jangan mudah untuk percaya kepada siapapun, oh ya untuk memudahkan kalian, ada seorang sipir baik yang bertugas di penjara, aku mengenalnya dengan cukup baik, namanya pak Frank, temui dia katakan bahwa kalian adalah sahabatku, dia pasti akan membantu. Jika kalian membutuhkan bantuan aku siap membantu kalian, jangan sungkan untuk meneleponku.
"Baik Wilson, informasi darimu sangat membantu, kalau begitu kami pamit untuk pulang"jawab Park sambil berjabat tangan dengan Wilson
Setelah itu Elia dan Park meninggalkan apartemen Wilson, Elia berencana untuk langsung pergi ke penjara untuk mencari informasi, namun Park melarangnya, karena hari sudah mulai sore, akhirnya Elia dan Park memutuskan untuk kembali melakukan penyelidikan esok hari.